<![CDATA[Keberadaan air mineral kemasan demikian cepat diterima oleh masyarakat, bahkan cenderung terus mengalami peningkatan permintaan. Sifat praktis khususnya kemasan gelas di setiap acara menjadi salah satu alasan penggunaan A M D K (air minum dalam kemasan). Tingginya demand disikapi oleh pelaku usaha sebagai peluang bisnis. Sehingga, A M D K yang tadinya hanya dikuasai oleh satu atau dua merek saja, saat ini telah berkembang banyak merek dengan varian harga. Namun, ragam merek yang beredar belum tentu memiliki standar yang sama sesuai dengan yang diamanatkan dalam SNI A M D K. Secara fisik mungkin saja akan terlihat sama, namun secara kimiawi dan mikrobiologi yang tak kasat mata tidak disadari oleh konsumen. Oleh karena itu maka diperlukan adanya sistem pengukuran kualitas air minum untuk dapat menentukan manakah yang terlebih layak untuk di konsumsi. Metode naïve bayes dalam penelitian ini di implementasikan untuk mengukur parameter kualiatas air mineral seperti pengukuran PH, TDS, Suhu dan lain sebagainya untuk dapat mengukur kualitas air mineral dalam kemasan berbagai produk yang dkonsumsi oleh masyarakat sehingga akan memberikan sebuah keputusan dan informasi berbasis web untuk rekomendasi produk terbaik air mineral. Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung tempat-tempat penjualan air mineral kemasan serta Instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Dinas Kesehatan. Sistem ini dibuat berbasis android sehingga dapat memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam memilih jenis air mineral berdasarkan hasil dari matrik perbandingan alternatif dan kriteria. Sistem dapat menganlisa cara kerja metode naïve bayes untuk mendapatkan sebuah keputusan air mineral kemasan yang layak di konsumsi oleh masyarakat.Kata Kunci : Naïve Bayes, Air Mineral, PH, TDS, Suhu, SNI AMDK]]>
