Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Aksesbilitas Fasilitas Kesehatan di Kota Pekanbaru, Indonesia Eggy Arya Giofandi; Amira Novalinda; Dhanu Sekarjati; Muh. Anugrah Pratama; Cipta Estri Sekarrini
Journal Information System Development (ISD) Vol 8 No 1 (2023): Journal Information System Development
Publisher : UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/isd.v8i1.581

Abstract

Health services are one of the most important facilities and help improve the quality of life and social welfare of modern society. Recent advances in the field of health geography have greatly enhanced our understanding of the role that geography of health care distribution plays in the maintenance of population health. This study presents a two-stage methodology for evaluating the location of existing health facilities in Pekanbaru City and estimating the area of buildings that are not covered by health facilities. The results obtained during the study resulted in the finding that several facilities were close together so that the measurement results overlapped to form a wedge, while the estimated built-up land that was not covered by health facilities was 3,259 hectares. This condition is expected to be able to develop health facilities that will be useful in settlements on the outskirts of the city, this hopefully can be one of the initial conditions to determine the development of health locations in the next planning.
Analisis Faktor Spasial Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Menggunakan Pendekatan Geographically Weighted Regression di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Eggy Arya Giofandi; Purwantiningrum Purwantiningrum; Firson Madino; Agape Lumbantobing
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.50-59

Abstract

Permasalahan penyakit menular menjadi salah satu wabah endemik yang belum terselesaikan, dimana nyamuk aedes aegypti menjadi salah satu vektor dalam melakukan transmisi ke manusia. Kondisi ini menjadi salah satu landasan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh penularan demam berdarah dengue. Metode yang digunakan ialah Geographically Weighted Regression dengan variabel kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan bangunan, usia <15 tahun, ketinggian, dan curah hujan. Temuan selama penelitian menghasilkan nilai Local R-Square 0,6503 atau 65,03%. Nilai koefisien tertinggi pada variabel Fasilitas Kesehatan mencapai 4,4375, koefisien pada variabel pengaruh Penduduk usia <15 Tahun memiliki  nilai 0,0035. Sementara nilai koefisien pada variabel pengaruh Ketinggian sampai 0,1801. Hasil signifikansi faktor yang berpengaruh terhadap data kejadian penyakit DBD di Kota Pekanbaru pada taraf kepercayaan 95% sebanyak 13 kelurahan yang signifikan terhadap faktor fasilitas kesehatan, kemudian variabel penduduk berusia <15 tahun berpengaruh terhadap data kejadian kasus DBD di 5 kelurahan, dan untuk variabel ketinggian terdapat pada 13 kelurahan. Diharapkan untuk studi selanjutya dapat mempertimbangkan aspek pengendalian dan sosial ekonomi dalam melakukan pengelolaan skala mikro sehingga mampu meningkatkan pengawasan surveilansPermasalahan penyakit menular menjadi salah satu wabah endemik yang belum terselesaikan, dimana nyamuk aedes aegypti menjadi salah satu vektor dalam melakukan transmisi ke manusia. Kondisi ini menjadi salah satu landasan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh penularan demam berdarah dengue. Metode yang digunakan ialah Geographically Weighted Regression dengan variabel kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan bangunan, usia <15 tahun, ketinggian, dan curah hujan. Temuan selama penelitian menghasilkan nilai Local R-Square 0,6503 atau 65,03%. Nilai koefisien tertinggi pada variabel Fasilitas Kesehatan mencapai 4,4375, koefisien pada variabel pengaruh Penduduk usia <15 Tahun memiliki  nilai 0,0035. Sementara nilai koefisien pada variabel pengaruh Ketinggian sampai 0,1801. Hasil signifikansi faktor yang berpengaruh terhadap data kejadian penyakit DBD di Kota Pekanbaru pada taraf kepercayaan 95% sebanyak 13 kelurahan yang signifikan terhadap faktor fasilitas kesehatan, kemudian variabel penduduk berusia <15 tahun berpengaruh terhadap data kejadian kasus DBD di 5 kelurahan, dan untuk variabel ketinggian terdapat pada 13 kelurahan. Diharapkan untuk studi selanjutya dapat mempertimbangkan aspek pengendalian dan sosial ekonomi dalam melakukan pengelolaan skala mikro sehingga mampu meningkatkan pengawasan surveilans