This Author published in this journals
All Journal Jurnal Missio Cristo
Elisua Hulu
Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Frasa “Menjadi Hamba Kebenaran” Dalam Roma 6: 15-23 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini Geraldi Carlitos; Elisua Hulu
Jurnal Missio Cristo Vol. 2 No. 2: Jurnal Missio-Cristo Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58456/missiocristo.v5i2.33

Abstract

Kontras antara hamba dosa dan hamba kebenaran dalam Roma 6:15-23 muncul berkali-kali. Ini merupakan sebuah penekanan. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa setiap manusia hanya diperhadapkan pada dua pilihan yang eksklusif satu sama lain. Tidak memilih yang satu berarti memilih yang lain, begitu pula sebaliknya. Tidak ada netralitas. Keengganan untuk menjadi hamba kebenaran bukan menuju pada netralitas, melainkan pada perbudakan dosa. Hamba kebenaran atau hamba dosa. Kehidupan atau kematian. Pengudusan atau kecemaran. Manusia tidak memiliki jalan alternatif di dalam hidupnya.
Frasa “Iman Timbul Dari Pendengaran” Dalam Roma 10: 16-21 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Mariaman Gea; Elisua Hulu
Jurnal Missio Cristo Vol. 2 No. 2: Jurnal Missio-Cristo Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.34

Abstract

Penekanan iman dalam perjanjian Lama adalah pada kesetiaan Allah sedangkan dalam Perjanjian Baru penekanannya ditempatkan pada iman pendengar yang aktif dan menanggapi terhadap wahyu terakhir yang dijanjikan dalam Mesias, Yesus Kristus.
Kasih Adalah Kegenapan Hukum Taurat Dalam Roma 13: 8-14 Yakob Davidson Leo; Christ P. Hutagalung; Elisua Hulu
Jurnal Missio Cristo Vol. 2 No. 2: Jurnal Missio-Cristo Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.35

Abstract

Menjadi anak Allah merupakan hak istimewa yang luar biasa, yang mencakup tanggung jawab. Hak istimewa dari anak Allah adalah hubungan, dan tanggung jawab yang besar adalah pertumbuhan. Kata kasih begitu sering dipakai dan sangat mudah bagi orang untuk tidak melihat arti yang sebenarnya. Kasih lebih dari sesuatu yang dilakukan, buka sesuatu yang dirasakan.
Implikasi Frasa “Turutilah Teladanku” Dalam 1 Korintus 4:16 Bagi Pembentukan Erlina Zai; Elisua Hulu
Jurnal Missio Cristo Vol. 2 No. 2: Jurnal Missio-Cristo Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.37

Abstract

An pattern is an example, an action that can be imitated by others, as Christ who is the main object becomes an example for humans, especially for those who know and experience Christ Himself, and who allow their minds to focus on Christ (Phil. 2:3- 9; 1:19-21a). Being an example is a must for Christians, just as Christ has been a role model for humans (believers), so Christians should be an example for everyone. Not only for believers, but for all non-Christians. A person can be said to be an example, someone whose actions, attitude, and character bear positive fruit according to the truth of God's Word.
Makna Kebangkitan Yesus Dalam Kehidupan Para Murid: Tinjauan Terhadap Yohanes 21: 1 - 14 Andreas Joswanto; Elisua Hulu
Jurnal Missio Cristo Vol. 6 No. 1: Jurnal Missio-Cristo April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58456/missiocristo.v6i1.42

Abstract

A very important aspect of the Christian faith is the work of Christ through His resurrection. This event became a basic concept in Christian doctrine. The meaning of Christ's resurrection does not only concern the futurist aspect, but also the presentist aspect in the lives of believers. The event after the resurrection is the appearance of Jesus himself, in the text of the Gospel of John 21 it is the third time Jesus appeared to his disciples. The study of the text of the Gospel of John 21: 1-14 uses descriptive research through library data sources with the aim of finding the meaning of resurrection in life. The meaning of Christ's resurrection in life or the presentist aspect is understood in the challenges of life, both in physical and spiritual aspects. Resurrection is an event that will be experienced by humans in the future and a resurrection that refers to Jesus Christ is a resurrection that happened in the past (historical) or has already happened. The meaning of Christ's resurrection in life, does not only talk about aspects of the past, present as well as the future. Anxiety and impatience always make a person who is quick to deal with human logical thinking. The Resurrection of Christ is not only talking about the futurist aspect, but also the presentist aspect. ABSTRAK BAHASA INDONESIA  Aspek yang sangat penting dalam iman Kristen adalah karya Kristus melalui kebangkitan-Nya. Peristiwa ini menjadi konsep dasar dalam doktrin kekristenan. Makna kebangkitan Kristus tidak hanya menyangkut aspek futuris, juga aspek presentis dalam kehidupan orang percaya. Peristiwa setelah kebangkitan adalah penampakkan diri Yesus, dalam teks Injil Yohanes 21 merupakan ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Kajian terhadap teks Injil Yohanes 21: 1-14 menggunakan penelitian deskriptif melalui sumber data pustaka dengan tujuan menemukan makna kebangkitan dalam kehidupan para murid. Pemaknaan kebangkitan Kristus dalam kehidupan atau aspek presentis dipahami dalam tantangan kehidupan, baik dalam aspek jasmani maupun rohani. Kebangkitan merupakan peristiwa yang akan dialami oleh manusia di masa mendatang (bersifat future) dan kebangkitan yang merujuk pada Yesus Kristus adalah kebangkitan yang terjadi masa lampau (bersifat historis) atau sudah terjadi. Makna kebangkitan Kristus dalam kehidupan, tidak hanya berbicara aspek masa lalu (past), masa kini (present) juga masa yang akan datang (future). Kekuatiran dan ketidaksabaran selalu menjadikan pribadi yang cepat menghadapi dengan cara berpikir logika manusia. Kebangkitan Kristus tidak hanya berbicara aspek futuris, namun juga aspek presentis.