Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Structural and Cultural Aspects of Fisherman Family Education Problems in Waruduwur Cirebon Syatori, A; Ramdhani, Suciyadi; Khikmawati, Nurlaili
Masyarakat: Jurnal Sosiologi Vol. 28, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to the Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia's education quality is ranked 74th out of 79 countries. The data highlights issues including high tuition costs, unequal access to educational institutions, as well as mismatch between education system and local culture; all commonly found in fishing communities. This ethnographic study seeks to investigate cultural and structural factors that affect the lagging education of children of fishermen in Waruduwur village, Cirebon, West Java, Indonesia. The findings indicate that both factors are interlinked, significantly shaping collective views on education as well as children’s participation in schooling. Patterns observed in the study allow categorization of families by scrutinizing their position between two axes: income and views on education. By seeing the combinations, four groups can be inferred: (1) families inclined towards education and earning middle income; (2) middle-income families that do not prioritize education; (3) low-income families that emphasize education; and (4) low-income families that do not focus on education. They reflect the varying degrees of challenges but also point to the significance of cultural intervention, which has been partially addressed through the establishment of informal education institutions in Waruduwur.
Community Development Based on Community Media: Case Study of Angkringan Community in Yogyakarta Syatori, A
Komunitas Vol 15, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v15i2.44508

Abstract

This study seeks to examine and analyze the process and strategy of community development based on community media namely Angkringan in Bantul Yogyakarta, based on the conceptual scheme (Habitus) (Capital) + Field = Practice established by Pierre Bourdieu. Within this scheme, the community development means the dynamic of social practice of social agents in which case the combination of habitus, objective structure and a big set of other strategies make and bind such dynamic. This study employs a qualitative approach for which the data collection method combines some in-depth interviews, document studies, and literature studies. This investigation reveals that Angkringan develops its community by utilizing various types of media ranging from print media (bulletin), audio media (radio), audio visual media (Video and Community TV), to internet technology. Through the bulletin, Angkringan has been presenting various ideas and discourses on the necessity of considering various issues that hover the community. Angkringan also opens a kind of public space for community members to express complaints, making suggestions, criticizing and even litigating for anything that is taken as ‘problematic’. Radio Angkringan offers an opportunity for some interactive dialogues between citizens and village government in the community. Moreover, internet technology is the most recent and spectacular phase as a series of social practices launched by Angkringan in order to develop its community. Through internet media, Angkringan seeks to develop community in a wider domain by developing community networks throughout the archipelago and even the world.
Pengembangan Objek Wisata Sumur Tujuh Cikajayaan dan Dampaknya terhadap Peningkatan Ekonomi Warga Amalia, Rena; Aziz, Abdul; Syatori, A; Dewi, Ema Wilianti
Journal of Sharia Tourism and Hospitality Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Sharia Tourism and Hospitality
Publisher : Department of Sharia Tourism, Faculty of Islamic Economics and Business UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70095/jetour.v1i1.12

Abstract

Peran Pemerintah Desa sangatlah penting dalam kegiatan pengembangan objek wisata karena merupakan salah satu bidang yang dipandang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian warga setempat. Penelitian ini menggunkan metode penelitian kualitataif, sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)objek wisata Sumur Tujuh Cikajayaan merupakan wisata alam dan religi yang ada di Desa Pasawahan yang didalamnya terdapat 7 sumur yang dipercaya memiliki kekuatan dari masing-masing sumurnya. (2) Peran Pemerintah Desa dalam Pengembangan Objek Wisata Sumur Tujuh Cikajayaan sebagai motivator, Pemerintah Desa sebagai pendorong pengembangan objek wisata sumur tujuh cikajayaan sudah cukup baik, karena Pemerintah Desa sudah menjalin komunikasi dengan baik antara pengelola, masyarakat dengan Pemerintah Desa. Peran Pemerintah Desa sebagai fasilitator, belum berjalan secara optimal karena penyediaan sarana dan prasarananya belum memadai, dan selama ini melakukan pembangunan dan perbaikan hasil dari retribusi masuk pengunjung. Peran Pemerintah Desa sebagai Dinamisator, belum cukup baik karena sejak dulu objek wisata Sumur Tujuh hanya dikelola oleh kelompok KomPePar Semar Jaya Pananjung dan bekerjasama dengan masyarakat. dan belum terealisasi dengan baik sehingga belum mampu mengembangkan objek wisata secara maksimal dan optimal. (3) Dampak pengembangan objek wisata sumur tujuh cikajayaan belum optimal oleh Pemerintah Desa, tetapi dengan adanya objek wisata sumur tujuh memberikan peluang bagi masyarakat untuk memiliki pekerjaan dan meningkatnya pendapatan dari sebelumnya.