COVID-19 secara global berdampak terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu dampaknya adalah pemenuhan kebutuhan primer yang terhambat juga harga pangan yang menjadi lebih tinggi. Padahal, ketersediaan pangan ini sangat penting terutama untuk menjaga kesehatan tubuh guna menangkal juga sekaligus membantu penyembuhan dari COVID-19. Namun di sisi yang lain, kondisi ini menjadi satu daya dorong masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Sayangnya di daerah perkotaan memiliki lahan yang sempit. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan memberikan pendampingan terkait teknik bercocok tanah di lahan yang sempit yaitu melalui hidroponik. Hidroponik adalah metode menanam tanaman dengan mengganti media tanamnya yang biasanya menggunakan tanah diganti dengan air. Beberapa kelebihan dari metode ini adalah: biaya penanaman yang murah, lahan yang dibutuhkan tidak harus luas, tanaman lebih sehat karena meniadakan penggunaan pestisida, juga terlindunginya tanaman dari faktor-faktor lingkungan seperti hama yang biasa dijumpai ketika menanam tanaman di kebun. Workshop yang dilakukan terhadap 25 peserta menunjukan kenaikan nilai rata-rata pengetahuan dan pemahaman terhadap metode ini senilai 2,12 diperoleh dari selisih antara nilai rata-rata pre test sebesar 6,08 menjadi 8,20 pada post test-nya. Dengan kenaikan ini, diharapkan peserta akan lebih memahami cara budidaya hidroponik dan lebih memasifkan bercocok tanam dengan teknik ini di tempat tinggalnya masing-masing. Sehingga efek jangka panjang, nutrisi pangan keluarga terpenuhi guna menangkal COVID-19 yang sampai saat ini belum berakhir.