Yasser Ahmed
Yayasan KEHATI Jakarta Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafiiyah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SIMULASI TRANSPORTASI KAPAL PADA KERENTANAN KERANG HIJAU Perna viridis TERHADAP HYPOSALINITY Yasser Ahmed; Dian Respati Widianari
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 18, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.17746

Abstract

Introduced species are species which exceed their natural distribution limits (native range) by a certain mode of introduction (vector). Natural movements are responsible to a limited extent. Introduction of a species could influence the susceptibility of a species to environmental stress no matter if introduced purposely or un purposely. Introduction of species could happen by natural movement i.e. organism can movement influenced by current and some organism can migrate to one area to another area; and human activity either purposely i.e. aquarium trade, aquaculture or un purposely such as accidentally through fouling on ship hulls. However, a dominant vector which has large contribution on species introduction is transported by ship hulls and ballast water tanks. Furthermore, the objective of this experiment is to investigate whether the organism can increase their tolerance during transport. The experimental design to mimicking transport condition in short term lab experiment and compared pre-stress group and non-stress group on the second stress. Afterward, looking forward the survival of the organism. Chosen of Green Mussels (P. viridis) from Muara Kamal, Jakarta Bay, and hyposaline stress. The response variable these experiments are survival and byssus. The results of this study showed that the group of pre-stress and non-stress group was no difference in the simulation of transport for survival. Byssus thread increase when recovery long enough and decrease when getting double stress. 
Estimasi Cadangan Karbon Mangrove Berdasarkan Perbedaan Tahun Tanam Rehabilitasi Mangrove (2005, 2008, 2011, 2014 dan 2017) di Kawasan Ekowisata Mangrove Pandansari, Kabupaten Brebes Yasser Ahmed; Cahyadi Adhe Kurniawan; Ganis Riyan Efendi; Rudhi Pribadi; Frans Alexander Nainggolan; Mohamad Bangkit Gunung Surya Samudra
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i1.40871

Abstract

Ekosistem mangrove sangat rentan terhadap kerusakan yang ditimbulkan baik oleh bencana alam maupun karena ulah manusia. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ekosistem mangrove adalah dengan melakukan rehabilitasi mangrove. Hal ini cukup penting dilakukan mengingat ekosistem mangrove sangat baik dalam proses penyerapan gas CO2 diudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hutan mangrove di pesisir Desa Kaliwlingi mampu menyerap karbon dari udara berdasarkan tahun tanam rehabilitasi mangrove. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021 dengan menggunakan metode deskriptif. Metode pengambilan data karbon mangrove mengacu pada panduan pengukuran dan penghitungan cadangan karbon dari Standar Nasional Indonesia (SNI 7724:2011) tahun 2011. Pengambilan data karbon meliputi karbon atas permukaan (above ground), bawah permukaan (below ground) dan sedimen.  Perhitungan nilai kandungan biomassa berdasarkan rumus allometrik tiap spesies dan uji laboratorium untuk sampel sedimen. Nilai total estimasi cadangan karbon atas permukaan (above ground) dan bawah (below ground) yaitu sebesar 660,38 ton/ha dan 417,93 ton/ha, sedangkan untuk estimasi cadangan karbon berdasarkan spesies mangrove yang didominasi oleh Rhizophora mucronata yaitu sebesar 312,075 ton/ha. Nilai total kandungan karbon pada sedimen paling tinggi sebesar 289,08 ton/ha pada stasiun tanam 2005 dan kedalaman 5-10 cm memiliki nilai total karbon paling tinggi sebesar 335,23 ton/ha.  Mangrove ecosystems are very vulnerable to damage caused by both natural and human-made disasters. One of the activities that can be done to improve the condition of the mangrove ecosystem is to carry out mangrove rehabilitation. This is quite important considering that the mangrove ecosystem is very good at absorbing CO2 gas in the air. This study aims to determine how much mangrove forest on the coast of Kaliwlingi Village can absorb carbon from the air based on the planting year of mangrove rehabilitation. This research was conducted in January 2021 using a descriptive method. Method of mangrove carbon data collection refers to the guideline for measuring and calculating carbon stocks from the Indonesian National Standard (SNI 7724:2011) in 2011. Carbon data collection includes above ground (above ground), below ground (below ground), and sediment. The calculation of the value of the biomass content is based on the allometric formula for each species and laboratory tests for sediment samples. The total value of the estimated above-ground and below-ground carbon stocks is 660.38 tons/ha and 417.93 tons/ha, while the estimated carbon stocks are based on mangrove species dominated by Rhizophora mucronata are 312.075 tons. /Ha. The highest total value of carbon content in sediments was 289.08 tons/ha at the 2005 planting station and a depth of 5-10 cm had the highest total carbon value of 335.23 tons/ha.
Studi Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan Kota Cibubur dan Hutan Kota Patriot Handayani, Handayani; Ahmed, Yasser
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 3 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v3i2.356

Abstract

Struktur vegetasi merupakan dasar utama kajian ekologi. Struktur vegetasi didasarkan oleh parameter vegetasi seperti dominansi, densitas, frekuensi, indeks nilai penting (INP) dan keanekaragaman jenis. Tujuan penelitian adalah mengetahui struktur dan komposisi vegetasi hutan kota Cibubur Jakarta timur dan hutan kota Patriot Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode transek kuadrat (quadrat transect) dengan menetapkan lokasi penelitian secara Purposive sampling di bagi menjadi empat titik (stasiun) dengan ukuran ditentukan berdasarkan habitus tanaman yaitu semak/perdu (2x2 m2 ), pancang (5x5 m2 ), tiang (10x10 m2 ) dan pohon (20x20 m2 ). Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kuantitaitf dengan menggunakan analisis vegetasi yaitu kerapatan (Kr), Frekuensi (Fr), Dominansi (Dr), dan Indeks Keankeragaman (Ĥ). Hasil penelitian pada hutan kota Cibubur didapatkan 9 famili yang terdiri dari 18 spesies dengan total jumlah individu sebanyak 203 dan nilai INP didapatkan 49,1 %, serta indeks keanekaragaman (Ĥ) adalah 1,508. Sedangkan pada hutan kota Patriot Bekasi ditemukan sebanyak 13 famili yang terdiri dari 20 spesies dengan total jumlah individu sebanyak 133 dan nilai INP tertinggi terdapat pada spesies mahoni (Swetenia Mahagoni L. Jacq) dengan nilai sebesar 43,9 % serta indeks keanekaragaman tumbuhan pada hutan kota Cibubur adalah H’= 1,308 dan hutan kota Patriot adalah H’= 1,021. Hutan kota Cibubur memiliki nilai kemerataan yang tinggi (0,607) dikarenakan pada hutan kota ini memiliki spesies dengan masing-masing jumlah individu yang relatif sama atau merata. Sedangkan hutan kota Patriot memiliki nilai kemerataan yang rendah (0,319).