Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NAFKAH ISTERI DALAM MASA TAHANAN (Studi Analisis Figh Syȃfi’iyyah) Syarkawi Syarkawi
SINTESA: Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol 2, No 2 (2021): Januari-Juni
Publisher : Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (KOPERTAIS) Wilayah V Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.075 KB) | DOI: 10.22373/sintesa.v2i2.250

Abstract

Pernikahan sebagai jalan yang sangat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga sekaligus sebagai jalan untuk mendapatkan keturunan. Sebab kalau tidak dengan nikah tidak jelas siapa yang akan mengurusi dan siapa yang bertanggung jawab terhadap anaknya dan juga silsilah keturunan dari anak tersebut. Dengan demikian, perkawinan merupakan suatu hal yang dianjurkan oleh Agama maupun Negara. Seiring dengan perkembangan zaman, meningkatnya teknologi, pergaulan bebas, lapangan kerja yang semakin berkurang  dan angka kejahatan semakin meningkat, sering terjadi kasus perampokan, pencurian, pemerkosaan dan juga penyalah gunaan obat terlarang. Ini tidak saja dilakukan oleh laki-laki tapi juga perempuan baik yang sudah berkeluarga mapun yang masih gadis. Tentu semua itu sangat bertentangan dengan Agama dan negara, bila kejahatan tersebut ditemukan oleh pihak yang berwajib tentu akan berurusan dengan hukum. Jika seorang ibu rumah tangga yang melakukan hal yang demikian tentu akan menjadi beban bagi suaminya karena tidak ada lagi yang bisa melayaninya apalagi dalam jangka waktu yang begitu lama. Dalam keadaan yang seperti ini apakah seorang suami masih berkewajiban memberikan nafkah terhadap istrinya atau tidak bila ditinjau dari aspek Agama dalam perspektif Figh Syȃfi’iyyah. jika sorang istri ditahan (dipenjarakan) maka ia tidak wajib dinafkahi, apabila  suaminya sendiri yang melakukannya bukan karena kesalahan yang dilakukannya maka ia juga tidak wajib dinafkahi, begitu juga  apabila  istri yang melakukan, artinya istri menahan dirinya dari suami sehingga tidak bisa melakukan hubungan suami istri bukan karena alasan yang dibenarkan oleh syara’ , tapi apabila ia melakukannya karena alasan syar’i seperti haid, ihram dan puasa wajib maka istri wajib menerima nafkah dari suaminya.
Pemahaman Guru Muda Dayah Jamiah Al-Aziziyah Terhadap Implikasi Praktek Khitbah dan Praktek Pembatalan Khitbah: Studi Analisis menurut Fikih Syafi'iyah Syarkawi Syarkawi; Fazlon Fazlon; Rahmalia Rahmalia
el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 4(2), 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Center for Research and Community Services), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.217 KB) | DOI: 10.21093/el-buhuth.v0i0.4271

Abstract

Young Master's Understanding Dayah Jamiah Al- Aziziyah In this research, it is about the extent of understanding of the sermon, because before and after their request (the bride and groom) claimed to have felt that the bride was the right of the bride to do something unusual but the request was continued until the wedding. This research is contained by using field studies using a qualitative approach with data collection and information and monitoring methods. The method selected in the analysis of information is the reduction of information, information and gathering conclusions. The position of this research was carried out in Dayah Jamiah Al- Aziziyah. From the results of the study, it can be concluded that, in the application of the cancellation of the sermon, it leads to using the silence method until the person being applied for comes to say the cancellation of the sermon and returns the object that has been given from the applicant with the understanding and also the cancellation is from a natural perspective. Second, in Islamic thought, the application of this sermon is done on the basis of looking good from the field of wealth, religion, generation and good looks or beauty to want a good successor too. Then in the application of the cancellation of the sermon, it is carried out with a good method with the aim of maintaining brotherhood.