Abstract. The issue of an impending recession can encourage increasing inflation in several countries, especially Indonesia. When inflation increases, it will reduce the value of money as a result, capital owners must think smartly to transfer their assets from money into other assets. Likewise with entrepreneurs in the city of Bandung. Entrepreneurs are business actors by having a measurable and clear organizational and management system. The title of the Entrepreneur preference was chosen because most young entrepreneurs are cool with investment trends obtained from information from technological developments that make entrepreneurs get information from the price of gold, stocks and so on. In the end, entrepreneurs determine the assets to be stored by choosing the form of gold assets, stocks or deposits. Abstrak Isu resesi yang akan terjadi dapat mendorong meningkatnya inflasi di beberapa negara khususnya negara Indonesia. Saat inflasi meningkat akan menurunkan nilai uang akibatnya para pemilik modal harus berfikir cerdas untuk mengalihkan assetnya dari uang kedalam bentuk asset yang lain. Begitu juga dengan Pengusaha di kota Bandung. Pengusaha adalah pelaku usaha dengan memiliki sistem organisasi dan manajemen yang terukur dan jelas. Judul preferensi Pengusaha dipilih karena kebanyakan Pengusaha muda sedang asik asiknya dengan trend investasi yang diperoleh informasi dari perkembangan teknologi yang cangih pengusaha memperoleh informasi dari harga emas, saham dan sebagainya. Pada akhirnya pengusaha mementukan asset untuk disimpannya dengan memilih bentuk asset emas, saham atau deposito. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui preferensi pilihan alternative bentuk asset emas, saham, atau deposito bagi pengusaha muda di Kota Bandung serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pemilihan keputusan pemilihan asset tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan populasi sebesar 245 pengusaha muda Kota Bandung, kemudian ditarik sampel sebesar 63 pengusaha dengan menggunakan metode purposive sample berdasarkan omset usaha yang diperolehnya. Hasil pengujian data 63 Pengusaha muda ini ternyata hanya 32 Pengusaha muda yang datanya valid dan nilai consistency index nya dibawah < 0,1 %. Alat analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah model analytical hierarchy process dimana membandingkan kriteria dalam keputusan pemilihan bentuk asset dengan mempertimbangkan multi kriteria. Software yang digunakan untuk mengolah data adalah expert choice. Sebelum dilakukan pengolahan data hasil survey, maka dilakukan uji konsistensi terhadap jawaban-jawaban yang diberikan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengusaha muda memilih bentuk alternative Asset berdasarkan kriteria keuntungan yang diperoleh dengan bobot nilai sebesar 50,9% dikarenakan keuntungan yang diperoleh lebih penting dibandingkan dengan kriteria lain. Kriteria kedua yaitu likuiditas dengan bobot nilai sebesar 29,1%. Kemudian kriteria ketiga yaitu rasa aman dengan bobot nilai sebesar 20,0%. Dari hasil penelitian ini juga didapat bahwa Pengusaha muda lebih prefer memilih asset berupa emas dengan nilai sebesar 38,1%. Emas dalam hal ini dijadikan sebagai penyimpanan asset..