Y U Anggraito, Y U
Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESPON EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM TERHADAP HIGROMISIN SECARA IN VITRO Rizania, D; Anggraito, Y U; Herlina, L
Jurnal MIPA Vol 38, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan konsentrasi optimal higromisin terhadap pertumbuhan eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang), faktor kedua adalah konsentrasi higromisin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l). Data dianalisis dengan Anava dua jalan, bila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan varietas kedelai dan konsentrasi higromisin berpengaruh sangat signifikan pada jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas. Interaksi dari varietas kedelai dan konsentrasi higromisin tersebut juga berpengaruh signifikan pada semua parameter. Konsentrasi optimal higromisin yang diperlukan untuk menyeleksi eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam pada parameter jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas yaitu pada konsentrasi 15 mg/l.This research aims to determine the response and optimal concentration of hygromycin on the growth of dry acid soil resintant soybean variety explant. This research was used a completely randomized design factorial consisting of two factors. The first factor was soybean variety (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang), the second factor is the concentration of hygromycin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l). Data were analyzed by using two-way ANOVA, followed by significant when using DMRT further test (Duncans Multiple Range Test). The results showed soybean variety and concentration of hygromycin significantly effect on the number of live explants, number of shoots, and the emerging shoots. The interaction of soybean varieties and the hygromycin concentration was also a significant effect on all parameters. Optimal concentration of hygromycin required for selection of dry acid soil resistant soybean variety explant on the parameter number living explants, number of shoots, and the emerging shoots was 15 mg/l.
SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM MENGGUNAKAN KANAMISIN Aisyah, Aisyah; Anggraito, Y U
Jurnal MIPA Vol 38, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal untuk seleksi in vitro kedelai varietas tahan tanah kering masam dan mengetahui respon pertumbuhan kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap berbagai konsentrasi antibiotik kanamisin. Jenis eksplan yang digunakan adalah setengah biji. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu konsentrasi kanamisin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L), dan varietas kedelai yang tahan tanah kering masam (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, dan Burangrang). Parameter yang diukur adalah hari muncul tunas, jumlah eksplan yang tumbuh tunas, jumlah tunas yang tumbuh dan jumlah eksplan yang hidup. Data dianalisis menggunakan Anava dua jalur dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kanamisin optimal berdasarkan LD50 (Lethal Dosis 50%) untuk setiap varietas memiliki sensitivitas yang berbeda. Varietas Gema, Gepak Kuning dan Tanggamus pada 150 mg/L, varietas Grobogan pada 100 mg/L, sedangkan varietas Burangrang sensitif pada konsentrasi 200 mg/L. Semakin meningkatnya konsentrasi kanamisin menyebabkan penurunan jumlah eksplan hidup, jumlah tunas dan eksplan yang membentuk tunas, serta penundaan munculnya tunas.This research aimed to determine the optimal concentration for in vitro selection of dry acid soil resistance soybean variety and evaluate the growth response of dry acid soil resistance soybean variety to various concentrations of the kanamycin antibiotic. The half-seed explants were used. The research used completely randomized design with two factors: the concentration of kanamycin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, and 200 mg/L), and soybean varieties which are resistant to dry acid soil (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, and Burangrang). Parameters measured were: the emerging shoot day, number of explants emerging shoots, number of shoots, and the number of survive explants. Data were analyzed used two-way ANOVA and Duncan test. The result of research showed that optimal concentration of kanamycin based on LD50 (Lethal Dose 50%) in each variety were different. Gema, Gepak Kuning, and Tanggamus variety were 150 mg/L,Grobogan vaiety in 100 mg/L, while Burangrang variety has its sensitivity on consentration 200 mg/L. The increasing of kanamycin concentration caused a decrease in the number of survive explants, the number of shoots, and explants forming shoots, and delaying of shoots emerging.
SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM MENGGUNAKAN KANAMISIN Aisyah, Aisyah; Anggraito, Y U
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 38, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal untuk seleksi in vitro kedelai varietas tahan tanah kering masam dan mengetahui respon pertumbuhan kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap berbagai konsentrasi antibiotik kanamisin. Jenis eksplan yang digunakan adalah setengah biji. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu konsentrasi kanamisin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L), dan varietas kedelai yang tahan tanah kering masam (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, dan Burangrang). Parameter yang diukur adalah hari muncul tunas, jumlah eksplan yang tumbuh tunas, jumlah tunas yang tumbuh dan jumlah eksplan yang hidup. Data dianalisis menggunakan Anava dua jalur dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kanamisin optimal berdasarkan LD50 (Lethal Dosis 50%) untuk setiap varietas memiliki sensitivitas yang berbeda. Varietas Gema, Gepak Kuning dan Tanggamus pada 150 mg/L, varietas Grobogan pada 100 mg/L, sedangkan varietas Burangrang sensitif pada konsentrasi 200 mg/L. Semakin meningkatnya konsentrasi kanamisin menyebabkan penurunan jumlah eksplan hidup, jumlah tunas dan eksplan yang membentuk tunas, serta penundaan munculnya tunas.This research aimed to determine the optimal concentration for in vitro selection of dry acid soil resistance soybean variety and evaluate the growth response of dry acid soil resistance soybean variety to various concentrations of the kanamycin antibiotic. The half-seed explants were used. The research used completely randomized design with two factors: the concentration of kanamycin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, and 200 mg/L), and soybean varieties which are resistant to dry acid soil (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, and Burangrang). Parameters measured were: the emerging shoot day, number of explants emerging shoots, number of shoots, and the number of survive explants. Data were analyzed used two-way ANOVA and Duncan test. The result of research showed that optimal concentration of kanamycin based on LD50 (Lethal Dose 50%) in each variety were different. Gema, Gepak Kuning, and Tanggamus variety were 150 mg/L,Grobogan vaiety in 100 mg/L, while Burangrang variety has its sensitivity on consentration 200 mg/L. The increasing of kanamycin concentration caused a decrease in the number of survive explants, the number of shoots, and explants forming shoots, and delaying of shoots emerging.
RESPON EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM TERHADAP HIGROMISIN SECARA IN VITRO Rizania, D; Anggraito, Y U; Herlina, L
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 38, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan konsentrasi optimal higromisin terhadap pertumbuhan eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang), faktor kedua adalah konsentrasi higromisin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l). Data dianalisis dengan Anava dua jalan, bila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan varietas kedelai dan konsentrasi higromisin berpengaruh sangat signifikan pada jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas. Interaksi dari varietas kedelai dan konsentrasi higromisin tersebut juga berpengaruh signifikan pada semua parameter. Konsentrasi optimal higromisin yang diperlukan untuk menyeleksi eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam pada parameter jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas yaitu pada konsentrasi 15 mg/l.This research aims to determine the response and optimal concentration of hygromycin on the growth of dry acid soil resintant soybean variety explant. This research was used a completely randomized design factorial consisting of two factors. The first factor was soybean variety (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang), the second factor is the concentration of hygromycin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l). Data were analyzed by using two-way ANOVA, followed by significant when using DMRT further test (Duncan's Multiple Range Test). The results showed soybean variety and concentration of hygromycin significantly effect on the number of live explants, number of shoots, and the emerging shoots. The interaction of soybean varieties and the hygromycin concentration was also a significant effect on all parameters. Optimal concentration of hygromycin required for selection of dry acid soil resistant soybean variety explant on the parameter number living explants, number of shoots, and the emerging shoots was 15 mg/l.