Dalam konteks persoalan siswa yang berkebutuhan khusus, yang dapat dilakukan oleh guru adalah kemampuan guru dalam mengelola kelasuntuk siswa yang bekebutuhan khusus.Penelitian ini berupaya mengungkapkan Kemampuan guru dalam mengelola kelas untuk siswa yang bekebutuhan khusus di SDN 16 Banda Aceh.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahuikemampuan guru dalam mengelola kelas untuk siswa yang berkebutuhan khusus di SDN 16 Banda Aceh Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi danwawancara.Teknik observasi (pengamatan) yang diterapkan adalah teknik berpartisipasi (non-participant observation).Selain itu didukung dengan teknik wawancara, teknik wawancara adalah dengan mewawancarai 7 orang guru kelas.Selanjutnya seluruh datadiolah dengan tahapan anlisis data kualitatif yaitu mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, temuan peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut: Pertama, hampir semua guru mengelola kelas dengan sangat baik tetapi ada sebagian guru yang kurang baik dalam mengelola kelas, hal ini dapat dilihat pada membantu anak memfokuskan perhatian pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kedua, Kendala guru dalam proses pembelajaran, anak yang berkebutuhan khusus berbeda pemahamannya dengan siswa reguler. Sehingga ABK sulit dalam menerima pembelajaran, karena ada sebagian pembelajaran tidak sesuai dengan kemampuannya. Simpulan penelitian ini adalah Semua guru (7 orang guru) mampu mengelola kelas dengan sangat baik, dapat dilihat dari aspek membuat RPP, menguasai dalam mengelola kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus, memiliki kemampuan dalam melaksanakan proses pengajaran, memiliki kemampuan untuk mengukur hasil belajar anak didik dengan teknik yang tepat, menunjukkan perasaan positif, serta membuat pengalaman anak menjadi bermakna.Ada sebagian guru (6-5) mengelola kelas dengan kurang baik, dapat dilihat dari aspek beradaptasi dengan anak, berbicara dengan anak, memberikan pujian dan penghargaan. Kurangnya guru dalam melaksanakan aspek tersebut sehingga dalam proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan menyebabkan beberapa kendala dalam mengelola kelas. Kendala guru dalam proses pembelajaran, anak yang berkebutuhan khusus berbeda pemahamannya dengan siswa reguler. Sehingga ABK sulit dalam menerima pembelajaran, karena ada sebagian pembelajaran tidak sesuai dengan kemampuannya.