Agung Budianto
Universitas Budi Luhur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Sistem Pakar Dengan Metode Forward Chaining Untuk Menganalisa Kerusakan Komputer Pada Media Indonesia Agung Budianto; Wahyu Pramusinto
Jurnal Ticom: Technology of Information and Communication Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Ticom: Technology of Information and Communication
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer Provinsi DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pakar adalah program komputer yang berisi pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia tentang subjek tertentu. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh peneliti kecerdasan buatan pada 1960-an dan 1970-an dan diimplementasikan secara komersial pada 1980-an. Komputer merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam kebutuhan. Komputer setiap saat selalu mencatat dan mengelola data user dan memberikan pembelajaran kepada user dengan senior. namun, dalam memberikan pengajaran masih dirasa kurang baik, karena pengajaran secara manual menghabat waktu dalam memberikan pembelajaran. Dalam bidang ini dimana aplikasi yang berbasis web ini banyak diminati oleh berbagai kalangan, untuk menambahkan ilmu pengetahuannya tentang seputar kerusakan komputer ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan (observasi), wawancara (interview), Analisa seputar kerusakan komputer dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menyediakan solusi agar memudahkan masyarakat untuk mencari tahu tentang seputar kerusakan komputer melalui PC/Laptop, Menyediakan cara yang lebih efesien dan efektif bagi user dalam mengakses informasi dan memberikan kemudahan bagi yang sedang magang dan pengguna untuk bertukar informasi. Di Media Indonesia, memberi pengajaran terhadap IT support baru dan yang sedang magang masih memberi arahan dan konsultasi secara manual. Dengan cara bertanya kepada senior IT support ini dianggap menyita waktu para senior yang harus memberi arahan secara manual. Jika semua pekerja dan yang sedang magang menanyakan kepada yang senior semua pekerjaan yang lain tidak terkerjar sehingga kurang efektif. Efisiensi konsultasi di Media Indonesia masih dirasa kurang, sedangkan dalam konsultasi waktu jika dijelaskan manual satu-persatu pekerjaan yang harusnya dikerjakan jadi tidak terkejar.