Sernita Sernita
Program Studi DIII Analis Kesehatan, Politeknik Bina Husada Kendari

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VARIASI KONSENTRASI CUKA DAPUR SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI ASAM ASETAT GLASIAL 6% PADA PEMERIKSAAN PROTEINURIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI Sernita Sernita; Firdayanti Firdayanti
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal Analis Kesehatan Kendari
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Proteinuria yaitu urin manusia terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan proteinuria dengan menggunakan metode asam asetat glasial 6% dan asam asetat (cuka dapur) dengan berbagai variasi konsentrasi 5%, 6%, 7%. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 9 sampel urin ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa diperoleh hasil pemeriksaan proteinuria yang sama pada ibu hamil dengan metode asam asetat 6% dan metode asam asetat (cuka dapur). Kata kunci: Asam asetat glacial 6%, Asam asetat (cuka dapur), Proteinuria, Urin Ibu Hamil ABSTRACT Proteinuria, which is human urine, has a protein that exceeds its normal value of more than 150 mg / 24 hours or in children more than 140 mg / m2. This disease is characterized by increased blood pressure followed by increased levels of protein in the urine. Pregnant women with preeclampsia will also experience swelling of the legs and arms. The study aimed to determine the results of proteinuria examination using the 6% glacial acetic acid method and acetic acid (kitchen vinegar) with various concentrations of 5%, 6%, 7%. The number of samples obtained was 9 urine samples of pregnant women. This research was conducted at the Laboratory of Lepo-Lepo Health Center in Kendari City. The results of the research that has been done show that the same results of proteinuria examination in pregnant women with acetic acid 6% and acetic acid (kitchen vinegar) method. Keywords: 6% Glacial Acetic Acid, Acetic Acid, Proteinuria, Urine for Pregnant Women
Perbandingan Kadar Vitamin C Pada Nanas Kaleng dengan Nanas Segar (Ananas comosus (L) Merr) Sernita Sernita
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Analis Kesehatan Kendari
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Buah-buahan merupakan sumber vitamin C diantarannya yaitu buah nanas. Buah nanas berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi dua golongan, yaitu buah nanas konsumsi segar dan olahan atau buah kalengan. Buah kaleng merupakan buah yang dikemas dalam suatu wadah tertutup yang telah melalui proses pemanasan, pencucian dan sterilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin C pada nanas kaleng dengan nanas segar, dengan pemilihan sampel secara random, dan menggunakan metode Spektrofotometri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu Bina Husada Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada nanas segar, dengan kadar rata-rata 1,0333 ppm, sedangkan kadar vitamin C pada nanas kaleng sebesar 0,9867 ppm. Setelah dilakukan pengujian secara statistik dengan menggunakan t-test, didapatkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,950 > 2,776) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan kadar vitamin C antara nanas kaleng dengan nanas segar. Kata kunci : Nanas, Kadar vitamin C, Spektrofotometri ABSTRACT Vitamin C is one of the nutrients that act as antioxidants and effectively overcome free radicals that can damage cells or tissues. Fruits are a source of vitamin C diantarannya namely pineapple fruit. Pineapple fruit based on its usefulness is divided into two groups, namely pineapple fruit fresh consumption and processed or canned fruit. Canned fruit is a fruit packed in a closed container that has been through the process of heating, washing and sterilization. This study aims to determine the ratio of vitamin C content in canned pineapple with fresh pineapple, with random sample selection, and using Spektrofotometri method. This research was conducted at Integrated Chemical Laboratory of Bina Husada Kendari. The results showed that the highest levels of vitamin C were found in fresh pineapple, with an average content of 1.0333 ppm, while vitamin C levels in canned pineapple of 0.9867 ppm. After tested statistically by using t-test, got t value count bigger than t table (2,950> 2,776) so that H0 refused and Ha accepted. Thus, there is a difference in vitamin C levels between canned pineapple and fresh pineapple. Keywords: Pineapple, vitamin C content, Spektrofotometri