Matyarini Budi Setyawati
Universitas Harapan Bangsa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Nilai Apgar Skor Neonatus Pada Ibu Sectio Caesarea dengan Anestesi Spinal di Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya Aceh Mahyar Mahyar; Matyarini Budi Setyawati; Ita Apriliyani
Viva Medika Vol 16 No 2 (2023): VOLUME 16 / Nomor 02 /MARET/ 2023
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/vm.v16i2.918

Abstract

Sectio caesarea dengan anestesi spinal dapat menyebabkan penurunan tajam pada tekanan darah (perubahan hemodinamik) ibu yang akan mempengaruhi keadaan Ibu dan bayi khususnya rendahnya nilai skor APGAR sehingga berpotensi menjadi asfiksia pada bayi baru lahir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai APGAR skor neonatus pada ibu sectio caesarea dengan anastesi spinal di Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya Aceh. Metode Penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 43 responden. Data diambil langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang diteliti yaitu hasil observasi. Hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu dengan APGAR skor neonatus pada ibu sectio caesarea dengan anestesi spinal diperoleh nilai p-value 0,268 (p>0,05) ada hubungan antara tekanan darah ibu dengan APGAR skor neonatus pada ibu sectio caesarea dengan anestesi spinal diperoleh nilai p-value 0,000 (p<0,05), ada hubungan antara dosis obat anestesi dengan APGAR skor neonatus pada ibu sectio caesarea dengan anestesi spinal diperoleh nilai p-value 0,001 (p<0,05) dan ada hubungan antara interval waktu induksi hingga bayi lahir dengan APGAR skor neonatus pada ibu sectio caesarea dengan anestesi spinal diperoleh nilai p-value 0,049 (p<0,05). Oleh karena itu penata anestesi diharapkan dapat melakukan intervensi untuk mengurangi risiko asfiksia pada bayi baru lahir.