Yusuf Sabilu
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERILAKU BERISIKO REMAJA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) TERHADAP PENULARAN HIV DAN AIDS DI KOTA KENDARI TAHUN 2021 Yusuf Sabilu; La Ode Liaumin Azim; Andi Ratu Putri Zinda
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 7, No 3 (2022): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v7i3.30090

Abstract

AbstrakMasa remaja merupakan masa yang beresiko jika didorong oleh rangsangan seksual karena dapat membawa remaja menjadi Wanita Pekerja Seks (WPS). WPS merupakan kelompok risiko tinggi terkena HIV dan AIDS mengingat pada kelompok ini terbiasa melakukan aktivitas seksualnya dengan pasangan yang tidak tetap, Kasus HIV dan AIDS Kota Kendari yang dilaporkan pada tiga tahun terakhir (2018-2020) yaitu 177 kasus dan dari tahun ke tahun Kota Kendari selalu menjadi wilayah kasus tertinggi HIV dan AIDS di Sultra. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku berisiko remaja WPS terhadap penularan HIV dan AIDS di Kota Kendari Tahun 2021. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan studi fenomenologi. Informan pada peneltian ini yaitu lima remaja WPS, satu muncikari dan satu pihak Dinkes Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Pemicu alamiah remaja WPS pada penelitian ini yaitu berpacaran dan pelecehan seksual, kemudian pemicu terencana yaitu ajakan teman, masalah keluarga, ekonomi dan mekanisme transaksi WPS. 2) Perilaku berisiko remaja WPS pada penelitian ini yaitu melakukan hubungan seksual secara vaginal, oral dan anal bersama pelanggan dan sesama WPS (lesbian). Ketidaksetujuan pelanggan dan persepsi penggunaan yang rumit membuat remaja WPS tidak menggunakan kondom dan cenderung mengonsumsi pil kontrasepsi, antibiotik, obat tanpa rekomendasikan dokter atau tidak dijual bebas di apotek dan menggunakan sabun pembersih kewanitaan. 3) Konsekuensi remaja WPS pada penelitian ini yaitu berpeluang terkena HIV dan AIDS, khawatir terjadi tindak kekerasan dan merasa bersalah. Terdapat remaja WPS yang tetap melakukan aktivitas seksual ketika terinfeksi dan ada pula memilih berhenti. Sebagian besar remaja WPS belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan. Kata Kunci : Perilaku, Remaja, WPS, HIV, AIDS.