Latar Belakang : Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang dibawa oleh virus dengue. Penyakit ini menyebar dari satu orang ke orang lain ketika nyamuk Aedes aegypti sp betina dengan virus dengue menggigit seseorang. Virus dengue adalah anggota dari genus flavivirus, yang termasuk serotipe Den-1 hingga Den-4. Demam berdarah dapat ditularkan melalui Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti terhadap kejadian demam berdarah di Kota Pandansari, Lokal Poncokusumo, Kabupaten Malang.Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh 1.520 rumah di Desa Pandansari. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, yang meliputi 316 rumah dari tiga dusun: Krajan (192 rumah), Wonosari (69 rumah), dan Sukosari (55 rumah).Hasil : Berdasarkan kajian House Indeks (HI) di Desa Pandansari, Sebesaar (87,75 persen), Container indeks (CI) (54,79 persen), Bretue indeks (BI) (101,2 persen), dan ABJ (14,2 persen). Selain itu, hasil uji statistik berbasis regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara prevalensi DBD dengan tingkat kepadatan jentik, namun tidak signifikan secara statistik. Kepadatan jentik Aedes Aegypti berpengaruh sebesar 17,6%, dan faktor lainnya memberikan pengaruh sebesar 82,4 persen.Simpulan : warga Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo dihimbau untuk menutup tempat penampungan air dan menjaga kebersihan bak mandi dengan cara mengurasnya minimal seminggu sekali. Ini akan mencegah nyamuk bertelur di penampungan air. Keywords: Tingkat Kepadatan Jentik Aedes Aegypti, Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd), Aedes Aegypti