Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI BEBERAPA ASPEK EKOLOGI LAMUN DI PERAIRAN PANTAI BOIYAUW KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Tjameria La Ima; Munira; Nurdiansyah Udjur
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lamun atau dikenal dengan seagrass merupakan salah satu tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah (Anonim, 2011). Lebih lanjut dikatakan bahwa lamun terdapat diseluruh dunia kecuali di daerah kutub dan terdiri dari sekitar 52 jenis dimana di Indonesia ditemukan kurang lebih 15 jenis yang termasuk kedalam dua famili. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan yang mempengaruhi jenis-jenis lamun dan mengetahui beberapa aspek ekologi lamun.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 yang bertempat di Perairan pantai Boiyauw.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadran atau line transek, dengan ukuran kuadran 1 x 1 m, yang ditarik tegak lurus kearah laut. Jarak antartransek 25 meter, sedangkanjarakantarakuadran 10 meter. Hasil penelitian menunjukkan di perairan pantai Boiyauw terdapat lima jenis lamun. Kepadatan tertinggi diwakili oleh jenis Thalassia hemprichii dengan nilai kepadatan rata-rata sebesar1.6239 teg/m² (50.6%), kemudian E.acroides 1. Lamun merupakan salah satu tumbuhan laut berbunga (angiospermae) yang berbiji satu dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah (Anonim, 2011). Di Indonesia ditemukan kurang lebih 15 jenis yang termasuk ke dalam dua family3454 teg/m² (42.0%), Halodule uninervis0.0990 teg/m² (3.1%), dan Halophila ovalis 0.0900 teg/m² (2.8%), kepadatan terendah dimiliki oleh jenis Holodule pinifolia dengan nilai kepadatan rata-rata sebesar 0.0483teg/m² (1.5%). Hasil analisis keanekaragaman (H') pada stasiun penelitian rata-rata sebesar 0.9799 menunjukan keanekaragaman jenis rendah. Nilai indeks dominasi tertinggiadalahThalassia hemprichii (0.256) diikuti oleh Enhalus acroides (0.176), Halodule uninervis danHalophila ovalis, Halodule pinifolia masing-masing (0.001) menunjukkan tingkat dominasi rendah.
HUBUNGAN KELIMPAHAN BULU BABI (Echinoidea) DENGAN TIPE SUBTRAT PADA DASAR PERAIRAN PANTAI DESA DWIWARNA KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Munira; Jenny Abidin
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 8 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulu babi termasuk dalam anggota filum Echinodermata (dari Bahasa Yunani yang artinya kulit berduri). Anggota dari filum Echinodermata terdiri dari beberapa kelas, salah satunya yaitu kelas Echinoidea yang merupakan hewan laut berbentuk bulat dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Di dunia terdapat kurang lebih 6000 jenis fauna Echinodermata dan diperkirakan diantaranya ada 950 speies bulu babi yang tersebar di seluruh dunia. Umumnya setiap jenis bulu babi memiliki sebaran habitat yang spesifik. Bulu babi tersebar mulai dari daerah intertidal yang dangkal hingga ke laut dalam . Bulu babi umumnya menghuni ekosistem terumbu karang dan padang lamun serta menyukai subtrat yang agak keras terutama di padang lamun yang merupakan campuran dari pasir dan pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelimpahan bulu babi dengan tipe substrat perairan di pantai Desa Dwiwarna, Banda Naira, Maluku Tengah. Manfaat dari penelitian ini adalah Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.dan sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat dengan ukuran 10 x 10 m2. Kuadran yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 buah. Pengamatan dilakukan pada saat air laut surut terendah atau menjelang surut pada setiap petak transek (plot) tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jenis bulu babi yaitu Tripneusteus gratilla, Echinothrix callamaris, Diadema savignyi, dan Diadema setosum. Kelimpahan tertinggi bulu babi dimiliki oleh jenis bulu babi Tripneusteus gratilla sebesar 243 individu sedangkan Diadema savignyi merupakan kelimpahan terendah dengan nilai sebesar 1 individu.
KEPADATAN JENIS TIRAM BATU DI TIANG DERMAGA PANTAI LAMANI DAN PANTAI KASTEN DESA NUSANTARA KECAMATAN BANDA Munira Munira; Jenny Abidin; Ifandris Kaimudin; Nisha Ishak
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 9 No 01 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tiram merupakan salah satu komoditas sumberdaya hayati non ikan yang termasuk ke dalam klas Bivalvia. Tiram juga adalah jenis kerang laut yang hidup menetap dan menempel pada substrat yang keras. Perbedaan antara tiram dengan kerang adalah pada cangkang dan tempat hidupnya. Umumnya tiram di jumpai menempel pada batu dan tiang-tiang pelabuhan, karamba, dan pada akar-akar pohon di daerah pantai yang terkena pengaruh pasang surut air laut. Pantai Lamani dan Pantai kasten berada di Wilayah Desa Nusantara Kecamatan Banda merupakan pusat aktivitas pendaratan berbagai transportasi laut yang mendaratkan berbagai hasil bumi seperti bahan pangan, barang dagangan dan juga masyarakat dari berbagai macam pulau yang ada di Kecamatan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Tiram dan Tingkat kepadatan jenis tiram yang terdapat di tiang dermaga Pantai Kasten dan Pantai Lamani. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022 dengan metode Deskriptif. Data yang diukur meliputi jenis dan kepadatan tiram pada ke dua tiang jembatan. Parameter kualitas air yang diukur meliputi parameter fisika dan kimia perairan. Dari hasil penelitian ini pada dua lokasi di Pantai Lamani ditemukan 4 jenis Tiram yaitu Saccostrea glomerata, Saccostrea cucullata, Saccostrea echinata dan Ostrea edulis. Sedangkan di jembatan Pantai Kasten ditemukan 2 jenis tiram yaitu Saccostrea glomerata dan Saccostrea cucullata. Nilai kepadatan jenis tiram tertinggi ditemukan di Pantai Lamani dari jenis tiram Saccostrea cucullata (3,5 ind/m2 ) dan kepadatan terendah adalah Ostrea edulis dengan nilai 0,54 ind/m2. Sedangkan di lokasi jembatan pantai Kasten jenis tiram dengan nilai kepadatan tertinggi adalah S. cucullata (2,5 ind/m2) dan yang terendah S. glomerata (2,3 ind/m2).