Rahmat Mulyadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis perlakuan akuntansi aset biologis pada pt perkebunan nusantara xiii pabrik minyak sawit (pms) samuntai kabupaten paser Rahmat Mulyadi; Yunus Tete Konde; Ibnu Abni Lahaya
Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman (JIAM) Vol 6, No 3 (2021): September
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jiam.v6i3.5826

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara XIII PMS Samuntai dan membandingkannya dengan perlakuan akuntansi aset biologis berdasarkan PSAK 16: Aset Tetap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara XIII PMS Samuntai belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK-16) baik dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian maupun pengungkapannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, perbedaan dalam pengelompokkan aset biologis dimana perusahaan seharusnya mengelompokkan  aset biologisnya sebagai tanaman perkebunan bukan sebagai aset lain-lain, perusahaan membebankan dan mengkapitalisasi biaya administrasi dan umum ke dalam biaya perolehan aset biologis, sedangkan menurut PSAK-16 beban administrasi dan umum tidak dibebankan dan dikapitalisasi sebagai biaya perolehannya pada masing-masing kelompok tahun tanamnya, terjadi selisih perhitungan beban penyusutan maupun akumulasi penyusutan aset tanaman menghasilkan yang disebabkan oleh penyesuaian harga perolehan dari masing-masing aset tanaman menghasilkan, pada perusahaan aset biologis disajikan sebagai komponen aset lain-lain sedangkan menurut PSAK-16 aset biologis disajikan sebagai komponen aset tidak lancar, serta dalam hal pengungkapannya perusahaan tidak membuat Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang dianjurkan dalam PSAK-16.