This Author published in this journals
All Journal JURNAL AGRONIDA
Sumarni
Universitas Djuanda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN JAMBU AIR (Syzygium samarangense (Blume) Merr.) cv. CITRA PADA BERBAGAI PERLAKUAN TANAMAN INDUK DAN KONSENTRASI IBA Sumarni; Arifah Rahayu; Yanyan Mulyaningsih
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v8i2.7668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman jambu air kultivar Citra pada berbagai perlakuan tanaman induk dan konsentrasi IBA. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama berupa perlakuan fisik, yaitu kontrol (tanpa banding/naungan), banding, dan naungan, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi IBA (0 ppm,  100 ppm, 150 ppm, 300 ppm, dan 450 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase setek hidup tertinggi terdapat pada  tanaman induk jambu air yang diberi perlakuan naungan. Jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total tertinggi terdapat pada perlakuan fisik kontrol. Pemberian IBA hingga 450 ppm  menurunkan  persentase setek hidup, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total. Persentase setek bertunas dari tanaman induk naungan semakin menurun dengan bertambahnya konsentrasi IBA, sedangkan pada kontrol dan banding tidak berbeda antar konsentrasi IBA. Pada semua perlakuan fisik tanaman induk, bahan setek yang direndam dengan 450 ppm IBA tidak menghasilkan setek berakar dan bertunas, tetapi menghasilkan setek berkalus paling tinggi. Pertumbuhan akar (lebar perakaran, volume akar, jumlah akar dan panjang akar) optimal setek asal tanaman induk kontrol pada konsentrasi 150 ppm IBA, sedangkan pada setek dari banding pada 300 ppm, dan setek dari tanaman induk naungan pada 0 ppm IBA. Perlakuan naungan pada tanaman induk dapat mengurangi penggunaan IBA untuk menginduksi akar pada setek.