Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan simbol dan pemaknaannya dalam model interaksi guru terhadap siswa seiring adanya pergeseran pendekatan dalam pembelajaran, yakni dari model pembelajaran tekstual verbalistik menuju pada sebuah model pembelajaran yang kontekstual dialogis. Peneliti mengurai persoalan tersebut dengan menggunakan pendekatan sosiologi dari pemikiran G. H. Mead tentang interaksionisme simbolik sebagai pisau analisa. Objek sekaligus fokus penelitian ini yaitu interaksi guru terhadap siswa di SMK PGRI 2 Ponorogo. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan metode deskriptif, data diperoleh melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasilnya yaitu simbol yang digunakan guru dalam pembelajaran kontekstual dibagi menjadi dua, yakni simbol verbal dan nonverbal. Kata, frase, kalimat, atau semua simbol dalam tatanan bahasa merupakan contoh simbol verbal. Sedangkan ekspresi wajah, gerak tubuh, sentuhan, animasi merupakan simbol-simbol dalam bentuk nonverbal. Konsep mind (pikiran) terhadap sebuah simbol siswa tidak serta merta memberikan pemaknaan, hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang masuk sebelumnya. Implus, persepsi, manipulasi, dan konsumsi merupakan tahapan yang meski dilalui. Konsep self (diri), baik guru maupun siswa memiliki konsep βIβ dan βMeβ, sehingga terkadang menjadi subjek dan dalam kondisi tertentu juga objek. Adapun konsep society (masyarakat), particular others (rekan kerja, teman sejawat) ataupun generalized others (semua warga sekolah) berfungsi sebagai kontrol sosial.