Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI MENGENAI PENTINGNYA KONSUMSI PROBIOTIK DALAM MENJAGA KESEHATAN PENCERNAAN Alfriana Margareta; Laili Safitri; Fitria Andika Ramadhani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.152

Abstract

Penelitian terkait mikrobiota usus menunjukkan bahwa ketidakseimbangan komunitas mikroba dapat meningkatkan kecenderungan terhadap fenotipe penyakit yang berbeda. Probiotik dapat mengembalikan keseimbangan alami mikroba di usus saat terjadi peradangan usus dan fenotipe penyakit usus. Probiotik merupakan organisme nonpatogen, yaitu ragi dan bakteri yang umumnya ditambahkan ke yogurt atau dikonsumsi sebagai suplemen makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probiotik membantu meredakan beberapa gejala sindrom iritasi usus besar dan memberikan pengaruh positif pada sistem imun tubuh. Kebanyakan masyarakat pada umumnya, tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi mengenai pentignya konsumsi probiotik dalam menjaga kesehatan pencernaan. Peserta Pengabdian sebanyak 26 orang, dengan jumlah 23 orang adalah ibu rumah tangga, dan 3 orang adalah ibu yang masih bekerja. Hasil evaluasi berdasarkan kuesioner dan diskusi didapatkan bahwa 85 % telah memahami materi yang disampaikan dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik.
WAWASAN BIOINFORMATIKA NEXT GENERATION SEQUENCING DALAM SAMPEL METAGENOMIK MIKOBIOMA USUS: Review Alfriana Margareta
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i1.151

Abstract

Mikrobiota usus terdiri dari bakteri, fungi dan virus yang memiliki peran penting dalam kesehatan manusia dan patogenesis penyakit. Komunitas bakteri usus telah banyak dipelajari dibandingkan fungi dan virus karena usus didominasi oleh bakteri. Meskipun, keragaman fungi atau mikobiom usus lebih rendah dibandingkan dengan komunitas bakteri, diketahui fungi juga berperan penting dalam penyakit usus manusia. Beberapa penelitian menunjukan keterlibatan fungi pada tumor gastrointestinal dan paru-paru. Diketahui, DNA fungi terkait tumor tersebut dapat berfungsi sebagai biomarker diagnostik atau prognostik. Metode kultur untuk mempelajari komunitas fungi secara komprehensif sulit untuk dilakukan. Next generation sequencing (NGS) merupakan teknik sekuensing yang dapat diterapkan secara luas untuk mempelajari mikrobioma usus. Data NGS dapat dianalisis berdasarkan marker-gene 18S rRNA, internal transcribed spacer (ITS) dan shotgun metagenomik yang membutuhkan wawasan bioinformatik didalam mengoperasikan datanya. Oleh karena itu, pada ulasan ini, dirangkum pipeline bioinformatika yang umum digunakan untuk analisis data mikobioma usus. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan cara mengulas jurnal-jurnal NCBI dan Frontiers sebanyak 65 jurnal dari tahun 2000 sampai dengan 2022. memberikan informasi tentang wawasan bioinformatika dalam analisis metagenomik fungi. Analisis metagenomik fungi berdasarkan amplikon dan shotgun memudahkan peneliti dalam mempelajari taksonomi dan fungsional fungi. Selain itu, juga dapat memprediksi gen atau protein tertentu sehingga dapat berguna untuk mempelajari suatu penyakit.
Isolation and Identification of Mold Contaminants in Peanut Paste from the Cengkareng Market of West Jakarta Alfriana Margareta; Anis Setyowati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 03 (2023): Jurnal EduHealt, Edition September 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jurnaleduhealth.v14i3.2662

Abstract

The filamentous molds associated with peanut paste produce biochemicals known as mycotoxins. The major mycotoxins are aflatoxins produced by molds from the genera Aspergillus and Penicillium. Mold contaminants can be occurred due to poor hygiene storage. The purpose of this study was to determine the presence of molds in peanut paste sold at the Cengkareng market in order to assist people in being attentive to the storage conditions of peanut paste. Samples were collected randomly with a total of 15 packages of peanut paste from Cengkareng market, West Jakarta, Indonesia. Potato Dextrose Agar was used for the isolation and identification of molds. The molds were observed based on the morphological features through macroscopic and microscopic examination. The frequencies of 15 samples contaminated with molds were computed on a percentage. From the observed morphological features and colony colour of molds, those were A. niger, A. flavus, Penicillium sp, and Mucor sp. This research also revealed that of the 15 samples identified, A. niger and A. flavus, 40% respectively. Other species Penicillium sp. 27% and Mucor sp. 13% were the least common. Therefore, this study confirmed that Aspergillus is the highest risk of contaminating peanut paste compared to other genera, which can cause a health problem for humans.