Rina . Muslimah, Rina .
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROSES PEMBUATAN RANUB KREASI PADA MASYARAKAT ACEH SAAT INTAT LINTO DAN TUENG DARA BAROE DI TANJONG SELAMAT, DARUSSALAM, ACEH BESAR Muslimah, Rina .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 1 (2016): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitianberjudul “proses pembuatan ranub kreasi pada masyarakat Aceh saat intat linto dan tueng dara baroe di Tanjong Selamat, Darussalam, Aceh Besar”mengangkat masalah Bagaimanaprosesdan makna bentuk ranubkreasi teungkulok teuku umar dan ranub bungong pada saatintat linto dan tueng dara baroe di Tanjong Selamat, Darussalam, Aceh Besar”. Pendekatan dengan jenispenelitian yang digunakanadalah pendekatankualitatif.Tehnikpengumpulan data yaitumelalui observasi, wawancaradandokumentasi.Data yang terkumpulselanjutnyadiolahdandianalisis secarakualitatif.Hasildaripenelitian mendeskripsikanbahwaproses pembuatan ranub kreasi Teungkulok Teuku Umar ialah menggunakan empat jenis bentuk lipatan antaranya: bentuk panjang dan meruncing segitiga (bagian depan atas teungkulok), bentuk segitiga (bagian samping Teungkulok), bentuk serong segitiga (bagian belakang Teungkulok) dan bentuk susunan yang disusun rapi yang ditusuk dengan cengkeh (bagian bawah Teungkulok) dan keempat motif tersebut kemudian dikreasikan di atas batang pisang yang sudah dibentuk seperti topi Aceh/Teungkulok yang biasanya dibawakan pada upacara intat linto. Sedangkan Proses membuat ranubkreasi bungong menggunakan tiga bentuk lipatan yaitu bentuk yang dirangkai dengan kawat bunga dan bentuk segi tiga yang kemudian dijahit dengan menggunakan benang dan jarum diatas kardus bekas yang sudah dibentuk menyerupai daun. Kedua bentuk lipatan ini sama seperti proses membuat Teungkulok, sedangkan bentuk ke tiga ialah daun sirih ditusuk rapi dengan kawat, kemudian dikreasikan di atas batang pisang yang sudah dibentuk tiga tingkatan lalu dikreasikan berbentuk bunga yang disebut ranub kreasi bungong yang biasa dibawakan pada upacara tueng dara baro.Maknaranub kreasi TeungkulokTeuku Umar ialah simbol pemimpin atau raja bermakna gagah, berani dan memiliki jiwa kepemimpinan, guna tujuan pria dalam berumah tangga yaitu mampu memimpin sebuah keluarga. Sedangkan ranub bungong ialah bunga yang bermakana anak dara atau gadis yang akan dipersuntingkan.