p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pepadu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMIS AMPAS TAHU DENGAN PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE AMPAS TAHU Jurnal Pepadu; Moegiratul Amaro; Mutia Devi Ariyana; Tri Isti Rahayu; Baiq Rien Handayani; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2264

Abstract

Kekalik merupakan salah satu sentra pengrajin tahu dan tempe di Mataram. Jumlah pengrajin tahu tempe di Kekalik cukup tinggi, mencapai 523 produsen. Dalam proses pembuatan tahu dihasilkan 2 jenis limbah yaitu limbah cair dan limbah padat. sedangkan limbah padat berupa ampas tahu sekitar 1,12 kali bobot kedelai kering dengan volume 1,5 hingga 2 kali volume kering. Oleh karena itu dari 1 kg bahan baku kedelai yang dijadikan tahu akan dihasilkan 1,2 kg ampas tahu. Volume limbah yang tinggi dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah ampas tahu dapat menimbulkan senyawa berbau busuk hasil dari degradasi komponennya. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra antara lain : (1) kurangnya pengetahuan tentang pengolahan limbah tahu, (2) kurangnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam membuat tempe ampas tahu. (3) kurangnya pengetahuan mitra tentang cara pengolahan pangan yang baik yang sesuai dengan standar sanitasi (CPMB), (4) kurangnya pengetahuan mitra tentang cara pengemasan dan pemasaran tempe ampas tahu. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan dan mensosialisasikan pengetahuan terkait dengan cara pembuatan tempe ampas tahu sehingga diperoleh produk tempe ampas tahu yang bernilai gizi serta memiliki rasa yang enak dan dapat diterima konsumen. Kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung pembuatan tempe ampas tahu. Indikator capaian menunjukkan bahwa para peserta telah memahami cara pembuatan tempe ampas tahu yang baik dan benar.
PELATIHAN PENGERINGAN LIMBAH AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMIS AMPAS TAHU Jurnal Pepadu; Tri Isti Rahayu; Mutia Devi Ariyana; Moegiratul Amaro; Baiq Rien Handayani; Sri Widyastuti
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2265

Abstract

Kota Mataram merupakan salah satu kota di Nusa Tenggara Barat dengan unit usaha agroindustri berbasis kedelai terbanyak yaitu 948 unit usaha. Wilayah kekalik, khususnya kekalik timur merupakan salah satu sentra pengolahan kedelai. Tahu adalah salah satu produk unggulan yang dihasilkan dari usaha agorindustri ini. Dalam proses pembuatan tahu dihasilkan limbah padat berupa ampas tahu sekitar 1,12 kali bobot kedelai kering dengan volume 1,5 hingga 2 kali volume kering (Sadzali, 2010). Ampas tahu yang selama ini disebut sebagai limbah pengolahan tahu masih belum dimanfaatkan secara optimal dan cenderung malah menyebabkan permasalahan lingkungan seperti bau tidak sedap, akibat sifat ampas tahu yang mudah busuk. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra antara lain : (1) limbah ampas tahu, sisa hasil proses pengolahan tahu menjadi permasalahan lingkungan, karena cepat rusak dan menimbulkan aroma tidak sedap pada lingkungan (2) Pemanfaatan limbah ampas tahu masih sangat minim dan terbatas pada pakan ternak. (3) belum mengetahui metode pengolahan limbah ampas tahu agar lebih awet dan dapat disimpan lebih lama tampa menimbulkan pencemaran lingkungan. (4) kurangnya pemahaman pengusaha tahu akan kandungan gizi ampas tahu yang masih tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis pangan olahan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan dan mensosialisasikan pengetahuan terkait dengan cara pengeringan serta pengemasan dan penyimpanan ampas tahu hingga dapat disimpan lebih lama, memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dan dapat digunakan untuk membuat berbagai produk pangan. Kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung pengeringan ampas tahu dengan metode sanghrai. Indikator capaian menunjukkan bahwa para peserta telah memahami cara pengeringan serta pengemasan dan penyimpanan ampas tahu sebelum diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk.