Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Larangan Bersumpah Palsu Dalam Jual Beli Perspektif Hadits Ahkam Shofya Humaira Siti Salma
AL-IBANAH Vol. 8 No. 1 (2023): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.134 KB) | DOI: 10.54801/ibanah.v8i1.159

Abstract

Setelah Al-Qur’an, Hadits berfungsi sebagai sumber utama kedua hukum Islam, dan tujuannya adalah untuk menafsirkan bagian-bagian yang luas dari Al-Qur’an. Ada banyak hadits yang membahas muamalah, termasuk jual beli. Jual beli sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak semua umat Islam melakukan transaksinya sesuai dengan syariat Islam. Misalnya, banyak penjual yang menggunakan sumpah untuk memperlancar penjualan barangnya. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini berusaha untuk memastikan hukum hadits Ahkam tentang sumpah dalam jual beli. Peneliti mengadopsi metodologi deskriptif dan menerapkan metodologi kualitatif. Metode pengumpulan data meliputi buku, buku hadits, majalah, dan internet. Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan. Karena tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan pertimbangan-pertimbangan lainnya, maka temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan para ulama hadits tentang jual beli dengan sumpah palsu adalah shahih. Padahal dalam hadits secara keseluruhan Rasulullah SAW melarang para pedagang untuk membuat sumpah palsu karena hal itu akan menghilangkan berkah.  
Larangan Bersumpah Palsu Dalam Jual Beli Perspektif Hadits Ahkam Shofya Humaira Siti Salma
AL-IBANAH Vol. 8 No. 1 (2023): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Lembaga P3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.134 KB) | DOI: 10.54801/ibanah.v8i1.159

Abstract

Setelah Al-Qur’an, Hadits berfungsi sebagai sumber utama kedua hukum Islam, dan tujuannya adalah untuk menafsirkan bagian-bagian yang luas dari Al-Qur’an. Ada banyak hadits yang membahas muamalah, termasuk jual beli. Jual beli sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak semua umat Islam melakukan transaksinya sesuai dengan syariat Islam. Misalnya, banyak penjual yang menggunakan sumpah untuk memperlancar penjualan barangnya. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini berusaha untuk memastikan hukum hadits Ahkam tentang sumpah dalam jual beli. Peneliti mengadopsi metodologi deskriptif dan menerapkan metodologi kualitatif. Metode pengumpulan data meliputi buku, buku hadits, majalah, dan internet. Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan. Karena tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan pertimbangan-pertimbangan lainnya, maka temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan para ulama hadits tentang jual beli dengan sumpah palsu adalah shahih. Padahal dalam hadits secara keseluruhan Rasulullah SAW melarang para pedagang untuk membuat sumpah palsu karena hal itu akan menghilangkan berkah.  
Legitimasi Akad Mudharabah Dan Muzara’ah Perspektif Tafsir Al-Qur’an Shofya Humaira Siti Salma
JOURNAL EKONOMI, KEUANGAN, PERBANKAN DAN AKUNTANSI SYARIAH Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal EKSPEKTASY
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/ekspektasy.v2i1.157

Abstract

Mudharabah dan muzara'ah adalah contoh kerjasama untuk menjalankan suatu usaha antara pihak pengelola dan pemodal. Tidak ada ayat dalam Al-Qur’anyang secara langsung atau lengkap menggambarkan kegiatan syari’atmudharabah dan muzara'ah karena alasan praktiknya tidak dijelaskan dalam teksAl-Qur’an. Sumber dasar hukum dan standar bagaimana praktik mudharabah danmuzara'ah, tetaplah Al-Qur’an. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian iniberupaya untuk mengetahui ayat-ayat Al-qur’an dan tafsirnya yang menjadilandasan mudharabah dan muzara'ah. Peneliti mengadopsi metodologi deskriptifdan menerapkan metodologi kualitatif. Buku, jurnal, dan internet digunakansebagai sumber untuk prosedur pengumpulan data. Analisis deskriptif besertapendekatan tafsir tahlili merupakan pendekatan analitis yang digunakan. Temuanpenelitian ini menunjukkan bahwa ayat Al-Qur’an tentang mudharabahmengandung kata-kata “karunia Allah” dan “pinjaman kepada Allah,” yang jikadiamati lebih dekat, dapat merujuk pada pinjaman real estat yang dilakukan olehpemilik modal kepada pengelola usahanya untuk menjalankan usaha. Selain itu,Al-Qur’an pada muzara’ah menyebutkan kata-kata “penghidupan”,“berpartisipasi di dalamnya”, “bagian dari pekerjaan”, dan “bertumbuh”, yangmenunjukkan bahwa Allah telah melimpahkan rahmat dan memberikanpenghidupan sehingga bahwa masyarakat dapat melakukan kegiatan bercocoktanam dalam upaya menghidupi dirinya sendiri.
Kebijakan Ekonomi Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dan Relevansinya terhadap Zakat di Indonesia Shofya Humaira Siti Salma; Ayi Yunus Rusyana
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jres.v3i1.1705

Abstract

Abstract. Caliph umar ibn abdul aziz has a significant role to advance his country's economy. Of course, decisions made and standards set during his reign had a bearing on this. Unlike the previous caliph who was devoted only to maintaining his position of power, umar bin abdul aziz's policy was more concerned with the increasing well-being of his people. Based on the incident, the study is trying to understand how umar bin abdul aziz's ideas are implemented in such a way that it can have a positive impact on people and countries. Researchers adopt descriptive methodologies and apply qualitative methodologies. Books, journals, and the Internet are used as sources for data collection procedures. A descriptive analysis is the technique for analysis used. The findings suggest that umar bin abdul aziz's policies at the time were to set up an economy without borders, to master zakat and banking strategies, kaharaj, jizyah and usyr, while ghanimah, and fai' was not overly focused, and to care for agricultural management and infrastructure development. This enabled umar bin abdul aziz to achieve economic success. For this reason, also, umar's economic policy could be implemented in today's Indonesian government as well as in Indonesia's managed to provide more than tax revenues. Abstrak. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memiliki peran yang berjasa besar dalam memajukan perekonomian negaranya. Tentu saja, keputusan yang diambil dan standar yang ditetapkan selama pemerintahannya berdampak pada hal ini. Berbeda dengan para khalifah sebelumnya yang hanya mementingkan mempertahankan posisi kekuasaannya, kebijakan Umar bin Abdul Aziz lebih mementingkan peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Berdasarkan kejadian tersebut, penelitian ini berusaha memahami bagaimana gagasan Umar bin Abdul Aziz diimplementasikan sedemikian rupa sehingga dapat berdampak positif bagi masyarakat dan negara. Peneliti mengadopsi metodologi deskriptif dan menerapkan metodologi kualitatif. Buku, jurnal, dan internet digunakan sebagai sumber untuk prosedur pengumpulan data. Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Umar bin Abdul Aziz saat itu adalah mendirikan perekonomian tanpa batas, menguasai strategi penerimaan dan pengeluaran negara yang bersumber dari zakat, kaharaj, jizyah dan usyr, sementara ghanimah, dan fai' tidak terlalu difokuskan, serta memperhatikan pengelolaan pertanian dan pembangunan infrastruktur. Hal inilah yang memungkinkan Umar bin Abdul Aziz meraih kesuksesan di bidang ekonomi. Untuk itu, kebijakan ekonomi Umar juga dapat diaktualisasikan di masa pemerintahan Indonesia saat ini seperti halnya dalam pengelolaan zakat yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara selain dari pajak.
Kebijakan Ekonomi Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dan Relevansinya terhadap Zakat di Indonesia Shofya Humaira Siti Salma; Ayi Yunus Rusyana
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jres.v3i1.1705

Abstract

Abstract. Caliph umar ibn abdul aziz has a significant role to advance his country's economy. Of course, decisions made and standards set during his reign had a bearing on this. Unlike the previous caliph who was devoted only to maintaining his position of power, umar bin abdul aziz's policy was more concerned with the increasing well-being of his people. Based on the incident, the study is trying to understand how umar bin abdul aziz's ideas are implemented in such a way that it can have a positive impact on people and countries. Researchers adopt descriptive methodologies and apply qualitative methodologies. Books, journals, and the Internet are used as sources for data collection procedures. A descriptive analysis is the technique for analysis used. The findings suggest that umar bin abdul aziz's policies at the time were to set up an economy without borders, to master zakat and banking strategies, kaharaj, jizyah and usyr, while ghanimah, and fai' was not overly focused, and to care for agricultural management and infrastructure development. This enabled umar bin abdul aziz to achieve economic success. For this reason, also, umar's economic policy could be implemented in today's Indonesian government as well as in Indonesia's managed to provide more than tax revenues. Abstrak. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memiliki peran yang berjasa besar dalam memajukan perekonomian negaranya. Tentu saja, keputusan yang diambil dan standar yang ditetapkan selama pemerintahannya berdampak pada hal ini. Berbeda dengan para khalifah sebelumnya yang hanya mementingkan mempertahankan posisi kekuasaannya, kebijakan Umar bin Abdul Aziz lebih mementingkan peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Berdasarkan kejadian tersebut, penelitian ini berusaha memahami bagaimana gagasan Umar bin Abdul Aziz diimplementasikan sedemikian rupa sehingga dapat berdampak positif bagi masyarakat dan negara. Peneliti mengadopsi metodologi deskriptif dan menerapkan metodologi kualitatif. Buku, jurnal, dan internet digunakan sebagai sumber untuk prosedur pengumpulan data. Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Umar bin Abdul Aziz saat itu adalah mendirikan perekonomian tanpa batas, menguasai strategi penerimaan dan pengeluaran negara yang bersumber dari zakat, kaharaj, jizyah dan usyr, sementara ghanimah, dan fai' tidak terlalu difokuskan, serta memperhatikan pengelolaan pertanian dan pembangunan infrastruktur. Hal inilah yang memungkinkan Umar bin Abdul Aziz meraih kesuksesan di bidang ekonomi. Untuk itu, kebijakan ekonomi Umar juga dapat diaktualisasikan di masa pemerintahan Indonesia saat ini seperti halnya dalam pengelolaan zakat yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara selain dari pajak.