Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN FISIKA DASAR 1 DINAMIKA GERAK DENGAN PENDEKATAN DEMOCRATIC APPROACH poernomo, joko budi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2011.1.2.434

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan bentuk perangkat perkuliahan Fisika dengan democratic approach melalui problem posing pada Dinamika Gerak. Metode pe- nelitian adalah penelitian pengembangan perangkat pem- belajaran yang meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan Bahan Ajar. Draft perangkat yang dihasilkan divali- dasi oleh Dosen Mitra, Kaprodi, pakar pendidikan Fisika dan diujicobakan pada siswa di Perkuliahan Fisika Dasar 1 Tahun Akademik 2010-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian  validitas isi Satuan Acara Perkuliahan para ahli 4,42; yang tergolong valid; penilain terhadap keterlaksanaan perkuliahan oleh observer 4,45; termasuk kategori baik, dan  penilain ketuntasan perkulia- han Fisika Dasar 1 mencapai 86 %, serta 88% mahasiswa memberi respon positip.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING UNTUK MEWUJUDKAN HASIL BELAJAR BERKARAKTER poernomo, joko budi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2011.1.1.449

Abstract

Pada masa kini ini kita semua terkesima dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara In- donesia. Pada tataran kehidupan masyarakat banyak ge- jala perubahan perilaku dan tatanan dalam masyarakat. Makin banyak perilaku masyarakat yang menunjukkan pola hidup yang sarat dengan ketidakpedulian, keputusa- saan, mudah menyerah, etos kerja rendah, konflik atau perselisihan antar warga bahkan antar pelajar. Pada tata- ran kehidupan bernegara, makin banyak kita amati gejala penyalahgunaan kewenangan/kekuasaan, kecurangan, kebohongan, ketidakadilan, ketidakpercayaan, dan keti- dakpedulian. Ini semua menunjukkan makin lunturnya rasa kebangsaan dan makin tebalnya egoisme pribadi, kelompok, dan/atau suku. Yang lebih meresahkan lagi adalah gejala bahwa generasi muda sudah makin jauh dari ajaran agama dan akar budaya leluhurnya, mungkin kare- na pengaruh suguhan budaya asing lewat berbagai media informasi dan komunikasi, baik cetak maupun elektronik. Semua ini telah menyentak kesadaran pendidik dan tokoh masyarakat yang peduli pada nasib bangsa, bahkan juga para petinggi Negara. Oleh sebab itu, untuk lima tahun ke depan pendidikan karakter, budaya, dan kewirausahaan diberi perhatian besar oleh pengambil kebijakan pendidi- kan di Pusat dan daerah tentu saja diharapkan dapat men- jabarkan kebijakan ini ke dalam program pendidikan nya- ta sampai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pembelajaran karakter tentunya diawali dari perangkat pembelajaran yang mampu mengangkat karakter siswa dan mahasiswa. Adapun prsayarat yang bersesuaian den- gan pembelajaran yang dapat mewakili nilai-nilai karakter agar tertampilkan dalam setiap pembelajaran. Tulisan ini akan memberikan informasi tentang beberapa persiapan pembelajaran yang digunakan dalam menata kembali agar peserta didik mengaplikasikan nilai-nilai karakter yang terilhami dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING UNTUK MEWUJUDKAN HASIL BELAJAR BERKARAKTER poernomo, joko budi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol. 1 No. 1 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2011.1.1.449

Abstract

Pada masa kini ini kita semua terkesima dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara In- donesia. Pada tataran kehidupan masyarakat banyak ge- jala perubahan perilaku dan tatanan dalam masyarakat. Makin banyak perilaku masyarakat yang menunjukkan pola hidup yang sarat dengan ketidakpedulian, keputusa- saan, mudah menyerah, etos kerja rendah, konflik atau perselisihan antar warga bahkan antar pelajar. Pada tata- ran kehidupan bernegara, makin banyak kita amati gejala penyalahgunaan kewenangan/kekuasaan, kecurangan, kebohongan, ketidakadilan, ketidakpercayaan, dan keti- dakpedulian. Ini semua menunjukkan makin lunturnya rasa kebangsaan dan makin tebalnya egoisme pribadi, kelompok, dan/atau suku. Yang lebih meresahkan lagi adalah gejala bahwa generasi muda sudah makin jauh dari ajaran agama dan akar budaya leluhurnya, mungkin kare- na pengaruh suguhan budaya asing lewat berbagai media informasi dan komunikasi, baik cetak maupun elektronik. Semua ini telah menyentak kesadaran pendidik dan tokoh masyarakat yang peduli pada nasib bangsa, bahkan juga para petinggi Negara. Oleh sebab itu, untuk lima tahun ke depan pendidikan karakter, budaya, dan kewirausahaan diberi perhatian besar oleh pengambil kebijakan pendidi- kan di Pusat dan daerah tentu saja diharapkan dapat men- jabarkan kebijakan ini ke dalam program pendidikan nya- ta sampai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pembelajaran karakter tentunya diawali dari perangkat pembelajaran yang mampu mengangkat karakter siswa dan mahasiswa. Adapun prsayarat yang bersesuaian den- gan pembelajaran yang dapat mewakili nilai-nilai karakter agar tertampilkan dalam setiap pembelajaran. Tulisan ini akan memberikan informasi tentang beberapa persiapan pembelajaran yang digunakan dalam menata kembali agar peserta didik mengaplikasikan nilai-nilai karakter yang terilhami dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING UNTUK MEWUJUDKAN HASIL BELAJAR BERKARAKTER poernomo, joko budi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol. 1 No. 1 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2011.1.1.449

Abstract

Pada masa kini ini kita semua terkesima dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara In- donesia. Pada tataran kehidupan masyarakat banyak ge- jala perubahan perilaku dan tatanan dalam masyarakat. Makin banyak perilaku masyarakat yang menunjukkan pola hidup yang sarat dengan ketidakpedulian, keputusa- saan, mudah menyerah, etos kerja rendah, konflik atau perselisihan antar warga bahkan antar pelajar. Pada tata- ran kehidupan bernegara, makin banyak kita amati gejala penyalahgunaan kewenangan/kekuasaan, kecurangan, kebohongan, ketidakadilan, ketidakpercayaan, dan keti- dakpedulian. Ini semua menunjukkan makin lunturnya rasa kebangsaan dan makin tebalnya egoisme pribadi, kelompok, dan/atau suku. Yang lebih meresahkan lagi adalah gejala bahwa generasi muda sudah makin jauh dari ajaran agama dan akar budaya leluhurnya, mungkin kare- na pengaruh suguhan budaya asing lewat berbagai media informasi dan komunikasi, baik cetak maupun elektronik. Semua ini telah menyentak kesadaran pendidik dan tokoh masyarakat yang peduli pada nasib bangsa, bahkan juga para petinggi Negara. Oleh sebab itu, untuk lima tahun ke depan pendidikan karakter, budaya, dan kewirausahaan diberi perhatian besar oleh pengambil kebijakan pendidi- kan di Pusat dan daerah tentu saja diharapkan dapat men- jabarkan kebijakan ini ke dalam program pendidikan nya- ta sampai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pembelajaran karakter tentunya diawali dari perangkat pembelajaran yang mampu mengangkat karakter siswa dan mahasiswa. Adapun prsayarat yang bersesuaian den- gan pembelajaran yang dapat mewakili nilai-nilai karakter agar tertampilkan dalam setiap pembelajaran. Tulisan ini akan memberikan informasi tentang beberapa persiapan pembelajaran yang digunakan dalam menata kembali agar peserta didik mengaplikasikan nilai-nilai karakter yang terilhami dalam pembelajaran.