Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PERUBAHAN SUHU PANAS MEDIA AIR TERHADAP MEMBUKA DAN MENUTUP OPERKULUM PADA IKAN MAS Depi Yanti Nasution; Nadya Wahyuni Hasibuan; Rusdiah Murni Nasution; Ferby Ramadhani
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 4 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v4i2.1213

Abstract

Perubahan suhu lingkungan mempengaruhi kelangsungan mahluk hidup dengan adaptasi yang berbeda.Indikator suhu digunakan untuk mengetahui perilaku mahluk hidup.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku ikan mas (Cyprinus carpio) oleh pengaruh perubahan suhu. Penelitian ini dilaksanakan penelitian yang digunakaan yaitu eksperimen laboratorium. Eksperimen laboratorium adalah penelitian eksperimen yang dilakukan dibawah kondisi yang sangat terkontrol (tidak harus laboratorium), yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara akurat serta sistematis. pada bulan Oktober 2022. Metode pengamatan tingkah laku menggunakan metode analisis deskriptif.Parameter yang diamati meliputi bukaan operkulum, gerakan renang dan aktivitas makan.Sampel ikan berjumlah 5 ekor dengan pengamatan selama 5 menit. Perlakuan berupa ikan pertama suhu 28oC, ikan kedua suhu 14oC, ikan ketiga suhu 17oC, ikan keempat suhu 33oC dan ikan kelima suhu 36oC dengan pemberian pakan10 butir konsentrat. Hasil penelitian menunjukkan ikan pertama dengan suhu kontrol 28oC gerakan renang dan bukaan operkulum normal, dan aktivitas makan lahap. Ikan mas kedua dan ketiga dengan suhu 14oC dan 17oC gerakan renang dan bukaan operkulum sangat lambat serta aktivitas nafsu makan berkurang drastis. Ikan mas keempat dan kelima dengan suhu 33oC dan 36oC gerakan renang dan bukaan operkulum menjadi cepat. Aktivitas makan ikan keempat suhu 33oC mampu beradaptasi dengan pakan konsentrat habis, sedangkan ikan kelima suhu 36 oC ikan mas tidak tidak bernafsu makan.
Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhuan Kacang Hijau (Vigna Radiata) Depi Yanti Nasution; Nadya Wahyuni Hasibuan; Rusdiah Murni Nasution; Indayana Febriani Tanjung
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i2.3412

Abstract

There are various types of planting media, but not all types of planting media are suitable for growing certain types of plants. The planting medium used must be adjusted to the type of plant to be planted. A good planting medium for plant growth must have good physical properties, be loose and have the ability to hold water. The planting medium is a place where plants grow and develop, so it needs special arrangements and treatment. Using soil growing media alone is not enough to support plant growth and yields, so it is necessary to add organic materials that can provide nutrients and provide loose soil texture and the ability to store water. Mung bean is an annual plant which is quite widely cultivated in Indonesia. Green beans themselves are included in tropical plants and their cultivation is quite easy. Green beans (vigna radiata) as a source of vegetable protein. Another advantage of mung bean plants is that they are early maturing or short, mung bean plants are also tolerant of drought because they are deeply rooted and can grow on soils that are poor in nutrients so they can be cultivated on marginal lands. Climatic conditions desired by green bean plants to be able to grow and produce well in lowland areas up to an altitude of 500 meters above sea level with optimal rainfall of 50 - 200 mm/month, temperature 25 - 27 ⁰C, humidity 50 - 80% and enough light sun.