Ficus sp telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai pohon beringin, pohon ara, pohon kresek, pohon iprik; bahkan telah telah digunakan sebagai penamaan suatu wilayah dan terkadang disakralkan. Fakta tersebut serta potensi Ficus yang memiliki keunggulan cepat besar, penghasil oksigen, dan penyimpan air tanah dapat menjadi alternatif bagi konservasi air. Indonesia sebagai negara tropis juga tidak luput dari ancaman krisis air, memerlukan kesadaran bersama masyarakat untuk mencegahnya. Salah satu alternatif penyampaian kesadaran adalah dengan memberikan muatan edukasi tentang penghijauan khususnya menggunakan Ficus sp, pada kawasan wisata alam. Penelitian ini membahas upaya konservasi air pada Desa Wisata Jaka Garong yang terletak pada kawasan Merapi, dengan memanfaatkan Ficus sp. [Ficus sp has long been known by the locals as beringin trees, ara trees, kresek trees, iprik trees; it has even been used as the naming of an area and is sometimes sacred. This fact and the potential of Ficus which has the advantage of growing quickly, producing oxygen, and storing groundwater can be an alternative for water conservation. Indonesia as a tropical country are also facing the threat of a water crisis, requiring public awareness to prevent it. One alternative to convey awareness is to provide educational content about reforestation, especially using Ficus sp, in natural landscape tourism areas. This study discusses water conservation efforts in the Jaka Garong Tourism Village which is located in the Mount Merapi area, by utilizing Ficus sp.]