Yolanda Bulo
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA LAPORAN REALISASI ANGGARAN DI PEMERINTAH DAERAH KOTA BONTANG Yolanda Bulo; Dwi Risma Deviyanti; Wulan iyhig Ratna Sari
Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman (JIAM) Vol 4, No 3 (2019): September
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jiam.v4i3.5029

Abstract

Perumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bontang Tahun Anggaran 2014-2017 bila dianalisis menggunakan beberapa rasio keuangan. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Bontang Tahun Anggaran 2014-2017 berdasarkan 7 (tujuh) rasio yaitu; rasio kemandirian, rasio ketergantungan, rasio derajat desentralisasi, rasio efektifitas, rasio efisiensi, rasio indeks kemampuan rutin dan rasio keserasian. Penelitian ini bersifat Deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis rasio keuangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: tingkat kemandirian keuangan Pemerintah Daerah Kota Bontang memiliki rata-rata rendah sekali berdasarkan skala pada kriteria yg digunakan untuk penelitian ini, tingkat ketergantungan keuangan daerah masih sangat tinggi berdasarkan skala pada kriteria yang digunakan pada penelitian ini, tingkat derajat desentralisasi masih kurang berdasarkan skala pada kriteria yang digunakan pada penelitian ini, tingkat efektifitas berstatus sangat efektif dan tingkat efisiensi berstatus kurang efisien berdasarkan skala pada kriteria  yang digunakan pada penelitian ini, rasio indeks kemampuan rutin berskala masih sangat kurang berdasarkan kriteria yang digunakan pada penelitian ini, rasio keserasian menunjukkan bahwa rasio belanja rutin lebih diprioritaskan dibandingkan dengan rasio belanja pembangunan.