Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pergeseran sektoralekonomi yang menyebabkan terjadinya pergeseran penyerapan tenaga kerja di Kota Samarinda beserta strategi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient, analisis Shift Share, analisis Kuadran dan analisis SWOT. Selain itu juga dibantu dengan sistem komputerisasi yaitu Microsoft Office Excel 2007. Berdasarkan hasil analisis LQ dapat diketahui bahwa Sektor Tersiermerupakan sektor yang paling berperan dalam pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis Shift Share serta analisis kuadran menunjukkan bahwa Sektor Primer yang termasuk Kuadran I karena memiliki pertumbuhan bauran industri (Mij) yang tumbuh cepat serta memiliki daya saing yang kuat (Cij), kemudian yang termasuk Kuadran II ialah Sektor Tersier yang memiliki pertumbuhan bauran industri yang tumbuh cepat (Mij) namun memiliki daya saing yang lemah (Cij) dan yang termasuk Kuadran III yaitu Sektor Sekunder yang memiliki pertumbuhan bauran industri yang lamban (Mij) namun memiliki daya saing yang kuat (Cij). Namun jika dilihat dari tingkat penyerapan tenaga kerjanya dari tahun 2004 hingga 2013 menunjukkan bahwa sektor tersier memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja tertinggi sebesar 67,46% atau 177.221 jiwa, kemudian sektor sekunder sebesar 20,43% atau 53.678 jiwa dan yang terakhir sektor primer sebesar 12,11% atau 31.806 jiwa. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Kota Samarinda meningkatkan produktivitas sektor-sektor yang termasuk sektor basis dan memaksimalkan sektor yang memiliki pertumbuhan bauran industri yang tumbuh pesat serta memiliki daya saing yang kuat di Kota Samarinda.