Kemampuan kerja dari para lulusan menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia, dengan tingkat pengangguran yang tinggi di antara lulusannya, tingginya tingkat pengangguran diantara para lulusan sering dikaitkan dengan kurangnya keterampilan komunikasi sehingga terdapat permasalahan dimana kemampuan komunikasi para lulusan baru cenderung belum optimal. Pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif bagi para lulusan tidak dibarengi dengan pelatihan keterampilan komunikasi yang memadai. Keterampilan komunikasi yang buruk tersebut mungkin disebabkan oleh tuntutan perguruan tinggi yang menginginkan para mahasiswa untuk cepat lulus tanpa diberikan keterampilan yang cukup dalam menghadapi dunia kerja Tujuan dilakukannya Penelitian ini untuk mengetahui gambaran keterampilan komunikasi dalam proses penerimaan karyawan pada lulusan baru STIKOM Interstudi. Penelitian ini menggunakan modul dari teori komunikasi Truman yang telah diuji melalui penelitian Krishnan, 2019 untuk komunikasi yang efektif ditunjukkan dengan 4C, 4C tersebut terdiri dari clarity, conciseness, completeness, dan correctness. Aspek komunikasi ini penting karena selama wawancara, narasumber perlu memberikan jawaban dan penjelasan yang jelas tentang ide atau topik terkait. Metode yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini Lulusan STIKOM Interstudi yang menjadi subjek dalam penelitian ini ditemukan masih menunjukkan keterampilan komunikasi yang kurang optimal terkait komunikasi efektif 4C. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diketahui bahwa penting bagi universitas untuk menerapkan program yang dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan komunikasinya secara baik.Kata Kunci; Keterampilan Komunikasi, Komunikasi, STIKOM InterStudi, Teori Komunikasi Truman 4Cs