IKHTISAR: Pembelajaran dengan metode konvensional merupakan pembelajaran yang umum dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia, mulai dari tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), hingga SMA (Sekolah Menengah Atas). Sementara itu, salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Matematika di SMP adalah dimilikinya kemampuan berpikir matematis, khususnya berpikir matematis tingkat tinggi. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh para siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Memang diakui bahwa pembelajaran Geometri Lingkaran merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SMP. Kesulitan siswa ini dapat berdampak pada sikap mereka terhadap pelajaran Matematika dan munculnya kecemasan Matematika. Sikap Matematika siswa, baik yang positif atau negatif, dapat berpengaruh pada tinggi-rendahnya tingkat kecemasan Matematika. Pengukuran tingkat kecemasan secara psikologis, fisiologis, dan sosial dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain itu juga, faktor kemandirian siswa dianalisis pengaruhnya pada sikap Matematika dan kecemasan Matematika siswa.KATA KUNCI: Pembelajaran konvensional, Geometri, sikap matematik, kecemasan matematika, siswa sekolah menengah, dan kemandirian siswa.ABSTRACT: âLearning the Circles Geometry with Conventional Methods and its Influence on Studentsâ. The conventional learning was a common learning method in Indonesian schools, in elementary, junior high, and senior high schools. Meantime, one of the hopes to achieve in learning of Mathematics in Junior High School is its ability to think mathematically, in particular high-level mathematical thinking. This capability is required by the students, related to the need of students to solve problems encountered in everyday life. It is recognized that for Junior High School students, learning the circle geometry was considered a difficult subject to be understood well. The students with difficulty understanding should be influence on the studentâs attitude and anxiety toward Mathematics. Positive and negative response in mathematical attitude from student had correlation on mathematics anxiety levels. Measuring the level of anxiety in psychological, physiological, and social responses were conducted to determine how the students response during learning in the classroom. In addition, factor of self-regulated students has been studied to analyze an influence on the mathematical attitude and mathematics anxiety of students.KEY WORD: Conventional teaching-learning, Geometry, mathematical attitude, mathematics anxiety, junior high schoolâs students, and self-regulated students.About the Author: Hedi Budiman, M.M., M.Pd. adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Penulis dapat dihubungi dengan alamat emel: hbudiman2011@gmail.comHow to cite this article? Budiman, Hedi. (2014). âPembelajaran Geometri Lingkaran dengan Metode Konvensional dan Pengaruhnya pada Siswaâ in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol. 4(1) June, pp.61-72. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UNSUR Cianjur, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (May 8, 2014); Revised (May 25, 2014); and Published (June 29, 2014).