Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui produktivitas kambing Kacang, Peranakan Etawa (PE) dan Blingon yang dipelihara bersama dengan sistem semiintensif. Induk yang digunakan ialah kambing dengan paritas ke satu sebanyak sebanyak 21 ekor dengan rincian tujuh induk kambing Kacang, tujuh induk kambing PE dan tujuh induk kambing Blingon. Cempe yang digunakan sebanyak 17 ekor. Kambing dipelihara dikandang kawin bersama pejantan dengan bangsa yang sama. Setelah melahirkan, induk dan cempe dipindahkan ke kandang individu. Setelah anak berumur sebulan, induk dan cempe dipindahkan kekandang kawin. Saat mencapai umur sapih 90 hari anak dipisahkan dari induknya. Data yang diambil meliputi; interval kelahiran (IK), bobot lahir, bobot sapih, pertambahan bobot badan harian (PBBH), litter size, mortalitas prasapih, laju reproduksi induk (LRI) dan Produktivitas induk (PI). Data dianalisis menggunakan One way – ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan Induk kacang memiliki IK paling pendek (P<0.01) daripada induk PE dan Blingon sebesar 229,14±35,39 hari. Kambing PE memiliki bobot lahir paling besar (P<0.05) daripada kacang dan Blingon sebesar 3,26±0,72kg. Kambing PE memiliki bobot sapih paling tinggi (P<0.01) sebesar 10,29±0,88kg. Kambing PE memiliki PBBH paling tinggi (P<0.01) dari Kacang dan Blingon sebesar 0,08±0,01kg/hari. Induk Kacang dan Blingon memiliki LRI yang lebih tiggi (P<0.01) daripada induk PE yaitu berturut – turut 1,82±0,23dan 1,65±0,25 ekor/tahun. Disimpulkan Kambing kacang memiliki laju reproduksi induk dan interval kelahiran lebih baik daripada kambing PE dan Blingon.