Andy A. M. Malik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEKOLAH TINGGI SINEMATOGRAFI DI KOTA SORONG : Arsitektur Neo Moderen John C. Jitmau; Andy A. M. Malik; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi di Indonesia telah dirasakan oleh masyarakat Papua khususnya perkembangan televisi dan film. Perkembangan ini terlihat dari para pelajar dan mahasiswa yang telah menunjukkan ketertarikannya pada bidang sinematografi dengan membuat video yang dikemas dengan caranya sendiri. Hasil dari pembuatan video ini dapat menjadi produk sinematik yang berharga bagi stasiun TV, seperti berita harian, iklan, video klip, dll. Produk film biasanya diproduksi secara profesional oleh perusahaan produksi dengan peralatan yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas Kota Sorong sendiri telah memiliki stasiun TV lokal dengan beberapa program, namun tidak ada perusahaan produksi atau rumah produksi yang secara langsung memproduksi setiap program yang disiarkan oleh stasiun TV lokal, sehingga program yang ditayangkan belum menarik perhatian masyarakat khususnya masyarakat Sorong. Berbeda dengan acara yang diproduksi oleh perusahaan produksi Jakarta dan disiarkan di televisi swasta, mereka dicintai oleh masyarakat Indonesia dan menjadi tontonan favorit. Meskipun keuntungan memiliki perusahaan produksi sendiri adalah Anda dapat membuat film atau sinetron dalam bahasa dan dialek Papua dengan alur cerita berdasarkan kehidupan masyarakat Papua itu sendiri. Produk dari rumah produksi lokal juga bisa berdampak baik dan mempunyai nilai tinggi untuk televisi lokal Papua atau bahkan sampai ke televisi nasional karena mempunyai ciri khas tersendiri. Kata Kunci : Sekolah Tinggi, Sinematografi, Arsitektur Neo Modern
ANALISIS PEMANFAATAN LAHAN PADA KAWASAN RAWAN BENCANA DI KECAMATAN TERNATE SELATAN, KOTA TERNATE Triah D. Sarihi; Andy A. M. Malik; Hendriek H. Karongkong
SPASIAL Vol. 10 No. 1 (2023): Volume 10, No.1, Mei 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Ternate adalah pusat pemerintahan Kota Ternate. Kota ini sebagian besar memiliki geologi perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan depan pantai. Geologi kepulauan Ternate pegunungan dengan lava yang berfungsi baik terletak di pulau Ternate. Pulau Ternate memiliki kemiringan aktual terbesar di atas 40% yang meruncing ke arah puncak Gunung Gamalama yang terletak di Pulau tersebut. Kawasan Ternate Selatan merupakan salah satu subkawasan di Kota Ternate yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap longsoran. Berdasarkan RTRW Kota Ternate Tahun 2010-2030 tentang Daerah Cenderung Bencana, Kota Ternate memiliki daerah rawan kejadian bencana yang terdiri dari daerah rawan longsor, tsunami, gempa bumi, lontaran gunung berapi, dan daerah rawan banjir yang tersebar di seluruh kota Ternate. Informasi Bencana Daerah Kota Ternate Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan ada tiga kelemahan intens di pulau ini lebih spesifiknya, letusan Gamalama, banjir magma dingin, longsoran, dan bahaya gelombang pasang. Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan yang ada berdasarkan tingkat kerentanan bahaya longsoran di Kecamatan Ternate Selatan dan menganalisis pola pemanfaatan terbangun/tidak terbangun berdasarkan kerentanan bahaya longsor di Kecamatan Ternate Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk membedah bagaimana usulan pengendalian pemanfaatan ruang pada daerah rawan longsor dengan melihat penyusunan peta bencana longsor yang ditunjukkan dengan tingkat kerentanannya. Analisis ini juga digunakan untuk memberikan usulan penanganan daerah yang rawan longsor. Tingkat kerawanan longsoran memiliki tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Kerentanan tinggi terhadap longsor adalah 60,60 ha atau 4%, Kerentanan Sedang 1632,69 ha atau 94% dan Kerentanan rendah 26,69 atau 2%. pemanfaatan lahan di sub-lokal Ternate Selatan untuk lahan terbangun dengan luasan rawan longsor 31,04 ha dan lahan tidak terbangun dengan tingkat rentan longsor tinggi 29,56 ha dari luas wilayah sub-kawasan. Kata Kunci: Bencana Longsor, Pemanfaatan Lahan, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KOTA BITUNG: Biophilic Design Aldona A. Silain; Andy A. M. Malik; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan pada ibu dan anak merupakan suatu hal yang mendasar dalam menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Anak-anak membutuhkan perawatan ekstra dalam layanan medis untuk anak-anak karena mereka adalah masa depan bangsa. Peningkatan pelayanan ini diperlukan agar setiap anak mendapatkan pelayanan mulai dari kelompok umur setelah balita dan berlanjut sampai usia 18 tahun. Diharapkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan ibu dengan menawarkan pelayanan dan kepedulian terhadap ibu yang ingin berkonsultasi tentang perencanaan program kehamilan, pemeriksaan selama kehamilan hingga persalinan, dan pelayanan kesehatan komprehensif untuk anak.Selain itu, mempermudah warga Kota Bitung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi ibu hamil dan anak. Rumah Sakit Ibu dan Anak akan bekerja untuk menyediakan layanan kesehatan yang berfokus pada aspek kenyamanan, ketenangan, dan kepercayaan diri untuk penyembuhan serta menawarkan penawaran layanan yang unggul kepada pasien yang mungkin tidak dapat disediakan oleh rumah sakit pemerintah. Ini dilakukan di bawah sistem kepemilikan rumah sakit swasta. Dengan memasukkan tema biofilik ke dalam desain rumah sakit ibu dan anak, akan memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis ibu dan anak selain fungsi bangunan. Lingkungan yang sehat dan ramah diperlukan untuk kondisi yang mendukung secara psikologis ini, karena dapat menciptakan pengaturan dan berdampak positif pada proses penyembuhan pasien. Kata Kunci: Rumah Sakit Ibu dan Anak, Biophilic Design