Rencana pemindahan ibukota negara yang akan bertempat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menjadi satu isu penting yang memerlukan beragam kajian dari berbagai disiplin ilmu, terlebih ibu kota baru akan berkonsep modern atau Smart-City. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan intensi masyarakat untuk tinggal pada kota berkonsep Smart-City. Karakteristik Smart-City yang diukur meliputi enam aspek yaitu Ekonomi, Masyarakat, Pemerintahan, Mobilitas, lingkungan, dan tempat tinggal. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif multivariat menggunakan pemodelan persamaan struktural-partial least square (SEM-PLS). Sebanyak 206 responden berhasil dihimpun yang berasal dari berbagai elemen maysarakat masyarakat di provinsi kalimantan timur. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara persepsi terkait smart city dengan persepsi kegunaan dan intensi masyarakat untuk tinggal di smart city. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan peran persepsi kegunaan dalam memediasi secara parsial hubungan antara smart city dengan dengan intensi masyarakat untuk tinggal di kota berkonsep smart city. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang positif terkait kota dengan konsep smart city dan memiliki intensi untuk tinggal di kota dengan konsep smart city di masa depan. Kata kunci: Smart City, Persepsi Kegunaan, Niatan untuk tinggal