Yetty Hastiana
Dosen, Program Studi Biologi,PMIPA FKIP, Univ. Muhammadiyah Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI DAN IDENTIFIKASI KONDISI EKOLOGI, HIDROLOGI DAN POLA TUTUPAN LAHAN DI KAWASAN PASUT DAS BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Yetty Hastiana; Robby Susanto; Budhi Kuswan Susilo
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 6 No. 2 (2009): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v6i2.7

Abstract

ABSTRAKKawasan pasut beserta potensi SDA (sumberdaya alam) dan karakter ekologisnya merupakan kekayaan Sumsel. Dilihat dari luasan yang dimiliki, potensi ekosistem pasut masih dapat dioptimalkan. Petani di Sumsel memanfaatkan lahan pasut untuk mengusahakan pertanian, peternakan, perikanan dan ekowisata. Ditinjau dari topografi dan geomorfologi, kawasan pasut SumSel berada di kawasan hilir (Coastal Lowland) DAS Musi. Kawasan yang mendapat pengaruh lingkungan pasut meliputi beberapa area: DAS Banyuasin dan DAS Sembilang, khususnya pada Sub DAS Sugihan Kiri Barat, Musi Hilir dan Sub DAS Banyuasin hilir. DAS Banyuasin sendiri terdiri dari lima Sub DAS, yaitu: Sugihan, Musi Hilir, Musi Tengah, Banyuasin dan Sembilang. Secara umum tipe habitat, vegetasi kawasan pasut Sumsel dipengaruhi sistem estuarin. Pada kawasan ini terdapat muara sungai yang berasal dari rawa airtawar dan rawa gambut di sekitar ekosistem mangrove. Vegetasi kawasan ini didominasi mangrove dengan daratan lumpur dan pasir serta sejumlah delta yang kompleks. Di bagian hulu DAS Banyuasin, sebagian ekosistem berupa rawa payau dan rawa air tawar. Ekosistem ini mempunyai dua komponen lingkungan, yaitu teresterial dan akuatik, dikenal sangat produktif, tetapi peka terhadap gangguan. Pembahasan pola pengenalan karakter bentang alam dibatasi pada komponen: topografi, tekstur pengaliran, pola pengaliran, dan pola vegetasi (landcover). Interpretasi dan deskripsi pola tutupan lahan dan komposisi vegetasi pada kawasan ini difokuskan berdasarkan zonasi wilayah Sub DAS Banyuasin.Kata kunci : daerah aliran sungai, kawasan pasut, identifikasi aspek ekologi.
Pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Untuk meningkatkan nilai gizi, kesehatan, kepedulian dan profil pelajar pancasila Aseptianova Aseptianova; Yetty Hastiana; Suyud Abadi; Nita Nuraini; Tutik Fitri Wijayanti
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i1.13841

Abstract

Background: Tanaman obat keluarga (TOGA) atau apotek hidup, dapat dibudidayakan untuk menunjang peningkatan kesehatan, pendapatan, serta diolah menjadi berbagai jenis produk yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, fakta menunjukkan masih banyak masyarakat termasuk siswa belum dapat memanfaatkan peluang Usaha kecil menengah terkait TOGA. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana teknik pengolahan dan pemasaran TOGA. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terkait pemanfaatan TOGA dan mendukung profil pelajar pancasila siswa SMA YWKA Palembang. Metode: Mitra dalam kegitatan pengabdian ini adalah SMA YWKA Palembang, terdiri atas 12 orang guru, 20 siswa, dan 9 orang tim pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Palembang (5 dosen dan 4 mahasiswa). Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, dan refleksi (angket dan tes dengan soal pilihan ganda). Hasil: Angket kepuasan peserta berada pada kriteria baik sekali, hal ini juga didukung hasil tes terkait pengetahuan peserta yang diperoleh nilai rata-rata 80,21. Kesimpulan: Kegiatan ini membantu siswa dan guru memahami tanaman obat keluarga (TOGA), manfaat, dan berbagai produk olahan TOGA, serta mendukung profil pelajar siswa khususnya pada tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, dan kewirausahaan.