Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komunikasi seni teater tradisional dalam upaya pelestarian kearifan lokal budaya banjar Edi Sutardi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 2 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i2.2099

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Komunikasi seni teater tradisional Mamanda dalam upaya pelestarian kearifan lokal budaya Banjar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan model komunikasi Harold Lasswell. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis dan pembahasan penelitian, peniliti menyimpulkan dalam komunikasi tradisional Mamanda terdapat sembilan unsur yang harus diperhatikan. Dalam penyajian kisah Mamanda harus memilih komunikator yang memenuhi persyaratan sebagai pembawa pesan. Isi pesan dalam Mamanda berisi tentang nasihat, petuah dan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya masyarakat Banjar yang harus dilestarikan.
ANALISIS STRUKTURAL SEMIOTIK NASKAH MONOLOG “SUKETI” KARYA KHOLIK SETIAWAN Edi Sutardi; Budi Dharma Budi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 2 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i2.2393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik dalam monolog dengan judul “SUKETI” karya; Kholik Setiawan (2) keterkaitan antarunsur intrinsik, serta (3) makna yang didapatkan melalui tanda dan acuannya (ikon, indeks, dan simbol). Sumber data penelitian ini adalah naskah monolog dengan judul Suketi karya Kholik Setiawan. Naskah tersebut ditulis pada tahun 2022. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan objektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data deskriptif diperoleh melalui teknik baca dan catat. Keabsahan data diperoleh melalui validitas semantis dan reliabilitas interrater dan intrarater. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Unsur intrinsik meliputi alur, latar, penokohan, dan tema. Alur yang digunakan adalah alur dinamis. Latar tempat yang memungkinkan peristiwa terjadi dan mencerminkan suasana hati tokohnya yaitu ruang tamu rumah dari Suketi dan Darwin. Latar tempat tersebut, termasuk latar Sabionetta, secara tidak langsung menggambarkan watak tokoh dan memperjelas proposisi simbolik para tokohnya. Latar waktu peristiwa naskah sastra monolog ini adalah pada zaman sekarang, abad 21, dalam peristiwa tergambarkan dari jam pagi sampai malam. Tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah Suketi dan Darwin sebagai tokoh Antagonis, serta tokoh lelaki tanpa nama menduduki tokoh tritagonis. Tema drama ini adalah psikologi menggambarkan kehidupan keluarga suami istri yang sama megalami masalah biologis dan menimbulkan efek trauma besar sehingga tokoh mengalami depresi berat. (2) Keterkaitan antar unsur intrinsik diikat oleh dialog dan konflik. Konflik tersebut muncul dalam alur, latar, dan penokohan. (3) Hubungan antara tanda dan acuannya berupa ikon, indeks, dan simbol. Ketiga tanda tersebut memperjelas makna drama yaitu perlawanan atas situasi hidup tokoh dalam cerita.
FUNGSI, MAKNA DAN NILAI ESTETIKA TARI WADIAN KELONG DALAM UPACARA ARUH ADAT BAHARIN DI DESA KAPUL KABUPATEN BALANGAN Wulan Janearditta; Edi Sutardi; Suwarjiya
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 No 2 Oktober 2023
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v3i2.2367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (2) mendeskripsikan fungsi dan makna tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (3) mendeskripsikan nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian yang didapat adalah (1) Bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin tidak mementingkan keindahan gerak, namun lebih mementingkan maksud dan tujuan 2) Fungsi tari Wadian Kelong adalah sebagai sarana upacara ritual dan Makna tari Wadian Kelong untuk ungkapan jiwa, penghormatan dan pembayar rejeki (3) Nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin yaitu gerak tari sederhana dan memiliki kandungan daya intensitas dalam ketaksuan, iringan tari tidak banyak irama/ritmis bersipat inten dan khusu, tidak menggunakan tata rias wajah melainkan hanya menggunakan olesan kapur pada bagian tangan dan dada, tata busana bersifat khusus dan menjadi bagian identitas pada Wadian
EKSISTENSI TRADISI MANUPING BASIRIH DI BANJARMASIN Risa Puspita Sari; Edi Sutardi
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 No 1 April 2023
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v3i1.2369

Abstract

Penelitian ini berkenaan dengan Eksistensi Tradisi Manuping di Basirih, Banjarmasin. Tradisi Manuping adalah tradisi yang berlangsung secara turun temurun, topeng perwujudan atau karakter dari tiruan wajah manusia. tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan sejarah upacara Manuping di Basirih; (2) Mendeskripsikan fungsi dari upacara Manuping di Basirih; (3) Mendeskripsikan tradisi Manuping pada saat ini; dan Mendeskripsikan pola pewarisan dari tradisi Manuping Basirih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuaitatif dan didukung dengan menggunakan cara triangulasi. Teknik pengumpulan data yang sifatnya menggabungkan berbagai data dan sumber yan telah ada, dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu, metode, teori, sumber data, dan antar peneliti. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh simpulan yaitu tradisi Manuping di Basirih, Banjarmasin termasuk jenis ritual upacara yang masih bersifat sakral dan memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya, diantaranya nilai spiritual, nilai edukasi, nilai sosial, dan nilai moral. Lalu memiliki nilai korelasi seperti hubungan yang kuat antar keluarga, maupun keluarga dengan leluhur, nilai spiritual seperti kepercayaan yang ditanamkan sejak dini secara turun temurun, dan nilai edukasi yang berarti pengetahuan tentang tradisi keluarga yang harus dijaga.
Pengembangan Media Pembelajaran Tari Tilah Paring di Sanggar Tari Tilah Paring Kabupaten Hulu Sungai Selatan Rabiatul Adawiyah; Suwarjiya; Edi Sutardi
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 No 2 Oktober 2023
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v3i2.2382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan Media pembelajaran tari di Sanggar Seni Karamunting Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan untuk mengetahui kelayakan pengembangan media pembelajaran Tari Tilah Paring di Sanggar Seni Karamunting Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode R&D (resarch and development). Pengembangan Media Pembelajaran Video Toturial. Dalam hal ini teori yang digunakan adalah Ariesto Hadi Sutopo. Prosedur Pengembangan terbagi dalam lima langkah, yaitu (1) concept, (2) design, (3) material collecting, (4) assembly (5) testing. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini baik dari buku, internet, wawancara, angket/kuesioner. Hasil penelitian yang didapat adalah dalam pengembangan pembelajaran Tari Tilah Paring memperoleh skor 86 (93%) dari Total skor 92 secara keseluruhan. Hasil tersebut menyatakan bahwa Sangat Layak untuk diuji cobakan. Hasil validasi oleh ahli media pada Media pengembangan pembelajaran Tari memperoleh skor 40 (76%) dari Total skor 52 maka menyatakan bahwa Layak di uji cobakan. skor rata-rata 44,40 atau 91,67% dari nilai skor 48 secara keseluruhan. Masing- masing responden menunjukkan bahwa media pembelajaran layak digunakan yaitu dengan persentase 91%.