Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Riwayat Menyusui pada Ibu dengan HIV di JABODETABEK Salamma Nadila; Maya Trisiswati; Siti Marhamah
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.308 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.522

Abstract

Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit defisiensi imun sekunder yang paling umum di dunia. HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak melalui pertukaran berbagai cairan tubuh, salah satunya ASI. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ASI dari ibu dengan HIV sebagai sumber nutrisi terbaik untuk anaknya dan upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, yaitu cara pemberian ASI, jangka waktu pemberian ASI, pemberian ARV pada ibu dengan HIV selama masa menyusui, dan pemeriksaan jumlah virus (viral load) HIV selama masa menyusui. Metodologi: Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan jenis kuantitatif dilakukan secara cross sectional. Populasi terdiri dari 1.554 perempuan dengan HIV di JABODETABEK. Sampel penelitian terdiri dari 94 perempuan dengan HIV yang sudah memiliki anak dan bertempat tinggal di JABODETABEK. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument pengumpulan data berupa kuesinoer online disebarkan melalui google form. Jenis analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil: Ibu dengan HIV di JABODETABEK memiliki riwayat menyusui sebanyak 57 orang (60,6%) dengan cara pemberian ASI parsial yaitu, sebanyak 46 orang (48,9%). Ibu dengan HIV di JABODETABEK menyusui anaknya selama enam bulan sebanyak 40 orang (42,6%), selama masa menyusui mendapatkan dan rutin mengonsumsi ARV sebanyak 64 orang (68,1%). Hasil pemeriksaan jumlah virus HIV yang tidak terdeteksi selama masa menyusui yaitu, sebanyak 50 orang (53,2%).Simpulan: Perlu diberikan edukasi tentang menyusui pada ibu dengan HIV melalui cara pemberian ASI, jangka waktu pemberian ASI, pemberian ARV, dan pemeriksaan jumlah virus HIV selama masa menyusui.
Hubungan Depresi Dengan Stigma dan Diskriminasi Diri Sendiri Pada Perempuan Dengan Hiv Aids (PDHA) di Jabodetabek Maya Trisiswati; Liko Mardyudhiyanto; Airindya BK
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 12 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i12.3058

Abstract

Stigma diri sendiri merujuk pada persepsi negatif yang timbul ketika individu menerima cap sosial buruk dari masyarakat akibat kondisi kesehatannya, yang kemudian menyebabkan rasa malu atau rendah diri terkait dengan identitas tersebut. Stigma ini berdampak pada diskriminasi terhadap individu, dan HIV/AIDS telah lama diidentifikasi sebagai kondisi yang menghasilkan stigma dan diskriminasi. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak mengalami stigma dan diskriminasi dalam berbagai bentuk. Untuk mengatasi hal ini, beberapa individu menghindari kegiatan sosial (11,9%), layanan kesehatan (10,75%), dan hubungan seksual (13,4%). Masalah kesehatan mental menyumbang 13% dari beban penyakit global dan sangat terkait dengan HIV/AIDS. Depresi adalah gangguan kejiwaan yang paling sering didiagnosis pada orang dengan HIV, dengan prevalensi 2-10 kali lipat dari populasi umum. Dampak signifikan dari depresi adalah turunnya kesejahteraan dan penurunan kepatuhan terhadap pengobatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional), di mana data diperoleh melalui wawancara terpimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran depresi pada Penderita HIV/AIDS (PDHA) terdiri dari gejala ringan 20%, sedang 11%, dan berat 7%. Sebanyak 19% responden melaporkan memiliki ide bunuh diri. Mengenai stigma dan diskriminasi, status HIV+ tetap mempengaruhi kepercayaan diri (58%) dan harga diri (41%) responden. Karakteristik responden menunjukkan bahwa 97% berada dalam usia produktif, 73% adalah ibu rumah tangga, dan 65% memiliki pendidikan SMA. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara depresi dengan stigma dan diskriminasi pada diri sendiri pada PDHA, dengan p = 0,01 atau p < 0,05.