Veronica Catalina
Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SINGGAH BLORA: MENGHIDUPKAN KEMBALI PASAR BLORA MENJADI TEMPAT KETIGA MILENIAL DENGAN STRATEGI AKUPUNKTUR PERKOTAAN Veronica Catalina; Martin Halim
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.21760

Abstract

Menteng, Blora Market, which was previously a main market for fulfill daily needs in the Menteng area has experienced memory and physical degradation. The memory degradation of the Blora Market began with the development of the business area around the Menteng area and the Dukuh Atas area which became the TOD area, making people who used to be mostly settlers become millennial commuters. With these changes, the abandoned Blora Market and its buildings were also demolished, causing physical degradation. The physical degradation of Blora Market has an impact along Jalan Blora where there are 5-7 buildings around Blora Market that are stalled and dead. The Blora market requires a new design with new innovations that capable to support the fulfillment that needs for surrounding society who are adapting to current era. Therefore, the main objective and purpose of this final project is to revive Blora Market into a market that has a benefit as a place for community interaction and can be a driver of progress in the surrounding area in terms of trade, especially culinary. Besides being a new stopover or third place for local settlers and millennial generation commuters. The result of the design is a market building that applies the third space method based on the urban acupuncture strategy by adding new programs and adjusting the market space  for the characteristics of millennial generation commuters. Keywords: Interaction; Market; Third Place; Urban Acupuncture; Virtual Office Abstrak Dengan adanya perkembangan di Kawasan Dukuh Atas yang sebelumnya merupakan salah satu perkampungan menjadi pemukiman elite di Menteng, membuat Pasar Blora yang sebelumnya merupakan pasar andalan pemenuhan kebutuhan sehari – hari di Kawasan Menteng mengalami degradasi memori serta fisik. Degradasi memori Pasar Blora ini diawali dengan berkembangnya area bisnis di sekitar Kawasan Menteng serta Kawasan Dukuh Atas yang menjadi Kawasan TOD menjadikan masyarakat yang tadinya sebagian besar adalah pemukim menjadi komuter generasi milenial. Dengan adanya perubahan tersebut, Pasar Blora yang mulai ditinggalkan dan bangunannya juga dirubuhkan, sehingga menyebabkan degradasi fisik. Degradasi fisik Pasar Blora berdampak pada sepanjang Jalan Blora dimana terdapat 5-7 bangunan disekitar Pasar Blora yang mangkrak dan mati. Pasar Blora membutuhkan perancangan dengan inovasi yang baru untuk dapat menjadi pendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar yang beradaptasi dengan kondisi sekarang. Maka dari itu tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini adalah membangkitkan kembali Pasar Blora menjadi pasar yang memiliki fungsi sebagai tempat interaksi masyarakat dan dapat menjadi pendorong kemajuan di area sekitarnya  dari segi bidang perdagangan terutama kuliner. Selain juga menjadi tempat singgah baru atau tempat ketiga bagi pemukim sekitar maupun komuter bergenerasi milenial. Hasil dari perancangan merupakan bangunan pasar yang menerapkan metode ruang ketiga yang didasari strategi akupunktur perkotaan dengan menambahkan program baru dan menyesuaikan program ruang pasar dengan karakteristik komuter bergenerasi milenial.