Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembelajaran Geometri Lingkaran dengan Metode Konvensional dan Pengaruhnya pada Siswa Budiman, Hedi
ATIKAN Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : ASPENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.964 KB)

Abstract

IKHTISAR: Pembelajaran dengan metode konvensional merupakan pembelajaran yang umum dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia, mulai dari tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), hingga SMA (Sekolah Menengah Atas). Sementara itu, salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Matematika di SMP adalah dimilikinya kemampuan berpikir matematis, khususnya berpikir matematis tingkat tinggi. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh para siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Memang diakui bahwa pembelajaran Geometri Lingkaran merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SMP. Kesulitan siswa ini dapat berdampak pada sikap mereka terhadap pelajaran Matematika dan munculnya kecemasan Matematika. Sikap Matematika siswa, baik yang positif atau negatif, dapat berpengaruh pada tinggi-rendahnya tingkat kecemasan Matematika. Pengukuran tingkat kecemasan secara psikologis, fisiologis, dan sosial dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain itu juga, faktor kemandirian siswa dianalisis pengaruhnya pada sikap Matematika dan kecemasan Matematika siswa.KATA KUNCI: Pembelajaran konvensional, Geometri, sikap matematik, kecemasan matematika, siswa sekolah menengah, dan kemandirian siswa.ABSTRACT: “Learning the Circles Geometry with Conventional Methods and its Influence on Students”. The conventional learning was a common learning method in Indonesian schools, in elementary, junior high, and senior high schools. Meantime, one of the hopes to achieve in learning of Mathematics in Junior High School is its ability to think mathematically, in particular high-level mathematical thinking. This capability is required by the students, related to the need of students to solve problems encountered in everyday life. It is recognized that for Junior High School students, learning the circle geometry was considered a difficult subject to be understood well. The students with difficulty understanding should be influence on the student’s attitude and anxiety toward Mathematics. Positive and negative response in mathematical attitude from student had correlation on mathematics anxiety levels. Measuring the level of anxiety in psychological, physiological, and social responses were conducted to determine how the students response during learning in the classroom. In addition, factor of self-regulated students has been studied to analyze an influence on the mathematical attitude and mathematics anxiety of students.KEY WORD: Conventional teaching-learning, Geometry, mathematical attitude, mathematics anxiety, junior high school’s students, and self-regulated students.About the Author: Hedi Budiman, M.M., M.Pd. adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Penulis dapat dihubungi dengan alamat emel: hbudiman2011@gmail.comHow to cite this article? Budiman, Hedi. (2014). “Pembelajaran Geometri Lingkaran dengan Metode Konvensional dan Pengaruhnya pada Siswa” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol. 4(1) June, pp.61-72. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UNSUR Cianjur, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (May 8, 2014); Revised (May 25, 2014); and Published (June 29, 2014).
PENGARUH PEMBELAJARAN GEOMETRI TERHADAP SIKAP MATEMATIK DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA Budiman, Hedi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.394 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.123

Abstract

Kecemasan matematika menjadi isu penelitian yang masih dilakukan di tingkat nasional dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran geometri dengan pembelajaran konvensional terhadap sikap matemaik dan kecemasan matematika siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran geometri yang diberikan guru kelas terhadap sikap matematik dan kecemasan matematika siswa. Dan juga terdapat pengaruh sikap matematik siswa terhadap kecemasan matematika siswa. Tingkat kecemasan sebagian besar siswa yang tinggi pada pembelajaran geometri, menunjukkan kuatnya pengaruh pengajaran yang diberikan guru. Pengukuran secara psikologis, fisiologis, dan sosial pada tingkat kecemasan menunjukkan bagaimana perasaan siswa selama pembelajaran berlangsung. Tingkat kecemasan ini tidak terlalu berpengaruh pada siswa yang lebih mandiri, yang memiliki sikap matematik yang positif.
IMPLEMENTASI STRATEGI MATHEMATICAL HABITS OF MIND (MHM) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Budiman, Hedi; Esvigi, Igfania
PRISMA Vol 6, No 1 (2017): Jurnal PRISMA Volume VI, No 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v6i1.26

Abstract

Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) adalah strategi pembelajaran yang membiasakan siswa untuk berpikir matematis dengan beberapa aktivitas seperti: mengeksplorasi ide-ide matematis; merefleksi kebenaran atau kesuaian jawaban; generalisasi dan mengidentifikasi strategi penyelesaian masalah yang dapat diterapkan pada masalah lain; memformulasi pertanyaan; dan mengkonstruksi contoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melaluipenggunaan strategi pembelajaran Mathematicals Habits of Mind (MHM) berbantuan multimedia. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan Pretest Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa salah satu SMA Negeri di Cianjur dengan subjek sampel siswa kelas X sebanyak dua kelas yang dipilih dengan teknik purposive sampling.Kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran Mathematicals Habits of Mind (MHM) berbantuan multimedia dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran saintifik. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Siswa yang mendapatkan strategi pembelajaran Mathematicals Habits of Mind (MHM) berbantuan multimedia menunjukkan sikap positif. Rata-rata gain ternormalisasi siswa pada kelas eksperimen tinggi dan sedang, sedangkan kelas kontrol pada kategori sedang dan rendah. Selisih gain ternormalisasi pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kata Kunci: Berpikir Kritis Matematis,Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM), Multimedia
MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI DIFERENSIASI DAN INTEGRASI NUMERIK Budiman, Hedi
PRISMA Vol 8, No 1 (2019): Jurnal PRISMA Volume 8, No 1 tahun 2019
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v8i1.380

Abstract

Mata kuliah metode numerik merupakan salah satu mata kuliah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, pada mata kuliah ini mahasiswa memerlukan perangkat teknologi untuk penyelesaian masalah matematis. Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa pada mata kuliah metode numerik sub pembahasan diferensiasi dan integrasi numerik. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 3 pendidikan matematika berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskritif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa calon guru pada materi diferensiasi dan integrasi numerik termasuk kategori baik, rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa per indikator menunjukkan kategori sangat baik untuk dua indikator, kategori baik pada 1 indikator, dan kategori cukup pada  1 indikator, dan sikap mahasiswa positif terhadap materi diferensiasi numerik dan integrasi numerik.