Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan penjualan produk kopi Robusta pada UMKM CV. Brene Robusta Gunung Ambang Kotamobagu dengan pendekatan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Data historis penjualan dari tahun 2020 hingga 2023 dianalisis menggunakan metode Least Square untuk memprediksi tren penjualan hingga tahun 2026. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam untuk memahami faktor-faktor eksternal seperti perilaku konsumen, dinamika pasar, dan kondisi ekonomi regional. Hasil penelitian menunjukkan pola musiman yang konsisten. Pada tahun 2020, penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan volume 200 kg. Penjualan menurun secara bertahap selama musim kemarau (April hingga September), mencapai titik terendah sebesar 120 kg pada bulan September. Sebaliknya, selama musim hujan (Oktober hingga Maret), penjualan meningkat, mencapai 180 kg pada bulan Desember. Pola serupa terjadi pada tahun-tahun berikutnya, di mana penjualan cenderung lebih tinggi pada musim hujan dibandingkan musim kemarau.Perilaku konsumen di pasar lokal menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap fluktuasi harga. Misalnya, kenaikan harga kopi dari Rp50.000 per kg menjadi Rp55.000 pada Maret 2020 menyebabkan penurunan penjualan dari 200 kg menjadi 160 kg. Namun, ketika harga kembali turun menjadi Rp53.000 pada April, penjualan meningkat menjadi 190 kg. Integrasi analisis kuantitatif dan wawasan kualitatif memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan strategis. Dengan memahami pola musiman, sensitivitas harga, dan pengaruh ekonomi lokal, UMKM dapat mengoptimalkan manajemen produksi, stok, dan pemasaran. Prediksi yang lebih akurat memungkinkan UMKM CV. Brene Robusta meningkatkan profitabilitas meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis. Penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan data untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Sales Forecast Analysis of Robusta Coffee Products at MSME CV. Brene Robusta Gunung Ambang Kotamobagu AbstractThis study aims to forecast the sales of Robusta coffee products at MSME CV. Brene Robusta Gunung Ambang Kotamobagu using a combination of quantitative and qualitative approaches. Historical sales data from 2020 to 2023 were analyzed using the Least Square method to predict sales trends up to 2026. A qualitative approach was conducted through in-depth interviews to understand external factors such as consumer behavior, market dynamics, and regional economic conditions.The findings reveal a consistent seasonal pattern. In 2020, the highest sales occurred in January, with a volume of 200 kg. Sales gradually declined during the dry season (April to September), reaching the lowest point of 120 kg in September. Conversely, during the rainy season (October to March), sales increased, peaking at 180 kg in December. Similar patterns were observed in subsequent years, with sales being higher during the rainy season compared to the dry season. Local consumer behavior indicates high sensitivity to price fluctuations. For instance, a price increase from Rp50,000 per kg to Rp55,000 in March 2020 caused sales to drop from 200 kg to 160 kg. However, when the price decreased to Rp53,000 in April, sales rose to 190 kg. The integration of quantitative analysis and qualitative insights provides a strong foundation for strategic planning. By understanding seasonal patterns, price sensitivity, and the impact of local economic conditions, MSMEs can optimize production, inventory, and marketing strategies. More accurate predictions enable CV. Brene Robusta to improve profitability despite dynamic market challenges. This study highlights the importance of data-driven decision-making in business.