Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN DAN PELATIHAN ALAT TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA TAMEDAN KOTA TUAL Imanuel Musa Thenu; Yuliana Anastasia Ngamel; Ali Rahantan; Maimuna Renhoran
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.370

Abstract

Perikanan tangkap merupakan sektor yang menjanjikan terutama pada wilayah pesisir, termasuk dalam hal ini adalah nelayan di desa Tamedan, Kota Tual. Desa Tamedan memiliki potensi perairan yang kaya akan sumber daya ikan karena berada pada perairan Rumadan dan Ohoimas yang merupakan salah satu wilayah penangkapan ikan yang terkenal dengan potensi ikan karang. Hasil survei yang dilakukan oleh tim bersama-sama dengan mitra sangat terlihat jelas banyaknya terumbu karang yang rusak akibat dari aktivitas penangkapan illegal dengan menggunakan bahan peledak, racun maupun alat tangkap yg tidak ramah lingkungan. Permasalahan ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan mitra tentang penggunaan bahan-bahan berbahaya dengan sengaja, menggunakan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan secara terus menerus. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim memberikan penyuluhan dan kampanye sadar lingkungan terutama dalam pengunaan alat tangkap ramah lingkungan kepada masyarakat, pelatihan dan simulasi pengunaan alat tangkap ramah linkungan kepada mitra, Tujuan dan manfaat dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nelayan terhadap penggunaan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan dan manfaatnya nelayan tangkap lebih mengenal dampak bahaya dari penggunaan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan sehingga bisa menjadi agen perubahan bagi nelayan sekitar lewat pengetahuan yang sudah diperoleh.
Pengaruh Ukuran Mata Jaring Bottom Gill Net Di Perairan Ohoi Namar Kabupaten Maluku Tenggara Yuliana Anastasia Ngamel; Julianus Notanubun; Imanuel Musa Thenu; Benediktus Jeujanan
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.3.306

Abstract

Fish resources Utilization in Southeast Maluku waters uses fishing gear, one of them is the bottom gill net. This study aims to determine the composition of fish species caught with different bottom gill net mesh sizes and the effective mesh size. The method used in this study was an experimental method of fishing with different mesh sizes, namely 2.5 inches and 3 inches, as well as data analysis using the paired sample t test. There were five types of catch obtained at a mesh size of 2.5 inches, namely Bubara fish (Carangoides bajad) totaling 54 individuals (22.41%), Cockatoos (Skarus dimidiatus) 46 individuals (18.67%), Samandar (Siganus canaliculatus 35 individuals (14.52%), Sikuda (Lethrinus atkinsoni) 39 individuals (12.45%) and Jackfruit seeds (Parupeneus indikus) totaling 24 individuals (9.96%).The mesh size of 3 inches obtained the type of Cockatoo fish (Skarus dimidiatus) totaled 27 individuals (30.58%), Jackfruit seeds (Parupeneus indikus) 14 individuals (15.91%), Bubara (Carangoides bajad) 13 individuals (14.77%), Samandar (Siganus canaliculatus) 11 individuals (12 .50 %) and sand (Pentapodus nagascokiensis) 6 (6.62 %). The total weight of the catch in basic gill nets with different mesh sizes, namely a 2.5-inch mesh size, obtained a total catch weight of 49,731.44 grams with an average catch per operation of 4,521.04 grams, while for mezh size 3 inches of 21,615.51 grams with an average per operation of 1,965.05 grams. Based on the paired sample t-test, it showed a significant difference in the use of different mesh sizes on the total weight of the catch, where the total weight of the catches obtained in the 2.5-inch treatment was more than in the 3-inch treatment, which means that hypothesis H1 is accepted Hₒ rejected.
Analisis Keragaman Jenis Dan Perbandingan Hasil Tangkapan Bottom Gill Net Berdasarkan Pasang Surut Di Perairan Ohoi Tuberngil Kepulauan Kei : Analysis Of Species Diversity And Comparison Of Bottom Gill Net Catches Based On Tidas In The Ohoi Tuberngil Waters Of The Kei Island Julianus Ohoilulin; Julianus Notanubun; Imanuel Musa Thenu
Jurnal Rosenberg Teknologi Penangkapan Ikan Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Perikanan Negeri Tual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan tidak selalu mendapatkan hasil yang sama setiap kali. Jumlah ikan yang berhasil ditangkap berbeda-beda tergantung pada waktu, meskipun usaha dan tempat penangkapan tetap sama. Nelayan umumnya menggunakan jaring insang di perairan dekat pantai atau di tengah laut untuk menangkap ikan kecil atau ikan besar yang hidup di laut lepas. Ikan akan menyenangi daerah yang kondisi perairan sesuai dengan daya adaptasi tubuhnya, banyak makanan, dan aman dari predator. tujuan adalah: menganalisis keragaman jenis tangkapan dengan jaring insang dasar , dan membandingkan hasil tangkapan jaring insang dasar berdasarkan air pasang dan air surut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental fishing atau percobaan penangkapan, observasi dan wawancara. Jenis hasil tangkapan bottom gill net selam 15 trip penangkapan diperoleh jumlah 115 ekor yang paling banyak tertangkap yakni jenis ikan Selangat (chacunda Gizzard Shad) dengan jumlah 55 ekor (47,8 %) dan paling sedikit tertangkap adalah jenis ikan Kerong kerong (Terapon jarbua) dan ikan Sebelah (Pleuronectiformes) (0,9 %), serta jumlah total hasil tangkapan pada saat air pasang 33 ekor (28,70 %%), sedangkan pada saat surut sebanyak 82 ekor (71,30 %). Hasil nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) yang diperoleh untuk penangkapan pada waktu air pasang sebesar 1,52, untuk penangkapan pada waktu air surut nilai (H’) sebesar 1,38, Menurut kriteria nilai indeks keanekaragaman yang ditetapkan oleh Shannon - Wiener yaitu H’ lebih kecil 1 maka nilai indeks keanekaragaman termasuk keanekaragaman rendah. Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test dapat diketahui, bahwa nilai sig 2 tailed yaitu sebesar 0,337>0,,05 yang berarti Ho diterima, H1 ditolak artinya tidak ada perbedaan antara operasi penangkapan saat air pasang dan air surut.
Indeks Keanekaragaman Dan Indeks Dominansi Hasil Tangkap Jaring Insang Hanyut Di Perairan Dullah Laut Kota Tual: The Diversity Index And Domination Index Of Catch Drift Gill Net In Dullah Laut Waters Tual Ali Rahantan; Imanuel Musa Thenu
Jurnal Rosenberg Teknologi Penangkapan Ikan Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Perikanan Negeri Tual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas penangkapan ikan yang terus menerus dan cenderung menggunakan alat tangkap jaring insang hanyut yang tidak selektif, dikhawatirkan berdampak negatif terhadap sumberdaya ikan di perairan Dullah Laut Kota Tual. Penelitian ini bertujuan menentukan indeks keanekaragaman dan indeks dominasi ikan ditangkap jaring insang hanyut yang beroperasi di perairan Dullah Laut Kota Tual. Metode pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan metode experimental fishing, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komposisi jenis ikan yang tertangkap jaring insang hanyut dalam presentase di dominasi ikan layang 53% (113 ekor), diikuti kembung 27% (58 ekor), selar 9% (19 ekor), baronang 8% (17 ekor), julung 2% (3 ekor) dan lencam 1% (2 ekor). Indeks keanekaragaman dan indeks dominasi diperoleh masing-masing dengan nilai 1.24 (selektifitas cukup baik) dan kategori nilai 0.37 (selektifitas rendah).
PENYULUHAN DAN PELATIHAN ALAT TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA TAMEDAN KOTA TUAL Imanuel Musa Thenu; Yuliana Anastasia Ngamel; Ali Rahantan; Maimuna Renhoran
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.370

Abstract

Perikanan tangkap merupakan sektor yang menjanjikan terutama pada wilayah pesisir, termasuk dalam hal ini adalah nelayan di desa Tamedan, Kota Tual. Desa Tamedan memiliki potensi perairan yang kaya akan sumber daya ikan karena berada pada perairan Rumadan dan Ohoimas yang merupakan salah satu wilayah penangkapan ikan yang terkenal dengan potensi ikan karang. Hasil survei yang dilakukan oleh tim bersama-sama dengan mitra sangat terlihat jelas banyaknya terumbu karang yang rusak akibat dari aktivitas penangkapan illegal dengan menggunakan bahan peledak, racun maupun alat tangkap yg tidak ramah lingkungan. Permasalahan ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan mitra tentang penggunaan bahan-bahan berbahaya dengan sengaja, menggunakan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan secara terus menerus. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim memberikan penyuluhan dan kampanye sadar lingkungan terutama dalam pengunaan alat tangkap ramah lingkungan kepada masyarakat, pelatihan dan simulasi pengunaan alat tangkap ramah linkungan kepada mitra, Tujuan dan manfaat dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nelayan terhadap penggunaan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan dan manfaatnya nelayan tangkap lebih mengenal dampak bahaya dari penggunaan bahan peledak dan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan sehingga bisa menjadi agen perubahan bagi nelayan sekitar lewat pengetahuan yang sudah diperoleh.