p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal REKA RACANA
Ikhya Ikhya, Ikhya
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Daya Dukung Fondasi Dangkal Menggunakan Metode Numerik dan Analitik pada Tanah Lempung Lunak yang Diperkuat dengan Granular Trench. (Hal. 41-52) Robbani, Ega Ahmad; Ikhya, Ikhya
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 4: Desember 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.358 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i4.41

Abstract

ABSTRAK Kapasitas daya dukung adalah kemampuan fondasi dalam menahan beban struktur diatasnya. Granular trench merupakan salah satu metode perbaikan tanah. Berdasarkan hasil analisis, bahwa semakin besar kedalaman fondasi (D_f) maka semakin meningkat kapasitas daya dukungnya, batasan pengaruh elevasi muka air tanah terhadap kapasitas daya dukung fondasi berada di sekitar kurang dari 1B, nilai kapasitas daya dukung fondasi maksimum berada pada kedalaman granular trench H= 3,5B dan lebar granular trench W= 2B. Terdapat keterbatasan dalam metode analitik Hamed, Das and Echelberger yang disebabkan variabel yang tidak diperhitungkan, sedangkan metode analitik Madhav and Vitkar's selalu menghasilkan nilai kapasitas daya dukung fondasi yang lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya, akan tetapi apabila nilai kapasitas daya dukung direduksi dengan nilai faktor koreksi 0,4-0,5 maka nilai kapasitas daya dukung fondasi akan menyerupai metode numerik. Besarnya peningkatan nilai kapasitas daya dukung maksimum setelah diperkuat granular trench adalah 355,2%. Kata kunci: kapasitas daya dukung, fondasi dangkal, granular trench. ABSTRACT The bearing capacity is the ability of the foundation to withstand the weight of the structure above it. Granular trench were a method of soil improvement. Based on the results of the analysis, that the greater the depth value of the foundation (D_f), the more the bearing capacity were increased, the limit of the influence of groundwater level on the bearing capacity is less than 1B, the maximum bearing capacity is at the depth of granular trench H=3.5B and the width of the granular trench W=2B. There are limitations in the analytical method of Hamed, Das and Echelberger due to variables that are not taken into account, while the Madhav and Vitkar's analytical method always produces a greater capacity bearing capacity of the foundation compared to other methods, but if the bearing capacity value is reduced by the value of the correction factor 0.4-0.5 then the value of the foundation bearing capacity will resemble a numerical method. The magnitude of the increase in the value of the maximum bearing capacity after reinforced trench granular is 355.2%. Keywords: bearing capacity, shallow foundation, granular trench.
Analisis Konsolidasi Dengan Prefabricated Vertical Drain Untuk Beberapa Soil Model Menggunakan Metode Elemen Hingga (Hal. 17-28) Apriyani, Ketut Devy; Ikhya, Ikhya; Hamdhan, Indra Noer
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.995 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.17

Abstract

ABSTRAKPembangunan di atas tanah lunak merupakan tantangan di bidang konstruksi. Sifat tanah lunak yang memiliki kuat geser rendah, kompresibilitas tinggi, dan koefisien permeabilitas rendah menjadi kendala untuk dimanfaatkan dalam pekerjaan tanah sehingga diperlukan adanya perbaikan tanah. Dua metode perbaikan tanah yang umum digunakan untuk mempercepat waktu konsolidasi adalah preloading dan vertical drain. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsolidasi menggunakan PLAXIS 2D untuk mengetahui soil model mana yang paling mampu menggambarkan kondisi tanah di lapangan. Pemodelan yang dilakukan akan menggunakan tiga dari banyak soil model yang dimiliki PLAXIS 2D yaitu Mohr Coulomb model dan dua Advanced Soil Model: Hardening Soil, dan Soft Soil. Selanjutnya nilai penurunan yang dihasilkan ketiga soil model tersebut akan dibandingkan terhadap pengukuran di lapangan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa Hardening Soil model merupakan model yang paling cocok digunakan untuk menganalisis konsolidasi karena mengghasilkan selisih nilai penurunan paling kecil bila dibandingkan dengan dua soil model lainnya.Kata kunci : prefabricated vertical drain, tanah lunak, konsolidasi, soil model, PLAXIS 2D ABSTRACTConstruction on soft soil is a challenge in construction’s world. Soft soil is characterized by a low shear strength, a high compressibility, and a low coeffiecient of permeability which makes it difficult for soil engineering so ground improvement is needed. Vertical drain combined with preloading have become common technique for speeding up time of consolidation. The purpose of this study is to analyse consolidation with PLAXIS 2D and define which soil model is closest to the field condition. PLAXIS 2D has so many soil models that can be used for modelling soil condition but this study will only use three models and those models are Mohr Coulomb model and two Advanced Soil Model:  Hardening Soil, and Soft Soil. Settlement value from those models will be compared to field measurement and being analysed. Based on the analysis, Hardening Soil model is the most suitable model for analysing consolidation because it generates settlement value closest to the field measurement.Keywords: prefabricated vertical drain, soft soil, consolidation, soil model, PLAXIS 2D
Pengaruh Kapasitas Daya Dukung terhadap Letak Fondasi Dangkal Tipe Menerus di Sepanjang Lereng dengan Menggunakan Metode Analitik dan Numerik. (Hal. 113-124) Badrudin, Mohamad; Ikhya, Ikhya
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 2: Juni 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.068 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i2.113

Abstract

ABSTRAKKapasitas daya dukung adalah kemampuan fondasi dalam menahan beban struktur yang berada diatasnya. Analisis fondasi dangkal sepanjang lereng dengan metode numerik menggunakan program PLAXIS 2D menghasilkan bahwa semakin besar nilai kedalaman fondasi  maka akan menaikan kapasitas daya dukungnya. Nilai kapasitas daya dukung terbesar terdapat pada = 2 m yaitu sebesar 1.117  kN/m2 pada lokasi dibawah lereng dengan kondisi tanpa muka air tanah. Lokasi fondasi dangkal sepanjang lereng sangat mempengaruhi nilai kapasitas daya dukung fondasi tersebut. Jika fondasi ditempatkan dekat dengan lereng ataupun pada permukaan lereng, maka nilai kapasitas daya dukungnya akan berkurang. Nilai kapasitas daya dukung pada atas lereng dengan jarak   = 0 m dari tepi lereng sebesar 527 kN/m2 dan untuk = 8 m memiliki nilai kapasitas daya dukung sebesar 959,5 kN/m2, maka kapasitas daya dukungnya mengalami peningkatan sebesar 82,06%. Kesimpulannya fondasi akan aman ketika ditempatkan sejauh 4  dari tepi lereng.Kata kunci: kapasitas daya dukung, fondasi dangkal, lereng.ABSTRACTBearing capacity is the ability of the foundation to hold the load of structures. The analysis of the shallow foundation along the slope by numerical method using the PLAXIS 2D program resulted that the greater depth of the foundation , the greater bearing capacity will occur. Biggest value bearing capacity is 1,117 kN/m2 found at = 2 m located on bottom of the slope with no ground water table. The location of a shallow foundation along the slope greatly affects the bearing capacity value of the foundation. If the foundation is placed close from the slope or on the slope surface, the bearing capacity will decrease. Bearing capacity on the top of slope with = 0 m from the edge of the slope has been value  527 kN/m2 and for   = 8 m bearing capacity value is 959.5 kN/m2, so bearing capacity value has increased by 82.06%. As a result the foundation will be safe if it’s placed at 4  from the edge of the slope.Keywords: bearing capacity, shallow foundation, slope.
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Tipe Menerus Pengaruh Kedalaman Tanah Keras (Hal. 36-46) Fauzi, Lutfy Ahmad; Ikhya, Ikhya
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 2: Juni 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.449 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i2.36

Abstract

ABSTRAKPondasi dangkal hanya memerlukan kedalaman kurang dari lebarnya. Kapasitas daya dukung ialah kekuatan pondasi untuk melayani beban diatasnya. Analisis menggunakan program PLAXIS 2D AE menghasilkan bahwa semakin lebar pondasi maka akan menaikan kapasitas daya dukung. Kenaikan tersebut sebesar 159,4% yang terbesar pada B=2m sebesar 1074,18 kN pada tanah jenis clay. Faktor kedalaman pondasi pun demikian, naiknya kapasitas daya dukung tersebut sebesar 68,24% yang terbesar pada Df=2m sebesar 3860,29 kN pada tanah jenis clay. Kapasitas daya dukung juga dipengaruhi oleh keberadaan muka air tanah yang bedanya sebesar 39,7%. Kedalaman tanah keras pun menaikan kapasitas daya dukung, apabila kedalaman tanah kerasnya berjarak dekat dengan dasar pondasi. Naiknya kapasitas daya dukung tersebut ditinjau dari kedalaman 4B hingga 0,25B sebesar 40,77% yang terbesar pada kedalaman 0,25B pada jenis tanah silty sand 19667,59 kN dan 15641,26 kN untuk tanah jenis clay.Kata kunci: pondasi dangkal, kapasitas daya dukung, muka air tanah, kedalaman tanah keras ABSTRACTShallow foundations only requires a depth of less than the widht. Bearing capacity is the strength of foundation to serve service load. Analysis using PLAXIS 2D AE which produce that wider foundation will increase bearing capacity. The increase is 159,4% which the highest on clay with B=2m is 1074,18 kN. The depth of foundation is also increase bearing capacity. The increase is 68,24% which the highest bearing capacity on clay with Df=2m is 3860,29 kN. Bearing capacity is also affected by the ground water level. The difference is 39,7%. The depth of hard soil also increase bearing capacity, when the depth of the hard soil is closer to the base of foundation. The rise in the bearing capacity only be reviewed at depth 4B to 0,25B is 40,77% which the highest bearing capacity on 0,25B depth of hard soil for silty sand is 19667,59 kN and 15641.26 kN for clay. Keywords: shallow foundation, bearing capacity, fully saturated soil, the bearing capacity, the depth of hard soil
Studi Kapasitas Daya Dukung Fondasi Tiang Pancang Baja dengan Pengaruh Negative Skin Friction dan Likuefaksi Ikhya, Ikhya; Sandwiadj, Mufidhiansyah Fahmi; Prasetyo, Priyo Adhi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 1: Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i1.60

Abstract

ABSTRAKKondisi tanah yang terdapat pada proyek jembatan serangan yang berada pada ruas  Tol Binjai-Langsa terdapat  lapisan tanah berpotensi likuefaksi setebal 6 meter dan terdapatnya timbunan yang berada diatas pilecap menyebabkan negative skin friction hingga kedalaman 26 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh negative skin friction dan likuefaksi terhadap kapasitas tiang pancang pipa baja ujung terbuka diameter 1 m. Analisis menggunakan bantuan program Apile, Lpile dan Group untuk mendapatkan kapasitas aksial, lateral, moment dan gaya akibat beban, dimana gaya akibat beban tersebut harus lebih kecil dari pada kapasitas tiang dengan perbandingan mendekati 1. dikarenakan negative skin friction dan likuefaksi memengaruhi kapasitas dan gaya akibat beban maka pada setiap kondisi memiliki jumlah tiang yang berbeda. Pada variasi kondisi normal menggunakan 12 tiang, untuk variasi kondisi negative skin friction menggunkaan 16 tiang, untuk variasi kondisi likuefaksi menggunakan 21 tiang dan kondisi negative skin friction dan likuefaksi menggunakan 45 tiang.Kata kunci: negative skin friction, likuefaksi, tiang pipa baja, kapasitas aksial, kapasitas lateral ABSTRACTThe soil condition in the Serangan bridge project which is located on the Binjai-Langsa toll road section has a layer of soil with the potential for liquefaction as thick as 6 meters and the presence of embankments above the pilecap causes negative skin friction to a depth of 26 m. The purpose of this study was to determine how the negative effect of skin friction and liquefaction on the capacity of piles of open end steel pipes with a diameter of 1 m. Analysis using the Apile, Lpile and Group programs to get the axial, lateral, moment and force due to the load, where the force due to the load must be smaller than the pile capacity with a ratio close to 1. because negative skin friction and liquefaction affect the capacity and the resulting force. load, each condition has a different number of piles. For variations in normal conditions using 12 piles, for variations in negative skin friction conditions using 16 piles, for variations in liquefaction conditions using 21 piles and for negative skin friction and liquefaction conditions using 45 piles.Keywords: negative skin friction, liquefaction, steel pipe piles, axial capacity, lateral capacity
Kajian Kapasitas Daya Dukung Spun Pile yang Dipengaruhi Tahanan Friksi Negatif dan Lapis Likuifaksi Studi Kasus Jembatan Serangan dengan Program Ensoft Darmawan, Raffly Muhammad; Ikhya, Ikhya; Sandwiaji, Mufidhiansyah Fahmi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 11, No 1: Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v11i1.31

Abstract

ABSTRAKFondasi spun pile merupakan salah satu jenis fondasi yang sudah sangat populer, terutama untuk struktur jembatan. Pada perencanaan suatu fondasi tiang sangat penting dilakukan analisis daya dukung untuk memastikan bahwa fondasi tersebut mampu menahan beban struktur diatasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis fondasi spun pile menggunakan perhitungan analitik dengan alat bantu program Ensoft. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan pengaruh tahanan friksi negatif dan lapisan yang berpotensi likuifaksi serta meninjau fixity point. Hasil analisis daya dukung berupa kapasitas aksial, kapasitas lateral, dan kapasitas momen yang akan dibandingkan dengan gaya yang diperoleh dari data pembebanan Jembatan Serangan diharapkan mendapatkan nilai kritis yang melebihi angka 1 sehingga diperoleh jumlah tiang yang optimum. Pada variasi tahanan friksi negatif dan lapisan yang berpotensi likuifaksi diperoleh nilai ratio perbandingan antara kapasitas dengan gaya yang bekerja sebesar 1,58 untuk aksial; 1,17 untuk lateral; 1,25 untuk momen; dengan jumlah tiang sebanyak 90 buah dipengaruhi kondisi layan dan gempa.Kata kunci: daya dukung, ensoft, likuifaksi, spun pile, tahanan friksi negatif ABSTRACTSpun pile foundation is a popular deep foundation type, mainly for the construction of bridge. For designing a pile foundation, it is important to analyze the bearing capacity to ensure that the foundation is able to restrain the structure load. The objective of this paper is to analyze spun pile foundation using analytical model in Ensoft software. The analysis was done by using the resistance of negative skin friction and the layer that has the potential for liquefaction with observing the fixity point. The results of the carrying capacity analysis in the form of axial capacity, lateral capacity, and moment capacity that will be compared to the force obtained from the attack bridge loading data are expected to get a critical value that exceeds the number 1 so that the optimum number of poles are obtained. In the variation of negative friction resistance and potentially liquefaction layers obtained a ratio of comparison between capacity with working force of 1.58 for axial, 1.17 for lateral, 1.25 for moment, with the number of poles as many as 90 pieces affected by service conditions and earthquakes.Keywords: bearing capacity, ensoft, liquefaction, spun pile, negative skin friction