Vincensius Jayson
Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENGHIDUPKAN KAWASAN PECENONGAN MELALUI KEGIATAN KULINER JALANAN DAN PUSAT REKREASI DENGAN STRATEGI AKUPUNKTUR PERKOTAAN Vincensius Jayson; Martin Halim
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.21763

Abstract

Culinary has now become a very important part of tourism as it is one of the basic human needs. One of those culinary tourism takes place in the heart of Jakarta, namely Pecenongan. However, in recent years Pecenongan has begun to be abandoned for various reasons, one of which is the continued emergence of culinary tourism on the other side of Jakarta, while Pecenongan itself has not experienced much change. One by one street vendors started to leave, leaving a few who were still trying to survive. The area, which mostly used as offices during the day and street culinary delights at night, is now more often than not a place of traffic passerby with few visitors stopping by. If this continues, the culinary area of ​​Pecenongan will fade and disappear leaving only memories. Therefore, the purpose of this research is to create a new attraction while still respect the existing surroundings, namely street vendors' tents and restorants. The target of the project is to attract older and younger generation who may no longer know Pecenongan. The strategy design of this project uses urban acupuncture with a non-linear narrative design method to bring life to it’s culinary in the morning, afternoon, and night of Pecenongan. The use of ramp as the main vertical circulation brings the concept of ‘road’ into the building. More open area is implemented as around Pecenongan is already quite crowded with so many dense buildings, so that visitors can experience a different atmosphere than the surrounding culinary. The program consist of Living Street Culinary Gallery, Food Market, Workshop, and Recreation is expected to invite visitors back to Pecenongan and enliven the atmosphere not only in the project but also around Pecenongan Street. Keywords:  Cullinary; Urban Acupuncture; Recreation; Tourism Abstrak Kuliner saat ini telah menjadi salah satu bagian dari pariwisata yang sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Salah satu wisata kuliner itu ada di jantung Kota Jakarta yakni Pecenongan. Meskipun demikian, Pecenongan beberapa tahun terakhir sudah mulai ditinggalkan karena berbagai alasan, satu diantaranya adalah terus bermunculannya wisata kuliner di sisi lain Jakarta, sementara Pecenongan tidak mengalami banyak perubahan. Satu demi satu PKL mulai pergi dengan menyisakan beberapa yang masih berusaha bertahan di Pecenongan. Kawasan yang mayoritas perkantoran pada siang hari dan kuliner di malam hari kini lebih sering menjadi tempat lalu lalang dengan sedikit pengunjung yang mampir. Jika hal demikian terus berlanjut, daerah kuliner Pecenongan akan memudar dan menghilang menyisakan segelintir memori. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah memunculkan suatu atraksi baru dengan tetap menghormati keberadaan sekitar yang ada yakni tenda-tenda PKL dan restoran-restoran. Target dari proyek yakni dapat menarik generasi lama dan muda yang mungkin tidak lagi mengenal Pecenongan. Desain proyek ini menggunakan metode akupunktur perkotaan dengan beserta naratif non-linear guna menghidupkan kuliner di pagi, siang, dan malam Pecenongan. Penggunaan ramp sebagai sirkulasi vertikal utama membawa konsep jalan ke dalam bangunan. Area yang lebih terbuka diterapkan karena sekitar Pecenongan sudah cukup sesak dengan begitu banyak bangunan padat, sehingga pengunjung dapat mengalami suasana yang berbeda dibanding kuliner sekitar. Program galeri kuliner jalanan hidup, pasar makanan, lokakarya, dan rekreasi diharapkan dapat mengundang datangnya pengunjung kembali ke Pecenongan dan meramaikan suasana tidak hanya di proyek tapi juga disekitar Jl. Pecenongan.