On September 28, 2018, a natural disaster hit Palu City. The city of Palu was rocked by an earthquake measuring 7.4 on the Richter scale which then caused a domino effect of the tsunami that hit the coast of Palu City and liquefaction in several areas. This study is intended to identify one of the real actions by several youth communities in the Palu City area in the form of cultivating mangroves or mangroves on the coast which are areas directly affected by the tsunami. Seeing this condition, of course, the role of the younger generation or millennials is needed to rebuild their area. This study is intended to identify one of the real actions by several youth communities in the Palu City area in the form of cultivating mangroves or mangroves on the coast which are areas directly affected by the tsunami. The method used is a descriptive qualitative approach. The techniques used to collect information are interviews, literature studies, literature, and online data searches. Pada tanggal 28 September 2018, bencana alam melanda Kota Palu. Kota Palu diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang kemudian menimbulkan efek domino bencana gelombang tsunami yang menghantam pesisir Kota Palu dan likuifaksi pada beberapa area. Kota Palu dilintasi oleh garis sesar Palu-Koro, ditambah kondisi geologis dan topografi yang dapat menambah kerusakan terhadap wilayah padat penduduk ini. Melihat kondisi ini, tentunya peranan generasi muda atau milenial amat dibutuhkan untuk membangun kembali daerah mereka. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi salah satu tindakan nyata oleh beberapa komunitas remaja di wilayah Kota Palu yang berupa pembudidayaan mangrove atau bakau di pantai yang merupakan area terdampak langsung tsunami. Metode yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang dilakukan untuk pengumpulan informasi adalah wawancara, studi pustaka, literatur, dan penelusuran data online. Hasil analisis menunjukkan bahwa peran generasi milenial atau remaja terbilang aktif, terutama digerakkan oleh organisasi sekolah dan universitas, disamping program formal perbaikan infrastruktur oleh pemerintah daerah dalam menyikapi mitigasi bencana akan fakta alamiah di sekitar Kota Palu.