Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cytotoxic Test of Cassia alata L. Leaves Ethanol Extracts, Fractions, and Main Compounds against MCF-7 Cells Marya Salfia Khoerunisah; Marissa Angelina; Kasiyati Kasiyati
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 13, No 3 (2022)
Publisher : Indonesian Society for Cancer Chemoprevention

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjcanchemoprev13iss3pp144-151

Abstract

Cancer is the primary cause of death worldwide. Conventional cancer treatment is known to be less than optimal because of its chemoresistance and toxicity to normal cells. The search for cancer drugs from natural ingredients is still being carried out as an effort to overcome these problems. Cassia alata L. leaf extract is known to have antibacterial and antitumor activities. The main compounds of C. alata L. leaves (emodin, aloe-emodin, and kaempferol) have been reported to have antiproliferative activity. This study aimed to examine the cytotoxic activity of the C. alata L. leaves ethanol extracts, fractions, and main compounds against breast cancer cells (MCF-7). Cytotoxic activity was carried out by the MTT method. IC50 was determined by linear regression analysis describing the relationship between concentration and % cell viability. The results showed that aloe-emodin, emodin, and kaempferol had better cytotoxic activity than the extract and fractions of the C. alata L. leaves with IC50 values respectively 12.7 ppm, 18.1 ppm, and 131.3 ppm.Keywords: Breast cancer, cytotoxic assay, Cassia alata L., ketepeng cina, MCF-7.
Ukuran Anatomi dan Histomorfometri Oviduk Puyuh Periode Produksi setelah Pemberian Aditif Pakan Tepung Daun Kelor Sunarno Sunarno; Rachellita Elizania Kristanto; Kasiyati Kasiyati; Muhammad Anwar Djaelani
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.165-176.2023

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) diketahui memiliki kandungan nutrien lengkap dan kaya antioksidan serta memiliki potensi sebagai aditif pakan untuk memperbaiki kinerja reproduksi puyuh. Ukuran anatomi, histomorfometri, dan profil histologi oviduk merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui kinerja reproduksi puyuh periode produksi. Riset ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi analisis ukuran anatomi, histomorfometri, dan profil histologi oviduk puyuh periode produksi setelah diberi imbuhan aditif pakan tepung daun kelor. Desain riset ini dilakukan dengan acak lengkap yang meliputi 5 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 9 kali. Hewan uji yang digunakan adalah puyuh betina umur 20 hari yang berjumlah 45 ekor. Perlakuan terdiri atas P0 (kontrol) berupa pakan standar tidak diberi aditif pakan tepung kelor dan perlakuan aditif pakan tepung daun kelor dalam pakan standar, masing-masing dengan kadar 2,5% (P1); 5% (P2); 7,5% (P3) 10% (P4) per bobot pakan. Variabel penelitian yang diukur meliputi ukuran oviduk, antara lain bobot total oviduk, panjang oviduk, infundibulum, magnum, isthmus, uterus, vagina. Variabel histomorfometri, meliputi tebal lapisan muskularis, tinggi, dan lebar kelenjar mukosa magnum. Profil histologi oviduk meliputi gambaran lapisan muskularis dan mukosa magnum. Data hasil riset selanjutnya diolah dengan analisis variansi satu arah pada signifikansi 5% dan deskriptif kualitatif. Hasil riset yang diperoleh menyatakan imbuhan tepung M. oleifera tidak signifikan dalam mempengaruhi ukuran anatomo serta histomorfometri oviduk. Profil histologi oviduk menunjukkan aditif pakan Tepung daun M. oleifera dengan kadar 2,5% serta 5% berpotensi meningkatkan proliferasi sel, sedangkan pada kadar 7,5%, dan 10% berpotensi mempertahankan integritas seluler lapisan muskularis dan mukosa magnum. Riset ini mendapatkan kesimpulan bahwa aditif pakan tepung daun M. oleifera dapat digunakan sebagai aditif pakan untuk mempertahankan ukuran anatomi dan histomorfometri oviduk serta berpotensi meningkatkan proliferasi sel dan mempertahankan integritas seluler pada puyuh periode produksi.