Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan dan Kebutuhan Bagi Bayi Baru Lahir Perspektif Islam dan Ilmu Kebidanan Opi Irawansah Irawansah; Susanti Susanti; Sohimah Sohimah
Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer Vol. 3 No. 01 (2023): Artikel Riset Periode Februari 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jpsk.v3i01.1969

Abstract

Orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan bayi baru lahir. Orang tua harus memenuhi kebutuhan bayi baru lahir baik kebutuhan materi maupun kebutuhan spritual. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pendidikan dan kebutuhan bayi baru lahir perspektif Islam dan Ilmu Kebidanan. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dan kebutuhan bayi baru lahir perspektif Islam di antaranya adalah mendo’akan, tahnik, akikah, mencukur rambut, memberi nama dan khitan. Pendidikan dan kebutuhan bayi perspektif ilmu kebidanan di antaranya membersihkan jalan nafas, perawatan tali pusar, membersihkan bayi, memberikan rangsang taktil, memberikan Air Susu Ibu dan imunusasi pada bayi. Kebutuhan tersebut diberikan melalui pelayanan kebidanan profesional dan berbasis Islam dengan dukungan keluarga dan orang tua.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pecegahan Penularan Hiv/Aids Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Selatan sohimah sohimah; Dhiah Dwi Kusumawati
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 15 No. 2 (2022): Vol. 15 No. 2 (2022) : Vol. 15, No. 2 Edisi September 2022
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.248 KB) | DOI: 10.36760/jka.v15i2.445

Abstract

HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemik. Obat dan Vaksin untuk mengatasi masalah tersebut belum ditemukan, yang dapat mengakibatkan kerugian tidak hanya di bidang kesehatan tetapi juga di bidang sosial, ekonomi, politik, budaya dan demografi. The Joint United Nations Programme on HIV/ AIDS (UNAIDS) melaporkan pada akhir tahun 2016 terdapat 6,7 juta orang di dunia hidup dengan infeksi HIV, 2,1 juta di antaranya berusia kurang dari 15 tahun. Diperkirakan pula bahwa 1,8 juta orang baru terinfeksi HIV setiap tahunnya dan 1,4 juta wanita dengan infeksi HIV hamil setiap tahun. (Hartanto, 2019). Berdasarkan informasi dari kepala VCT RSUD Cilacap bahwa berdasarkan data yang ada dalam akumulasi 10 tahun terakhir tercatat 983 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap dan menjadikan Cilacap dalam urutan ke 3 diPropinsi Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut 75% pengidap HIV/AIDS berasal dari kelompok usia produktif antara 25 hingga 49 Tahun.(Cilacap & Kabupaten, 2017) .Pada tahun yang sama 5,1 juta (14%) orang terinfeksi HIV berada di Asia Pasifik; Asia memiliki prevalensi HIV terbesar kedua setelah Afrika.3 Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Wilayah kecamatan. Berdasarkan informasi dari Manajer Kasus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cilacap Sampai bulan Juni 2019, temuan HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap tercatat mencapai 1.444 dan kasus kecamatan Cilacap Selatan menjadi wilayah dengan temuan HIV/AIDS tertinggi di Kabupaten Cilacap, mencapai 138 kasus. Disusul Kecamatan Kesugihan 94 kasus, Jeruklegi 62 kasus, Cilacap Tengah 55 kasus, dan Adipala 48 kasus. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS pada Ibu hamil. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan tekhnik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil Tidak ada hubungan antara umur (p-value 0,065), penghasilan kepala keluarga (p-value 0.641) dan pekerjaan suami (p-value 0.062) dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS Ada hubungan antara tingkat pendidikan (p- value 0.004), tingkat pengetahuan (p-value 0.000), dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS