Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Daun Ruku-Ruku (Ocimum Tenuiflorum Linne) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Enterica Sevoar Typhi Dan Tinjauan Nya Menurut Pandangan Islam Irsyad Hanif Satria; Intan Keumala Dewi; Titiek Djannatun; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.924 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.518

Abstract

Bakteri Salmonella enterica sevoar typhi bersifat patogen bagi manusia. masuknya bakteri Salmonella enterica sevoar typhi ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan terjadinya demam tifoid, yaitu penyakit infeksi sistemik akut dengan gejala yang bervariasi dari ringan berupa demam, lemas serta batuk ringan hingga gejala berat seperti gangguan gastrointestinal. Penanganan penyakit infeksi saat ini masih menggunakan antibiotika, namun intensitas penggunaan antibiotik yang tinggi dapat menimbulkan resistensi. Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat. untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, sariawan, panu, mual hingga muntah-muntah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ruku-ruku sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella enterica sevoar typhi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan metode disk diffusion. Populasi penelitian ini adalah bakteri Salmonella Enterica Sevoar typhi dan sampel penelitian ini adalah daun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum Linne). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif primer. Teknik analisis data yang digunakan adalah program SPSS 25.0, uji statistik parametrik One-Way ANOVA dan Uji Post hoc Tukey. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa DMSO 5% tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella enterica sevoar typhi dengan tidak terbentuknya zona hambat pada kontrol negatif. Sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa efek antibakteri dari ekstrak daun Ruku-ruku masih belum bisa menggantikan antibiotik Ciprofloxacin yang memiliki diameter (mm) zona hambat yang cukup besar dengan rata-rata 41,47 mm. Artinya hasil penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa ekstrak daun ruku-ruku memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri spesifik Salmonella enterica sevoar typhi.
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Gejala Tonsilitis Kronik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2021 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Chika Nurrifki; Arroyan Wardhana; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.933 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.538

Abstract

Latar Belakang: Tonsilitis kronik merupakan penyakit peradangan kronik pada tonsil yang merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil. Tanda dan gejala dari tonsilitis kronik yaitu demam, sakit tenggorokan, sulit menelan, bau mulut, dan hilang nafsu makan. Makanan cepat saji adalah jenis makanan yang mudah dikemas, mudah disajikan, praktis, dan juga memilki cita rasa yang gurih. Rasulullah menekankan pentingnya umat Islam mengatur makanan agar tidak lebih dan tidak kurang. Baik secara agama maupun secara ilmiah sikap berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman merupakan sebuah tindakan yang tidak baik juga dapat menimbulkan murka Allah SWT Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, data yang dikumpulkan menggunakan kuisioner dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021 dengan jumlah sampel 252. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Dari 252 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021, hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa terdapat hasil tertinggi berdasarkan analisis bivariat adalah 30 responden (13,6%) mengalami gejala tonsilitis kronik setelah mengkonsumsi makanan cepat saji. Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,033 dimana p < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021.
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Gejala Faringitis Kronik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2021 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Avionika Mega A; Arroyan Wardhana; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.994 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.537

Abstract

Latar Belakang: Faringitis kronik adalah suatu inflamasi kronik pada mukosa faring akibat dari infeksi, alergi atau iritasi kronik. Tanda dan gejala faringitis kronis yaitu rasa kering atau gatal pada tenggorokan, nyeri saat menelan dan rasa seperti terdapat benda asing. Makanan cepat saji dapat diartikan sebagai makanan yang dapat dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu seminimal mungkin atau juga dapat diartikan sebagai makanan yang dikonsumsi secara cepat. Dalam Islam kita di haruskan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak di haram kan menurut syariat agama. Selain itu kita juga diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan yang baik, baik disini diartikan sebagai makanan terebut dapat meniliki manfaat yang baik bagi tubuh.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian gejala faringitis kronik.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021 dengan jumlah sampel 252 responden. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat.Hasil: Dari 252 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021, hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa terdapat hasil tertinggi berdasarkan analisis bivariat adalah 43 responden (19,5%) mengalami gejala faringitis kronik setelah mengkonsumsi makanan cepat saji. Hasil uji statistik Chi-square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,026 dimana p<0,05 yang artinya terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala faringitis kronik.