Kamilus Bato
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANUSIA DIBAKAR! HAM DAN KEADILAN HARUS DITEGAKKAN (Perspektif HAM Menurut John Locke) Kamilus Bato
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 2 No. 1: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dugaan penculikan anak menjadi faktor utama penyebab terjadinya peristiwa pembakaran terhadap seorang perempuan di Sorong – Papua pada 25 Januari 2023. Peristiwa mengenaskan itu membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial masyarakat yaitu adanya pelanggaran HAM terhadap korban pembakaran dalam kasus tersebut. Salah satu hak yang dilanggar ialah hak hidup sebagaimana ditetapkan dalam Deklarasi Universal Pasal 3. Dalam kaitannya dengan kasus tersebut penulis hendak mengkajinya melalui hukum HAM dalam perspektif John Locke. Locke memahami HAM sebagai hak dasar yang diperoleh sejak lahir sebagai pemberian dari Tuhan dan tidak dapat diganggu atau dicabut oleh siapa pun. Alasan penulis mengkajinya melalui perspektif HAM karena pelanggaran tersebut dilakukan oleh manusia kepada sesama manusia yang tentunya setiap manusia memiliki hak-hak asasi dalam diri masing-masing. Permasalahan yang terjadi di Papua disebabkan oleh asas praduga tak bersalah yang dilakukan oleh massa terhadap seorang perempuan yang akhirnya menjadi korban pembakaran. Asas praduga tak bersalah yang dilakukan oleh massa tersebut tentunya sudah melanggar HAM sebagaimana di atur dalam Deklarasi Universal Pasal 11. Sebagai tawaran atau jalan keluar yang dapat dilakukan oleh pemerintah ialah adanya penegakkan HAM, adanya perlindungan terhadap kaum perempuan, mendirikan Komnas HAM, bersosialisasi tentang HAM kepada masyarakat serta memberikan hukuman yang serius kepada setiap orang yang melanggar HAM.
MENGGALI MAKNA RITUS HULER WAIR DAN HUBUNGANNYA DENGAN SAKRAMEN PEMBAPTISAN Kamilus Bato; Andreas Geleda Manuk; Antonio Camnahas
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v5i2.59323

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menggali makna Huler Wair pada masyarakat Sikka dalam hubungan dengan Sakramen Pembaptisan. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan metode wawancara atau interview dengan tokoh masyarakat setempat untuk bisa memperoleh data yang benar dan akurat mengenai Huler Wair. Ada pun sumber atau rujukan yang digunakan penulis dalam karya tulis ini, seperti sumber tertulis lainnya yang berkaitan langsung dengan isi tulisan ini dan kemudian dianalisis agar bisa menemukan makna Huler Wair agar bisa disandingkan dengan pemahaman atau konsep tentang Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik. Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, terdapat dua paham yang berbeda antara ritus Huler Wair dan sakramen Baptis dalam Gereja Katolik. Ada pun persamaan dan perbedaan diantara keduanya yang memantik penulis untuk lebih giat dalam menulis tulisan ini dan berusaha untuk bisa memahaminya dengan baik. Ritus Huler Wair dan sakramen Baptis tentunya mempunyai makna yang berbeda. Oleh karena itu, penulis hendak membuat studi banding antara keduanya. Upaya yang dilakukan penulis tentu saja dapat membantu masyarakat setempat dalam memahami Huler Wair dan sakramen Baptis, sehingga masyarakat setempat tidak mengalami kebingungan