Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Jurnal An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Retno Laksmi Faraningrum
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali
Religion Humanities Computer Science & IT Dentistry Education Engineering Health Professions Nursing Public Health Veterinary

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
Peranan metode hipofraksinasi pada radioterapi dengan kasus kanker payudara Nuranisyah Rizkiyah; Maghfirotul Iffah; Retno Laksmi Faraningrum
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 10 (2023): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara telah dikenal sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita. Penanganan kanker payudara menggunakan terapi multimodalitas dengan menggunakan dosis berupa fraksinsi konvensional. Penerapan hipofraksinasi ini dapat memberikan waktu treatment yang lebih singkat dibandingkan dengan fraksinasi konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengobatan dan efek samping dari penerapan metode hipofraksinasi tersebut pada kanker payudara. Jenis penelitian ini menggunakan metode literature review. Objek penelitian adalah jurnal ilmiah yang relevan sesuai dengan topik yang akan dibahas. Jurnal yang didapatkan akan direduksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan membuat deskripsi, ringkasan jurnal dan evaluasi kritisi dalam bentuk tabulasi data. Hasil dari penelitian yang didapat yaitu hasil pengobatan dari penggunaan metode hipofraksinasi yang menghasilkan treatment ataupun kesembuhan dengan durasi perawatan yang digunakan relatif lebih singkat daripada fraksinasi konvensional. Metode hipofraksinasi ini menekan efek samping akut jauh lebih rendah, dan late effect yang sebanding dengan radioterapi fraksinasi konvensional.
Gambaran BMI (Body Mass Index) Pasien Kanker Nasofaring Yang Menjalani Terapi IMRT di Unit Radioterapi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Serly Olivia Natalia Dato; I Made Lana Prasetya; Retno Laksmi Faraningrum
An-Najat Vol. 1 No. 4 (2023): NOVEMBER : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i4.550

Abstract

One of the cancers that causes the highest mortality is nasopharyngeal cancer. The number of nasopharyngeal cancer cases in Indonesia reached 19,943 new cases with a mortality rate of 13,399. Radiotherapy is the main treatment modality and part of standard care for cancer patients. The way radiotherapy works is to damage the DNA chain of tumor cells in order to kill tumor cells directly and eliminate the ability to proliferate. Giving radiation to the head and neck region has an influence on weight loss. The purpose of this study was to describe the BMI (Body Mass Index) of nasopharyngeal cancer patients who underwent IMRT therapy at the Radiotherapy Unit of Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Hospital. The type of research used is quantitative research with an observational approach using retrospective data. The samples of this study were 25 patients with nasopharyngeal cancer who underwent IMRT therapy from January to December 2021 at the Radiotherapy Unit of Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Hospital. The results of this study showed 25 samples of nasopharyngeal cancer patients who underwent IMRT therapy experienced weight loss with an average of 13.01 and BMI with an average of 4.93. Based on the results of the Statistical Test which shows that the p value <0.05 which means there is a decrease in body weight in nasopharyngeal cancer patients undergoing IMRT therapy in the Radiotherapy Unit of Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Hospital. Of the 25 samples of nasopharyngeal cancer patients who underwent IMRT therapy, there were changes in BMI (Body Mass Index) before irradiation and after irradiation. This is evident from the normality test value and Paired Twhich shows a p value <0.05, meaning that there is a decrease in body weight in nasopharyngeal cancer patients undergoing IMRT therapy.
Co-Authors I Made Lana Prasetya Maghfirotul Iffah Nuranisyah Rizkiyah Serly Olivia Natalia Dato