Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Literatur: Penggunaan Smartphone terhadap Keluhan Mata Kering Gaida Salsabila; Fajar Awalia Yulianto; Sandy Faizal
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5987

Abstract

Abstract. The use of smartphones today can facilitate long-distance and short-distance communication, access the internet, use social media, or learning media. Smartphone usage activity can be viewed and managed in the duration of the screen time every day. An increase in screen duration can cause health problems, one of which is dry eye complaints. The aim of this study was to find evidence of a relationship between smartphone use and dry eye complaints from previous studies. The results showed that the use of smartphones for a high duration, i.e. >3 hours/day, can cause dry eye complaints and there is a relationship between smartphone use and dry eye complaints. Abstrak. Penggunaan smartphone saat ini dapat memudahkan komunikasi jarak jauh maupun jarak dekat, akses internet, menggunakan media sosial, ataupun media pembelajaran. Aktivitas penggunaan smartphone dapat dilihat dan diatur dalam durasi waktu layar setiap harinya. Peningkatan durasi layar dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya yaitu keluhan mata kering. Tujuan penelitian adalah untuk mencari bukti hubungan antara penggunaan smartphone dengan keluhan mata kering dari penelitian-penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dalam durasi yang tinggi yaitu >3 jam/hari dapat menyebabkan timbulnya keluhan mata kering dan terdapat hubungan antara penggunaan smartphone dengan keluhan mata kering.
Hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan Range Of Motion Sendi Panggul dan Lutut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019 Tarisya Salsabila Putri Asmara; Mudjtahid Ahmad Djojosugito; Sandy Faizal
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6521

Abstract

Abstract. Body mass index (BMI) is a metric currently used to define anthropometric height or weight characteristics in adults. The range of motion (ROM) is the full motion potential of the joint, usually the flexion range and extension. The hip joint is an inferior limb joint. While the knee joint is the largest joint and the superficial joint. It can be known that there is an influence of BMI on the ROM of a human being, especially on the joints of the hip and knees. It is also commonly known that medical students carry out their lecture activities in a sitting position for a long period of time. This can trigger weight gain, thus reducing the ROM of the student. This study aims to determine the connection between BMI and ROM of the hip and knee joints in UNISBA Medical Faculty students. This study is an observational study with a cross-sectional approach. Sampling in this study used the consecutive sampling method and respondent calculations were carried out using a correlation analytical formula, a minimum of 39 respondents were obtained by students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University and this study has received ethical approval 146 / KEPK-Unisba / V / 2022. This research data was taken from the primer in the form of questionnaires and measurements of degrees in the joints of each student who was a respondent. The results of the research were obtained based on statistical tests, the p value was 0.004 (p < 0.05), which means that there is a relationship between Body Mass Index and knee joint ROM in students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University Class of 2019.Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) adalah metrik yang saat ini digunakan untuk mendefinisikan karakteristik tinggi atau berat antropometrik pada orang dewasa. Range of motion (ROM) merupakan potensi gerakan penuh sendi, biasanya rentang fleksi dan ekstensi. Sendi panggul merupakan suatu sendi ekstremitas inferior. Sedangkan sendi lutut merupakan sendi terbesar dan sendi yang superfisial. Dapat diketahui terdapat pengaruh dari IMT ke ROM seorang manusia khususnya pada sendi bagian pinggang dan lutut. Biasa di ketahui juga mahasiswa kedokteran melakukan kegiatan perkuliahannya dengan posisi duduk dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memicu penaikan berat badan sehingga mengurangi ROM dari mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan ROM sendi panggul dan lutut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling dan dilakukan perhitungan responden menggunakan rumus analitik korelasi, didapatkan minimal responden sebanyak 39 mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung dan penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan etik 146/KEPK-Unisba/V/2022. Data penelitian ini diambil dari dari primer berupa kuesioner dan pengukuran dari derajat pada sendi setiap mahasiswa yang menjadi responden. Hasil dari peneltian didapatkan berdasarkan dengan uji statistik didapatkan nilai p value ialah 0,004 (p < 0,05) yang berarti terdapat Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan ROM sendi lutut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019.
Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh dengan Range of MotionSendi Panggul dan Lutut Tarisya Salsabila Putri Asmara; M. Ahmad Djojosugito; Sandy Faizal
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1876

Abstract

Abstract. Body mass index (BMI) is a metric currently used to define anthropometric height or weight characteristics in adults. The range of motion (ROM) is the full motion potential of the joint, usually the flexion range and extension. The hip joint is an inferior limb joint. While the knee joint is the largest joint and the superficial joint. It can be known that there is an influence of BMI on the ROM of a human being, especially on the joints of the hip and knees. It is also commonly known that medical students carry out their lecture activities in a sitting position for a long period of time. This can trigger weight gain, thus reducing the ROM of the student. This study aims to determine the connection between BMI and ROM of the hip and knee joints in UNISBA Medical Faculty students. This study is an observational study with a cross-sectional approach. Sampling in this study used the consecutive sampling method and respondent calculations were carried out using a correlation analytical formula, a minimum of 39 respondents were obtained by students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University and this study has received ethical approval 146 / KEPK-Unisba / V / 2022. This research data was taken from the primer in the form of questionnaires and measurements of degrees in the joints of each student who was a respondent. The results of the research were obtained based on statistical tests, the p value was 0.004 (p < 0.05), which means that there is a relationship between Body Mass Index and knee joint ROM in students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University Class of 2019. Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) adalah metrik yang saat ini digunakan untuk mendefinisikan karakteristik tinggi atau berat antropometrik pada orang dewasa. Range of motion (ROM) merupakan potensi gerakan penuh sendi, biasanya rentang fleksi dan ekstensi. Sendi panggul merupakan suatu sendi ekstremitas inferior. Sedangkan sendi lutut merupakan sendi terbesar dan sendi yang superfisial. Dapat diketahui terdapat pengaruh dari IMT ke ROM seorang manusia khususnya pada sendi bagian pinggang dan lutut. Biasa di ketahui juga mahasiswa kedokteran melakukan kegiatan perkuliahannya dengan posisi duduk dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memicu penaikan berat badan sehingga mengurangi ROM dari mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan ROM sendi panggul dan lutut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling dan dilakukan perhitungan responden menggunakan rumus analitik korelasi, didapatkan minimal responden sebanyak 39 mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung dan penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan etik 146/KEPK-Unisba/V/2022. Data penelitian ini diambil dari dari primer berupa kuesioner dan pengukuran dari derajat pada sendi setiap mahasiswa yang menjadi responden. Hasil dari peneltian didapatkan berdasarkan dengan uji statistik didapatkan nilai p value ialah 0,004 (p < 0,05) yang berarti terdapat Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan ROM sendi lutut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019.
Durasi Screen Time Smartphone dengan Keluhan Mata Kering pada Mahasiswa Gaida Salsabila; Fajar Awalia Yulianto; Sandy Faizal
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11519

Abstract

AbstrakDampak screen time smartphone yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan mata, salah satunya keluhan mata kering. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara durasi screen time smartphone dan keluhan mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini merupakan studi analitik cross-sectional. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling dengan jumlah 145 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung periode Juni–November 2022 Alat ukur yang digunakan, yaitu kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI). Uji statistik menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi screen time smartphone mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan gejala mata kering terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok durasi <6 jam/hari sebanyak 45 orang (91,8%) dan kelompok durasi >7 jam/hari sebanyak 74 orang (77,1%). Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara durasi screen time smartphone dan keluhan mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (nilai p=0,04). Pemeriksaan keluhan mata kering menggunakan kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI) bersifat subjektif, perlu pemeriksaan objektif untuk mendapatkan proporsi mata kering yang sebenarnya dalam dua kelompok screen time. Duration of Smartphone Screen Time with Dry Eye Complaints in University StudentsAbstractHigh smartphone screen time can impact eye health, including dry eye symptoms. This study aims to investigate the relationship between smartphone screen time and dry eye symptoms in students at the Faculty of Medicine Bandung Islamic University. This study uses an observational analytic research method with a cross-sectional type. Purposive sampling was used for sample selection, and the research subjects included 145 students from the Faculty of Medicine Bandung Islamic University from June–November 2022. A statistical test used was the chi-square test. The results of this study showed that the duration of smartphone screen time in students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University with dry eye symptoms is divided into two groups, namely the <6 hours/day duration group of 45 people (91.8%) and the >7 hours/day duration group of 74 people (77.1%). There is a statistically significant correlation between the duration of smartphone screen time and the incidence of dry eye symptoms in students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University (value of p=0.04). Examining complaints of dry eye symptoms with the subjective Ocular Surface Disease Index (OSDI) questionnaire requires an objective examination to determine the actual proportion of dry eye in the two screen time groups.
Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh dengan Range of MotionSendi Panggul dan Lutut Tarisya Salsabila Putri Asmara; M. Ahmad Djojosugito; Sandy Faizal
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1876

Abstract

Abstract. Body mass index (BMI) is a metric currently used to define anthropometric height or weight characteristics in adults. The range of motion (ROM) is the full motion potential of the joint, usually the flexion range and extension. The hip joint is an inferior limb joint. While the knee joint is the largest joint and the superficial joint. It can be known that there is an influence of BMI on the ROM of a human being, especially on the joints of the hip and knees. It is also commonly known that medical students carry out their lecture activities in a sitting position for a long period of time. This can trigger weight gain, thus reducing the ROM of the student. This study aims to determine the connection between BMI and ROM of the hip and knee joints in UNISBA Medical Faculty students. This study is an observational study with a cross-sectional approach. Sampling in this study used the consecutive sampling method and respondent calculations were carried out using a correlation analytical formula, a minimum of 39 respondents were obtained by students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University and this study has received ethical approval 146 / KEPK-Unisba / V / 2022. This research data was taken from the primer in the form of questionnaires and measurements of degrees in the joints of each student who was a respondent. The results of the research were obtained based on statistical tests, the p value was 0.004 (p < 0.05), which means that there is a relationship between Body Mass Index and knee joint ROM in students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University Class of 2019. Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) adalah metrik yang saat ini digunakan untuk mendefinisikan karakteristik tinggi atau berat antropometrik pada orang dewasa. Range of motion (ROM) merupakan potensi gerakan penuh sendi, biasanya rentang fleksi dan ekstensi. Sendi panggul merupakan suatu sendi ekstremitas inferior. Sedangkan sendi lutut merupakan sendi terbesar dan sendi yang superfisial. Dapat diketahui terdapat pengaruh dari IMT ke ROM seorang manusia khususnya pada sendi bagian pinggang dan lutut. Biasa di ketahui juga mahasiswa kedokteran melakukan kegiatan perkuliahannya dengan posisi duduk dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memicu penaikan berat badan sehingga mengurangi ROM dari mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan ROM sendi panggul dan lutut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling dan dilakukan perhitungan responden menggunakan rumus analitik korelasi, didapatkan minimal responden sebanyak 39 mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung dan penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan etik 146/KEPK-Unisba/V/2022. Data penelitian ini diambil dari dari primer berupa kuesioner dan pengukuran dari derajat pada sendi setiap mahasiswa yang menjadi responden. Hasil dari peneltian didapatkan berdasarkan dengan uji statistik didapatkan nilai p value ialah 0,004 (p < 0,05) yang berarti terdapat Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan ROM sendi lutut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019.