Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA Adolfina Putnarubun; Wehelmina Carolina Rengrengulu; Yeheskiel Suruan
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 7 No 2 (2022): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v7i2.57

Abstract

Persepsi sisswa terhadap guru PAK merupakan pengamatan yang secara lansung dari proses pembelajaran dan aktifitas di laur proses pembelajaran. Oleh sebab itu sikap dan tindakan guru selalu dijaga agar tidak menjadi hal negative dalam pandangan siswa/siswi sebab persepsi siswa/siswi terhadap guru akan membangun gambaran para siswa mengenai sebuah konsep ideal terhadap panutannya. Persepsi siswa/i terhadap peran guru PAK dalam pembentukan karakter siswa sangat beragam, karena berdasar atas pengaman dari masing-masing siswa saat diperhadapkan dengan proses pembinaan tersebut dapat memberi suatu konsep yang tentunya menentuakan bahwa dampak dari seorang guru memberi pengertian baru bagi siswa-sisiwi yaitu paham yang memberi inspirasi unuk berkembang dan paham yang memberi sisiwa/i untuk memutuskan tidak mau mengikuti belajar karena tindakan guru yang kurang berkenang pada mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap guru PAK dalam membentuk karakter. Penelitian ini dilakukan agar kekerasan dalam proses pembelajaran tidak ditindak lanjuti dalam proses pembelajaran. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik trianggulasi data yaitu dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi lapangan dan doumentasi. Persepsi siswa terhadap guru PAK sangatalah baik dalam menerapkan pegajaran Kekristenan namun siswa memandang bahwa ada hal yang bertentangan dengan profesi sebagai guru PAK yaitu melakukan kekerasan dalam proses pembelajaran terhadap siswa.
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU PAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER DI SMP NEGERI 2 KOTA SORONG Yeheskiel Suruan; Adolfina Putnarubun; Frety Matahelumual
J-mace : Jurnal Penelitian Vol 3, No 2 (2023): JULI
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/jmace.v3i2.48

Abstract

Peran guru tekhususnya guru pendidikan agama kristen memiliki tanggungjawab baik sebagai pengajar, tetapi juga sebagai utusan Tuhan untuk memperlengkapi anak-anak didiknya dengan segudang ilmu tetapi juga iman dan moral yang baik. Konteks perkembangan karakter anak didik di SMP Negeri 2 Kota Sorong juga mengalami persoalan yang sering mendapatkan perhatian serius dari Guru pendidikan agama kristen khususnuya yang diberikan tanggungjawab dalam menangani siswa/i yang bermasalah. Siswa/i pada umumnya memiliki karakter yang berbeda karena ada dalam tahap pencarian jati diri, sehingga perilaku siswa/i bermasalah setiap harinya terus ditangani oleh para guru. Perilaku siswa/i yang sering mendapatkan perhatian adalah bolos sekolah, sering sekali tidak mengerjakan tugas dari guru, bermain saat proses belajar, mengganggu teman/adik kelas dan perilaku lainnya yang turut meresahkan guru yang lainnya. Guru PAK khususnya telah mejalankan perannya sebagai pendamping sekaligus pembimbing bagi anak-anak dalam pembentukan karakternya, namun dengan adanya karakteristik anak yang berbeda ini, maka tentu setiap anak memiliki persepsi yang berbeda terhadap peran guru tersebut. Tehadap permasalahan ini maka tujuan penelitian ini hendak Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi siswa terhadap peran guru PAK sertta cara guru PAK dalam membentuk Karakter Siswa/I, dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada terdapat perbedaan pendapat dan cara berpikir siswa terhadap peran serta cara guru dalam melakukan pendampingan kepada siswa dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dirasakan karena adanya perlakukan yang berbeda dari guru kepada para siswa. Sehingga para siswapun memiliki pengalaman dalam proses pembentukan karakter yang berbeda.