Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Studi Kualitas Puding Melalui Pendekatan Six Sigma Studi Kasus Di Pt. Keong Nusantara Abadi Rony Trizudha; Sri Rahayuningsih; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i1.1009

Abstract

As technology advances, players in the business are aware of the importance of product quality in the increasingly fierce competition in the industrial world due to the emergence of many similar companies. Therefore, companies must be able to compete to meet customer desires and try to retain customers. To maintain customers and their marketing areas, companies must have high competitiveness to survive by prioritizing quality improvement, increasing efficiency, and increasing productivity to improving quality. By increasing quality, products can be accepted among consumers so that company goals can be fulfilled. Therefore, the company must carry out effective quality control, which will result in high productivity, lower overall cost of making goods, and the factors that cause production failure to be minimized. To improve quality, use the six sigma method, DMAIC, and seven tools so that it can be known the cause of the damage and what actions are taken so that there needs to be a controversy to stabilize the processes of the production process so that we can know what percentage of damage and what factors cause injury, therefore there must be measurements and recommendations for improvement and control to reduce the causes From the analysis, it was found that the dent cup was 20.36%, the lid was 21.36% less dense, the lid was damaged in the finished product 18.72%, the cup was 19.28% less thick, the packaging was flexible 20.55%Seiring kemajuan teknologi pada saat ini pelaku di bisnis menyadari akan pentingnya kualitas produk dalam persaingan dunia industri yang semakin ketat karena banyak bermunculan perusahaan-perusahaan sejenis. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat bersaing untuk memenuhi keinginan  pelanggan dan berusaha dapat mempertahankan pelanggan. Untuk mempertahankan pelangan dan wilayah pemasaranya perusahaan-perusahaan harus mempunyai daya saing yang tinggi untuk dapat bertahan dengan mengutamakan peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan kualitas karena dengan peningkatan kualitas, produk dapat diterima di kalangan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi. Maka dari itu perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas yang efektif akan menghasilkan produktivitas yang tinggi, biaya pembuatan barang keseluruhan yang lebih  rendah serta  faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produksi akan dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk meningkatkan kualitas mengunakan metode six sigma, DMAIC dan seven tools agar dapat diketahui penyebab  kerusakan  dan  tindakan  apa  saja  yang dilakukan sehingga perlu ada kontror untuk menstabilkan  peoses proses produksi sehinga dapat di ketahui berapa persen  kerusakan dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan  kerusakan maka dari itu harus ada pengukuran dan  rekomendasi perbaikan serta melakukan kontrol untuk mengurangi penyebab kerusakan. Dari hasil analisis  di ketahui cup  penyok 20,36%, lid kurang  rapat  21,36%, lid  rusak  pada produk jadi 18,72%,cup kurang tebal 19,28 %kemasan lentur 20,55%
Penentuan Waktu Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Pada Bagian Penyoletan Batik di Ud. Batik Satrio Manah Tulungagung Antika Maya Sari; Sri Rahayuningsih; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i1.290

Abstract

The availability of a skilled workforce with the right number of labor becomes the goal because the continuity of the production process goes well; increasing labor productivity is to use the method work measurement. This study aims to determine the level of productivity, idle, standard time, as well as determine the amount of traditional labor required at the batik polishing section—research using a work sampling method. By using a 5% degree of accuracy and a 95% confidence level and factor adjustments using the westing house method, the standard time can be determined to determine the optimal number of workers. Research results show time standards required by workers 1 to complete the job amounting to 498.83 minutes/piece of cloth, the standard time of worker 2 is 471.35 minutes/piece of material, the expected time it takes for workers 3 to complete the job amounting to 456.87 minutes/piece of cloth and standard time workers 4 amounting to 466.17 minutes / cut the fabric. The optimal number of workers that should be employed amounting to 4.51 people, during the number of workers available in the policing section batik as many as 4 people, so it is necessary to increase the workforce of 1 person, so that product demand is met and also the UD. Still can make fabric stock. In addition to standard time, the average productivity of all operators of 89.24% is also known with an idle percentage of 10.76%.Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dengan jumlah tenaga kerja yang tepat menjadi tujuan agar kelangsungan proses produksi berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja adalah dengan menggunakan metode pengukuran kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas, idle, waktu standar serta menentukan jumlah tenaga kerja standar yang dibutuhkan pada bagian penyoletan batik. Penelitian dengan metode sampling kerja. Dengan menggunakan derajat ketelitian 5% dan tingkat kepercayaan 95%, serta faktor penyesuaian menggunakan metode westing house, maka dapat ditentukan waktu standar untuk menentukan jumlah tenaga kerja optimal. Hasil penelitian, menunjukkan waktu standar yang dibutuhkan oleh pekerja 1 untuk menyelesaikan pekerjaannya sebesar 498.83 menit/potong kain, waktu standar pekerja 2 sebesar 471.35 menit/potong kain, waktu standar yang dibutuhkan oleh pekerja 3 untuk menyelesaikan pekerjaannya sebesar 456.87 menit/potong kain dan waktu standar pekerja 4 sebesar 466.17 menit/potong kain. Serta jumlah tenaga kerja optimal yang seharusnya dipekerjakan sebesar 4,51 orang, sedangkan jumlah tenaga kerja yang tersedia di bagian penyoletan batik sebanyak 4 orang sehingga perlu adanya penambahan tenaga kerja sebesar 1 orang agar permintaan produk terpenuhi dan juga pihak UD. tetap bisa membuat stok kain. Selain waktu standar, diketahui juga diketahui produktivitas rata-rata seluruh operator sebesar 89,24% dengan prosentase idle sebesar 10,76%.  
Perencanaan Predictive Dan Preventive Maintenance Pada Pompa SWLP (Sea Water Lift Pump) Dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) Di Saka Indonesia Pangkah Limited Samsul Huda; Afiff Yudha Tripariyanto; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 3, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v3i1.1406

Abstract

One of the equipment used in the oil and gas industry is the Service Water Lift Pump (SWLP). The pump is used for operations at Saka Indonesia Pangkah Ltd. The pump has components that are interrelated, if there are components that have a problem it will cause undisturbed activity. This study aims to look at critical components based on RPN, replacement interval time and recommendations on treatment measures. The research limitation is using the RCM method based on the highest RPN value on 2 critical components of FMEA with Downtime data from January 2018 to April 2020. Then use RCA as LTA Aster. Data analysis techniques for selecting the hierarchy of functions and SWLP components, data retrieval, downtime calculations, creating system boundaries, system descriptions and making functional block diagrams. Followed by determining the function, malfunction, FMEA calculation to see the highest RPN value on 2 critical components. Then the normal distribution model is calculated to produce the MTTR and MTTF values. Making Fishbone Diagram to identify critical component problems, to recommend corrective actions. This study resulted in a discussion and reports that critical components include: Mechanical Seal Cartridges with an RPN value of 54, with an RPN value of 48. The critical components for the application of RCM are Mechanical Seal Cartridges with a duration of use for 3.62 months and a repair time of 1400 hours and Bearings. with an interval of 3.27 months and a repair time of 705 hours. Repair recommendations based on the Fishbone Diagram are inspected to avoid damage, damage, when component repairs and replacements are carried out, provide motivation to maintenance personnel, use of the best metal materials. Understanding RCM is carried out continuously and evaluates each RCM activity. Peralatan yang digunakan pada industri migas salah satunya adalah Service Water Lift Pump (SWLP). Pompa tersebut digunakan untuk kegiatan operasi di Saka Indonesia Pangkah Ltd. Pompa tersebut memiliki komponen yang saling berkaitan, jika ada komponen yang bermasalah akan menyebabkan kegiatan operasi akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen kritis berdasarkan RPN, waktu interval penggantian dan rekomendasi pada tindakan perawatan. Batasan penelitian menggunakan metode RCM berdasarkan nilai RPN tertinggi pada 2 komponen kritis dari FMEA dengan data down-time sejak Januari 2018 sampai April 2020. Kemudian menggunakan RCA sebagai pengganti LTA. Teknik analisis data pemilihan hierarki fungsi dan komponen SWLP, pengambilan data, perhitungan Downtime, membuat batasan sistem, deskripsi sistem dan pembuatan functional block diagram. Penelitian ini menghasilkan pembahasan dan kesimpulan bahwa komponen kritis antara lain : Mechanical Seal Catridge dengan nilai RPN sebesar 54, bearing dengan nilai RPN sebesar 48. Komponen kritis berdasarkan penerapan RCM adalah Mechanical Seal Catridge dengan durasi penggunaan selama 3,62 bulan dan waktu perbaikan 1400 jam dan Bearing dengan interval waktu 3,27 bulan dan waktu perbaikan 705 jam. Rekomendasi perbaikan berdasarkan Fishbone Diagram dilakukan inspeksi untuk menghindari kerusakan, mengetahui kapan perbaikan dan penggantian komponen dilakukan, memberikan motivasi kepada petugas maintenance, penggunaan bahan logam terbaik. Pemahaman RCM dilakukan secara berkelanjutan dan evaluasi setiap aktivitas RCM.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PLN RAYON KEDIRI KOTA (STUDI KASUS PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI PLN RAYON KEDIRI KOTA) Septiyan Budi Santoso; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i2.441

Abstract

This study aims to determine how high the level of customer satisfaction with the service of PLN Rayon Kediri Kota, to assess the quality of service to customer satisfaction PLN Rayon Kediri Kota, to determine the response of the PLN Kediri Kota in dealing with customer complaints. This research was conducted in the work area of PLN Rayon Kediri Kota. The research time was from March 18, 2017, to March 24, 2017. In writing this thesis, the author uses primary data collection techniques, namely by distributing questionnaires to PLN Rayon Kediri Kota customers who come to the payment counter. And PLN District Kediri City services. Based on the research results, the quality of service conducted by PLN District Kediri Kota is sufficient to satisfy its customers, as evidenced by the results of a questionnaire that has been conducted on 100 respondents of PLN Rayon Kediri City.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PLN Rayon Kediri Kota, Untuk mengetahui kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan PLN Rayon Kediri Kota, Untuk mengetahui respons pihak PLN Kediri Kota dalam menghadapi keluhan pelanggannya. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja PLN Rayon Kediri Kota. Waktu penelitian pada tanggal 18 Maret 2017 sampai dengan 24 Maret 2017. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data primer yaitu dengan membagikan kuesioner terhadap pelanggan PLN Rayon Kediri Kota yang datang ke loket pembayaran dan pelayanan PLN Rayon Kediri Kota. Berdasarkan hasil penelitian kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PLN Rayon Kediri Kota sudah cukup memuaskan pelanggannya terbukti dengan hasil kuesioner yang telah dilakukan terhadap 100 responden PLN Rayon Kediri Kota.
PERANCANGAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN BUBUT DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI BENGKEL PEMESINAN SMK NEGERI 1 KEDIRI Adi Sukopriyatno; Sri Rahayuningsih; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i1.291

Abstract

So far, the engineering department has not implemented a good maintenance system. Therefore we need a maintenance schedule to meet the need for maintenance. The method for the analysis function in reliability analysis and maintainability factor analysis. From the application of the reliability-centered maintenance system approach, it is concluding that the critical components and the compilation of the failure modes and effect analysis tables. Whereas from the results of the reliability analysis in the form of the rate of damage, the average time between the damage, and the maintainability factor analysis, it is concluding that the intermediate corrective maintenance, the average prevention time, the average maintenance time, the average active maintenance time, the maintenance frequency and the time. The average downtime of the lathe electrical system components. The calculation of Mean Time Between Maintenance obtained maintenance intervals of lathe electrical system components every 223.1 hours, lathe erosion every 401.6 hours, fixed head of lathe every 502 hours, lathe head off every 669.3 hours, and lathe chuck every 1004 hours. Need to get (preventive maintenance), namely daily maintenance, weekly maintenance and monthly maintenance.Pentingnya fungsi pemeliharaan dalam jurusan pemesinan merupakan hal yang tak terbantahkan. Dengan tidak disadari akan berdampak besar terhadap proses pembelajaran jika pemeliharaan tidak dilakukan seperti, operasi mesin yang tidak aman, kemacetan mesin, kerugian daya, berhentinya proses pembelajaran dan berbagai fungsi sarana lain yang tidak diketahui untuk masa yang lama. Jurusan pemesinan selama ini belum menerapkan suatu sistem pemeliharaan yang baik. Dimana saat ini masih menerapkan suatu pemeliharaan yang bersifat darurat atau perawatan yang dilakukan apabila ada kerusakan (corective maintenance). Oleh karena itu dibutuhkan suatu jadwal pemeliharaan dalam memenuhi kebutuhan akan suatu pemeliharaan. Metode yang digunakan dalam pembentukan jadwal tersebut adalah dengan menerapkan pendekatan sistim yaitu reliability centered maintenance. Dan juga menerapkan fungsi analisa yaitu : analisa reliability dan analisa maintainability faktor. Dari penerapan pendekatan sistem reliability centered maintenance disimpulkan komponen kritis dan penyusunan tabel failure modes and effect analisis. Sedangkan dari hasil analisis reliability disimpulkan berupa laju kerusakan, waktu rata – rata diantara kerusakan dan analisa maintainbility faktor disimpulkan berupa rata – rata pemeliharaan korektif, waktu rata – rata pencegahan, waktu rata – rata pemeliharaan, waktu rata – rata pemeliharaan aktif, frekuensi pemeliharaan dan waktu rata – rata down time dari komponen sistem kelistrikan mesin bubut. Dari hasil perhitungan Mean Time Between Maintenance (MTBM)  didapatkan interval pemeliharaan atau perawatan untuk komponen sistem kelistrikan mesin bubut setiap 223,1111 jam, eretan mesin bubut setiap 401,6 jam, kepala tetap mesin bubut setiap 502 jam, kepala lepas mesin bubut setiap 669,3333 jam dan chuck mesin bubut setiap 1004 jam.  Jika melihat dari interval perawatan dan pemeliharaan diatas maka mesin bubut  perlu mendapatkan perawatan berkala atau terencana (preventive maintenance), yaitu perawatan harian, perawatan mingguan dan perawatan bulanan.  
Analisis Perancangan Produk Bermerek Senapan Angin Di PT. X Revi Oktama; Ana Komari; Imam Safi'i
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 3, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v3i1.1407

Abstract

In this industrial era 4.0, the game of air rifles is used as a sport and not only for the military. In this case, air rifles can be owned by the general public with standardized rules and are not allowed to be violated. This study aims to analyze the strength of the products of PT. X in the wider community, increasing public interest in the field of shooting, analyzing visual work in branding that will be done by trying out photography. Qualitative and quantitative methods of this study were carried out. Qualitative techniques are used to extract information using interviews and observations. Whereas in quantitative, the statistical test is measured to measure the independent variables against the connected variables. The test is a linear regression test and classical assumption test. The results of this study are qualitative efforts to create a strong, profitable brand, evaluation in product marketing. In particular, brand image affects brand visualization and brand recognition affects brand visualization. In this case, the brand visualization variable is prioritized as a step for stopping future strategies.Era industri 4.0  ini, permainan senapan angin dijadikan sebagai olahraga dan tidak hanya untuk kalangan militer. Dalam hal ini, senapan angin dapat dimiliki oleh masyarakat umum dengan aturan yang sudah standar dan tidak dperbolehkan untuk dilanggar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menganalisis kekuatan branding product  PT. X pada masyarakat luas, meningkatkan  minat masyarakat di bidang olahraga menembak, menganalisis pengerjaan visual dalam branding yang akan di lakukan dengan fotografi. Dilakukan metode penelitian secara kualitatif dan secara kuantitatif untuk mengetahui kesimpulan dari penelitian ini. Dalam teknik kualitatif dilakukan penggalian informasi menggunakan wawancara dan observasi. Sedangkan dalam teknik kuantitatif, dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji tersebut adalah rangkaian uji regresi linier dan uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini adalah secara kualitatif adanya usaha untuk menciptakan merk yang kuat, menguntungkan, evaluasi dalam pemasaran produk. Secara kuantitatif dalam brand image berpengaruh terhadap brand visualization dan brand recognition berpengaruh terhadap brand visualization. Dalam hal ini, diutamakan pada variabel brand visualization sebagai langkah penentian strategi dimasa mendatang. 
Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Gula PG. Pesantren Baru di Kediri Jawa Timur Benny Edo Prasetyo; Ana Komari; Lolyka Dewi Indrasari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i2.948

Abstract

Sugar Industry PG. Pesantren Baru in treating wastewater produced by production activities using the Waste Water Treatment Plant. The purpose of this study is to determine the effectiveness of wastewater treatment plants. The method used in this research is descriptive observational. This research uses primary data obtained from interviews and temporary observations of secondary data from the processing section in the form of inlet and outlet laboratory test results. The parameters of the results of laboratory test analysis. The results of this study were an average pH concentration of 7. The order of decrease in the concentration of these parameters included, 28.15%; 24.43%; 57.90%; 02.58%; 12.35%. But the most effective way to reduce concentration is on the TSS parameter of 57.90%. The results of the evaluation with Wastewater Quality Standards (BML) indicate that all the tested parameters derived from liquid waste are in accordance with those stipulated by the East Java Governor's Regulation. In addition, when compared with Minister of Environment Regulation No. 5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standards, the quality of treated wastewater is also in accordance with what has been stipulated in the regulations.Industri Gula PG. Pesantren Baru dalam mengolah limbah cair hasil kegiatan produksi dengan menggunalan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas instalasi pengolahan air limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional.Penelitian ini menggunakan data primer diperoleh dari wawancara dan observasi sementara data sekunder dari bagian pengolahan yang berupa hasil uji laboratorium inlet dan outlet. Parameter hasil analisis uji laboratorium. Hasil penelitian ini adalah konsentrasi pH rata-rata 7. Pengurutan yang dapat diteliti dengan hasil sebagai berikut : 28,15%; 24,43%; 57,90%; 02,58%; 12,35%. Namun yang paling efektif dalam menurunkan konsentrasi adalah pada parameter TSS sebesar 57,90%.Penelitian  yang sudah dilakukan oleh aturan yang ditetapkan Gubernur Jawa Timurberkaitan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup yang bernomor 5 pada tahun 2014 berkaitan dengan Baku Mutu Air Limbah sudah sesuai dengan aturan tersebut.
PERENCANAAN AGREGAT PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU JENIS FLOORING DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC (Study Kasus Pada PT Sinar Rimba Pasifik Sidoarjo) Reny Dwi Susanti; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i2.443

Abstract

Production processes are interrelated so that when one goal is optimal, it may result in other plans being less than optimal, or it can also be detrimental to other purposes. PT. Sinar Rimba Pasifik is a company engaged in the furniture sector, registered in 2000 and having its address at Jatikalang Village, Krian-Sidoarjo Sidoarjo, East Java. It measures the work efficiency of employees at PT. Sinar Rimba Pasifik is still said to be conventional. The research method used in this research is the explanatory survey method, which is the study of taking a sample of a product using a questionnaire as a primary data collection tool to explain the current and future conditions. This study uses several stages to determine the production of aggregate planning at PT. Sinar Rimba Pasifik, and analyze the need to use the right method or approach. This study's system uses a heuristic approach by comparing three types of variation from aggregate planning: control of labor, sub-contracts, and overtime hybrids. Planning aggregate production of Naguring Heating Flooring in this study is limited by determining the amount of output following demand, optimizing income, and allocating resources, especially in the efficiency of working hours, and knowing the optimization of the use of the hearing method.Proses produksi yang saling berkaitan sehingga ketika tujuan yang satu optimal bisa saja mengakibatkan tujuan yang lain kurang optimal atau bisa juga merugikan tujuan yang lain. PT. Sinar Rimba Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang mebel terdaftar pada tahun 2000 dan beralamat di Desa Jatikalang, Krian-Sidoarjo Sidoarjo Jawa Timur. Pengukuran efisiensi kerja karyawan di PT. Sinar Rimba Pasifik masih dikatakan konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory, yaitu penelitian mengambil sampel dari suatu produk-produk menggunakan koesioner sebagai alat pengumpulan data pokok untuk menjelaskan keadaan sekarang maupun keadaan yang akan datang. Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan guna mengetahui perencanaan agregat produksi di PT.Sinar Rimba Pasifik, serta menganalisis perlunya menggunakan metode atau pendekatan yang tepat. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan heuristik dengan melakukan komparasi terhadap tiga tipe variasi dari perencanaan agregat, yakni pengendalian Tenaga Kerja, Sub-kontrak, dan Hibrid Lembur (overtime). Perencanaan agregat produksi Naguring Heating Flooring dalam penelitian ini dibatasi dengan adalah penentuan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan, mengoptimalkan pendapatan, dan pengalokasian sumber daya terkhusus dalam efisiensi jam kerja, dan mengetahui optimalisasi penggunaan metode hauring.
Analisa Kepuasan Pasien Pengguna Kartu KIS Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Plosoklaten Arina Oktari; Ana Komari; Heribertus Budi Santoso
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i2.952

Abstract

Patient satisfaction in health care is very important to be noticed because it can describe the quality of service in the health care center. Knowing patient satisfaction is very useful for the relevant agencies in the context of evaluating the current program and can find which parts those need improvement, therefore it is necessary to identify what attributes are assessed to be corrected and improving the quality of service.. The respondests were KIS card holders who take treatment at the Plosoklaten Public Health Center, consists of 92 respondents obtained from calculations using the Slovin approach. The results of the distribution of questionnaires will be tested for reliability and validity, this test is carried out in order to determine the validity of the study questionnaire and whether the study is reliable or not. Furthermore, the results of the questionnaire will be processed using the IPA (Important Performance Matrix) method to determine what attributes are in low value of satisfaction to the customer. The results of the 92 questionnaire respondents obtaining the attribute that occupied in quadrant I in the Cartesian diagram produced by the IPA (Important Performance Matrix) method is the Tangibles dimension. Kesehatan pasien sangat penting dalam peningkatan evaluasi kepuasan pasien oleh karena itu perlu diidentifikasi atribut-atribut apa saja yang dinilai perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi kualitas pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna serta atribut Servqual apa saja yang nilai kepuasannya rendah. Dimensi Servqual digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang nantinya diteliti dan ditanyakan kepada responden. Dimana responden yang diteliti ialah pemegang kartu KIS yang berobat di PUSKESMAS Plosoklaten sejumlah 92 orang, jumlah responden didapat dari perhitungan menggunakan pendekatan slovin. Hasil dari penyebaran kuisioner akan diuji realibitas dan validitas nya, uji ini dilakukan guna mengetahui valid atau tidaknya kuisioner penelitian dan reliabel atau tidaknya suatu penelitian. Selanjutnya hasil kuisioner tersebut akan diolah menggunakan metode IPA (Important Performance Matrix) digunakan untuk mengetahui atribut apa yang nilainya rendah terhadap kepuasan pelanggan PUSKESMAS Plosoklaten. Hasil penelitian dari jumlah kuisioner 92 responden, atribut yang menempati kuadran I pada diagram kartesius hasil pengolahan dengan metode IPA (Important Performance Matrix ) ialah dimensi Tangibles.
Perencanaan Pengelolaan Limbah Kaca Grafir Menjadi Produk Inovasi Baru Guna Menambah Pendapatan Perusahaan (Sudi Kasus Pada UD. Pelangi Art Glass) Aldiki Wonggo Daseno; Ana Komari; Heribertus Budi Santoso
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 3, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v3i1.1403

Abstract

UD. Pelangi Art Glass is a company that produces engraved glass. Poor management of glass waste disposal by UD. Pelangi Art Glass causes environmental problems so that innovation in waste management is needed and it is proposed to process it into flower vase products. The purpose of this research is to find out how much income will UD. Pelangi Art Glass from the sales of innovative products in the form of flower vases from the waste management of engraved glass production. This research uses descriptive quantitative research method, which is a method that analyzes the problem by describing the existing data, in the form of a production cost calculation table in determining the product selling price at UD. Rainbow Art Glass. This research is descriptive quantitative with pricing in research using the Full Costing method, namely the Cost Plus Pricing method. The results showed that if the engraved glass waste was processed into flower vases, it would produce 572 products per month with a production cost of Rp. 17,700. The selling price of the product is Rp. 25,200 with a gain of 42%. The amount of income to be obtained is Rp. 14,414,400 per month, with a net profit of Rp. 4,295,400/month.UD. Pelangi Art Glass adalah perusahaan yang memproduksi kaca grafir. Pengelolaan pembuangan limbah kaca yang kurang baik oleh UD. Pelangi Art Glass mengakibatkan masalah lingkungan sehingga diperlukan inovasi dalam pengelolaan limbah ini dan diusulkan untuk mengolahnya mejadi produk vas bunga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak pendapatan yang akan didapatkan UD. Pelangi Art Glass dari hasil penjualan produk inovasi berupa vas bunga dari hasil pengelolaan limbah produksi kaca grafir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif  kuantitatif, yaitu metode yang menganalisis  masalah dengan cara mendeskripsikannya pada data-data yang sudah ada, berupa tabel perhitungan biaya produksi dalam menetapkan harga jual produk pada UD. Pelangi Art Glass. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan penentuan harga dalam penelitian menggunakan metode Full Costing, yaitu metode Cost Plus Pricing. Hasil penelitian menunjukkan jika limbah kaca grafir ini diolah menjadi vas bunga akan menghasilkan produk sebanyak 572 produk setiap bulan dengan Harga Pokok Produksi Rp. 17.700. Harga jual produk sebesar Rp. 25.200 dengan keuntungan sebesar 42%. Jumlah pendapatan yang akan diperoleh adalah sebesar Rp. 14.414.400 per bulan, dengan keuntungan bersih sebesar Rp. 4.295.400 per bulan.